Pulang sekolah kali ini haechan sendirian, kenapa? Karna tadi mark ijin untuk belajar bersama dengan rekan satu tim untuk perseni nanti
Haechan maklum dan dengan setengah hati melepas kekasih nya pergi belajar bersama dengan, yeri.
Yang sering di juluki peri, karna kecantikan nya.
"Lo takut pacar lo selingkuh ya?"
"Bukan gitu, gw cuma takut dia tergoda"
Jaemin mengangguk, "iya sama aja"
Haechan membuang nafas berat, dia begitu khawatir dan takut kalau nanti mark beneran kepincut sama si peri sekolah
pikiran nya makin berkecambuk setelah mendengar penuturan ceplas ceplos sahabat nya
"biasanya kalo orang berduaan itu apalagi di tempat sepi suka kepancing nafsu"
Haechan makin gelisah, dia ga bisa diem aja dan biarin mark bernafsu sama uke lain
Dia bangkit dari duduknya dan langsung lari ke luar kedai, tadi haechan bertemu jaemin di jalan dan langsung mengajak sahabat nya itu untuk ke kedai ice cream sekalian curhat
Tanpa haechan sadar, jaemin tengah bersmrik di tempat nya menatap kepergian haechan
Haechan sampai di perpustakaan kota, tadi dia sempat bertanya mark akan belajar bersama dimana jadi sekarang dia mendatangi tempat itu
Demi membuang pikiran ovt nya haechan rela berlari berkilo kilo meter untuk sampai disana
Dia ngos-ngosan dan menopang tubuh nya dengan tangan yang di tempelkan di pintu
Haechan masih sibuk mengatur nafas nya, Tiba-tiba pintu terbuka haechan terjatuh menimpa seseorang
Tempat ramai itu langsung menoleh dan memasang mata mereka untuk melihat kejadian memalukan itu
Haechan jatuh dengan sangat tidak estetik menimpa tubuh seseorang
"Hei babe, are you oke?" Mark datang bersama yeri di belakang nya, lelaki itu langsung membantu membangunkan haechan
Haechan menunduk kan kepala nya berulang kali sembari minta maaf, anak lelaki yang tadi haechan tindih hanya mengangguk dan langsung pergi begitu saja
Haechan melihat kepergian anak itu, lalu dia beralih menatap mark dan yeri yang juga tengah menatap nya
"Kamu ngapain kesini?"
Haechan merengut, dia menatap tajam yeri di ujung sana lalu menarik mark untuk pergi dari tempat itu
Mark menahan dirinya saat mereka sudah berjalan cukup jauh, wajah haechan masih di tekuk membuat kebingungan
"Kamu kenapa hmm?"
Tanpa ijin haechan langsung memeluk kekasih nya itu, "aku takut" Bisik haechan pelan
Mark mengusap belakang kepala haechan sampai ke punggung, "takut kenapa? Ada yang jahatin kamu?"
Haechan menggeleng di dada mark, dia mulai meneteskan air mata. Padahal mark tidak berhianat itu hanya pikiran dia saja tapi kenapa rasanya sangat sakit?
Apa mark juga akan merasakan hal yang sama saat mengetahui yang sebenarnya?
"Aku kira kamu bakalan ke goda sama peri sekolah, aku takut banget"
Mark tertawa mendengar penuturan haechan, dia mengeratkan pelukan nya bahkan dia ga malu atau risih sedikit pun berpelukan di tempat umum
Jaemin lihat itu, semuanya dia lihat dari awal haechan jatuh.
