Rintik gerimis membasahi ibukota, laki-laki itu meniknati setiap tetes air yang turun dari langit. menyaksikan hujan adalah salah satu cara untuk dia menghilangkan sedikit beban yang ada dihidupnya.
Geo Reksa Zegan, lelaki berusia 18 tahun yang memiki sejuta luka dan masalah. Tidak pernah bergantung pada orang lain untuk dia menyelesaikan semua masalah yang dia punya. Berdiri diatas kakinya sendiri, membuat dia menjadi laki laki tangguh.
Sering dianggap lelaki berandal oleh keluarganya, tidak masalah baginya karena itu hal biasa. Geo sangat suka kehidupan di luar, dia merasa nyaman saat berada di luar dari pada harus terkurung didalam rumah. Baginya rumah itu seperti hutan, sunyi tanpa ada pembicaraan sedikitpun. Geo sangat tidak suka sunyi, dia lebih bahagia saat dunia bersuara.
Gerimis mulai mereda, halaman rumah menjadi basah. Geo mengambil sebatang nikotin yang dia selipkan di telinganya. Dia menyalakan pemantik dan membakar nikotin tersebut. Dengan damai dia mengisap rokok dari balkon kamarnya sambil memandangi sekitar yang basah karena hujan kecil yang turun di sore itu. Tenang, itu yang Geo rasakan saat ini.
Disela ketenangannya, dering ponsel berbunyi dari saku celananya. Dengan malas, Geo mengangkat telfon tersebut.
"ada apa yo?" geo bertanya sambil menghisap rokoknya.
"......"
"yaudah nanti malam gue kesana,"
"......"
"oke, jam delapan gue jalan."
Geo mematikian panggilan tersebut secara sepihak. Dia membuang puntung rokok secara sembarang, lalu dia melirik arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Waktu semakin sore, Geopun masuk kedalam kamarnya dan tak lupa menutup pintu balkon.
Setelah itu, Geo langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan badannya. Setelah usai membersihkan badannya dan rapih dengan pakaiannya, dia memandangi sekeliling kamarnya.
Sepi, itulah yang Geo rasakan. Hal yang paling dia benci adalah kesunyian. Keluarga yang utuh, namun sibuk akan dunia mereka masing masing.
Dulu rumah adalah tempat paling nyaman baginya, banyak canda dan tawa yang tertuai disana. Namun, dimana peristiwa itu muncul dan membuat semuanya berubah sampai saat ini. Sudah tidak ada lagi canda tawa yang muncul didalam rumah.
Geo hanya tersenyum getir setelah memandangi setiap sudut kamarnya. Setelah itu, Geo mengambil jaket jeans yang bertuliskan BROISER. BROISER artinya adalah geng motor yang suka berkelahi.
Ya, Geo adalah seorang anak geng motor, tepatnya dia adalah seorang leader. Geo tak sembarang memberi nama untuk geng motornya, karena geng motornya sering berkelahi untuk membela kebenaran.
The Vector adalah salah satu musuh besar untuk Broiser. Bukan tanpa alasan The Vector dan Broiser menjadi musuh bebuyutan. Ada penyebab dari permusuhan antara kedua geng motor tersebut.
***
Geo keluar dari dalam rumah dan masuk kedalam bagasi untuk mengambil motor balap miliknya. Disela itu, Geo berpapasan dengan Zio, kakak kandungnya. Keduanya saling bertataan dengan sorot mata yang sangat tajam, seperti ada kebencian yang terlihat sari sorot mata tersebut. Geo tidak eerduli dengan Zio, dia bergegas mengeluarkan motornya dan pergi meninggalkan rumah.
Tak buruh wakru lama untuk Geo sampai di markas BROISER, Geo memarkirkan motornya didepan markas dan masuk kedalam markas.
"kata mau dateng jam delapan, tapi jam segini udah dateng. Gimana sih lo?" Tanya salah satu anggota BROISER.
Geo melepas jaketnya dan menghempaskan tubuhnya ke sofa.
" masalah buat lo pada kalau gue dateng sekarang?" ucap Geo dengan tataaan maut.
tidak ada satupun dari mereka yang berani menjawab perkataan Geo. Mereka semua sudah faham tentang cerita hidup Geo.
Disela ketenangan tiba-Tiba...
"Hallo brody," dua manusia masuk kedalam markas tanpa permisi.
Febrio Cloe Zargen dan Rezayn alano septian, manusia yang paling dekat dengan Geo. Bahkan, Geo sudah menganggap kedua manusia itu sebagai saudaranya.
"Bro, tumbenan udah disini?" Tanya Rio
"gak suka gue disini?!" Mata Geo menatap sadis.
"Santai bro, lu lagian yo pake ngomong begitu." Zayn menyikut lengan Rio.
Geo melihat arlojinya, "jalan sekarang," ucapnya dengan datar.
Seluruh anggota Broiser pun menuruti ucapan Geo. Mereka semua pergi ke area balap tempat dimana mereka sering melakukan pertaruhan.
***
Geo dan seluruh anak Broiser sudah sampai di area balap liar. Disana sudah ada Samuel Deviano dan Andy Prawira Tama, anak dari geng Vector. Vector adalah salah satu musuh terbesar dari geng Broiser.
"gue kira lo gak bakal dateng," ucap Samuel, meremehkan.
"kenapa? Lo takut kalah?" Tanya Geo.
"mana ada gue takut sama manusia kayak lo. Yang ada lo yang bakal kalah dalam pertandingan kali ini."
"yakin banget? Buktiin aja dulu baru ngucap."
Mendengarkan ucapan Geo, tangan samuel mengepal dengan sangat kuat. Samuel menarik kerah baju Geo.
"Gue gak bakal biarin lo menang untuk malam ini!" Telak Samuel.
Geo menyingkirkan tangan Samuel dari kerah bajunya.
"Liat aja siapa yang bakal menang," ucap Geo dengan sombong.
Geo dan Samuel sengera bersiap siap untuk melakukan pertandingan. Mereka saling melempar pandangan dengan sangat tajam.
Starter sudah berdiri di tengah tengah Samuel dan Geo dengan membawa bendera. Starter itu akan segera memberi aba-aba.
"pertandingan akan segera dimulai, apakah semua sudah siap?"
seluruh penonton sudah ricuh meneriaki nama Samuel dan Geo.
Geo dan Samuel sudah siap untuk memulai pertandingan.
"mari kita hitung dari sekarang."
"one....
"two....
"tree....
"goo..."
-GEO REKSA ZEGAN-
KAMU SEDANG MEMBACA
BROISER🔥
Teen FictionBukan ingin terlihat hebat apalagi ingin menjadi jagoan. Ingin membela kebenaran, namun dianggap seperti hewan lair yang selalu meresahkan orang lain. Sampai dimana masa itu membuatnya lelah dan ingin berhenti. Namun, kejahatan dan kebohongan itu se...