Jam menunjukan pukul 03.00 dini hari tapi suara keramaian tidak kunjung reda dari kamar persalinan yang Hanna tempati, Pada pukul 23.00 air ketuban Hanna telah pecah menandakan anak yang dia tunggu akan segera lahir ke dunia ini.
1 jam berlalu tanpa jeda Hanna terus berusaha untuk mengejan agar buah hati nya dapat segera lahir, tidak perduli dengan rasa sakit yang di alami dirinya yang Hanna tunggu adalah buah hati yang sangat dia nantikan 9 bulan.
“Bu ayo dorong lagi, Sedikit lagi Bu” Ucap semangat sang Bidan.
Benar saja tidak lama kemudian suara tangisan kuat bayi memenuhi satu kamar persalinan tersebut.
“Selamat ya Bu, anak nya laki - laki yang sehat dan kuat" Sembari memberi selamat kepada Hanna sang Bidan segera membersihkan bayi dan membalutkan kain bewarna biru langit kepada sang bayi.
“Mirip banget sama kamu Hanna” sahut wanita paruh baya di samping Hanna.
“Ah mirip Ayah nya juga dia, lihat alisnya mirip sekali dengan Ayahnya” Tambah Hanna sembari tersenyum melihat anak yang sedang tertidur di dekapan Hanna.
“Hanna apa kamu akan memberitahu ayah kandung nya?”
“Entahlah omah, aku belum memikirkannya.” Hanna memandang sang anak lekat membayangkan semua kejadian yang terjadi di kehidupannya sampai hadirnya anaknya ke Bumi ini.
*************************************************
• 2 TAHUN SEBELUMNYA •
“Hanna aku gamau putus dengan kamu”
“Aku rasa kita sudah tidak cocok lagi Darren, Jangan menyakiti dirimu sendiri” Hanna dengan santai membalikan badan dan meninggalkan lelaki itu seorang diri.
---------------------------------------------------------------------------------
waktu menunjukan pukul 08.00 pagi Hanna segera terbagun dari tidurnya, dengan langkah lambat Hanna memasuki kamar mandinya dan melakukan ritual mandinya sebelum berangkat ke kantor pagi itu.
“Huft satu hari yang panjang harus di lalui dengan senyum” ucap Hanna sembari bercermin memastikan wajahnya telah sempurna untuk memulai hari.
“Hanna ini sarapan dulu bekel nya udah di siapin juga"
“Iya mah, Hanna berangkat duluan ya nanti Hanna sarapan di kantor aja mah” Hanna langsung salim kepada sang Mama dan mencium pipi mamanya.
--------------------------------------------------------------------------------
“Bu Hanna ini ada titipan berkas dari si bos ya katanya beliau ga bisa ke kantor”
“Ohh iya pak tolong taro di meja saya aja pak nanti saya cek, saya mau ke sebelah dulu ya pak” Hanna hanya masuk untuk menaruh helm nya dan langsung pergi ke tempat kopi di sebelah kantornya.
Sebelumnya kita belum berkenalan namaku Hanna Farida, aku lahir di Jakarta 05 Agustus 2001. Aku anak satu satunya tidak punya adik ataupun kaka, Ayah ku telah meninggal sejak 7 tahun lalu jadi aku di besarkan oleh seorang Ibu dan Omah yang telah merawatku sedari aku bayi.
Di usia ku yang sekarang, aku bisa bilang aku cukup bangga atas pencapaian yang telah aku raih. Aku mulai menjalani dunia kerja sedari umurku 17tahun setahun setelah ayahku meninggal, aku mulai membiasakan diri untuk bekerja karena ayahku tidak meninggalkan sedikitpun harta untuk Ibu jadi aku harus bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan jajan ku.
Di usiaku yang cukup muda aku telah menjadi seorang tangan kanan Boss ku, tapi semua pencapaian yang aku raih harus sirna karna kesalahan ku yang telah membutakan mata dan hatiku.
See you di next episode ya, jangan lupa untuk klik ikuti ya. 🥰🥰

KAMU SEDANG MEMBACA
TUTUR BATINKU
Romance“Di bawah setiap wanita kuat dan mandiri, terletak seorang gadis kecil yang hancur yang harus belajar bagaimana bangkit kembali dan tidak pernah bergantung pada siapa pun.” -Hanna-