Hari senin pukul 08:00, Azizi sudah lengkap dengan seragam sekolahnya dan bersiap untuk menjalani hari-hari nya di sekolah ini seperti biasa. Ia mengenakan seragam kemeja putih dengan rok hitam selutut dan sepatu sneakers putihnya juga tidak lupa dengan jaket denim andalannya. Setelah bersiap-siap, Azizi langsung keluar dari asramanya untuk pergi ke gedung sekolah.
Selama di perjalanan, Azizi melihat wajahnya yang masih penuh luka lewat kamera handphone miliknya. Azizi memutuskan untuk membiarkan luka tersebut walaupun nanti ada yang akan menyadari hal tersebut.
Hari ini adalah pelajaran bahasa inggris. Azizi pergi ke kelas bahasa Inggris dan duduk di meja nya yang berada di paling belakang. Alasan kenapa Azizi memilih duduk di paling belakang karena ia bisa dengan leluasa tidur jika ia merasa mengantuk atau bosan dengan pelajarannya.
Setelah duduk di meja paling belakang. Azizi memutuskan untuk bermain dengan ponselnya sambil menunggu guru datang. 15 menit berlalu, kelas sudah mulai ramai dan teman-teman Azizi seperti Jessi, Freya dan juga Fiony sudah datang.
"Tumben banget elu dateng duluan, Zee. Biasanya telat." ucap Jessi yang duduk di bangku sebelah Azizi.
"Ya gapapa, emang pengen dateng duluan aja."
"Kamu udah ngerjain PR Inggris, Zee.?"
"Loh emang ada PR Jess?" tanya Freya kepada Jessi.
"Loh emang kalian lupa? Udah seminggu loh masa belum dikerjain sih?"
Freya sedikit panik karena ia tidak tahu jika ada PR hari ini. Untung saja sang kakak yaitu Fiony dengan baik hati memberikan PR nya kepada Freya.
"Nih Fre, copy punya kakak aja, kebetulan kakak udah."
"Makasih banyak kakak ku sayang." Freya memeluk Fiony karena sudah menyelamatkan nya dari hukuman miss Beby, guru bahasa Inggris mereka.
"Kalo kamu Zee? udah ngerjain?" tanya Fiony sambil melirik ke Azizi.
Saat mata mereka berdua bertemu, yang ada di pikiran Azizi hanya ciuman mereka kemarin malam di depan asrama. Pikiran itu terus membayanginya semalaman. Azizi menggelengkan kepalanya dan berusaha untuk tidak memikirkan nya. Ia menatap ke arah Fiony dan berkata.
"Udah ko Fio, aman aja hehe."
"Bagus deh kalo udah ngerjain, lega aku dengernya."
Tidak lama miss Beby datang dan mulai mengajar pelajaran bahasa inggris. Miss Beby meminta murid-murid mengumpulkan PR yang ia berikan hari senin minggu lalu. Anak-anak pun mengumpulkan PR nya termasuk Jessi, Freya, Fiony dan Azizi.
Pelajaran berlanjut dan miss Beby masih menjelaskan materi nya di depan kelas sementara Azizi masih setengah fokus. Di satu sisi ia mencoba untuk fokus ke penjelasan miss Beby dan di sisi lain ia masih terus terbayang kejadian semalam yang ia lakukan dengan Fiony. Beberapa jam berlalu dan sekarang sudah jam 09:30 yang menandakan bahwa pelajaran bahasa inggris telah selesai. Bel berbunyi dan seluruh murid berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing.
Ada yang ke kantin ada yang hanya berkeliling di dalam bangunan sekolah. Azizi dan kawan-kawan memilih untuk pergi ke kantin untuk makan disana. Setelah mencari spot tempat duduk, Fiony dan Jessi pergi memesan makanan mereka sementara Azizi dan Freya tetap berada di meja mereka.
"Eh Zee, gue mau nanya deh, kak Fiony kenapa jadi aneh gitu ya?"
Azizi menaikkan alisnya dan menatap Freya dengan bingung. "Aneh? Aneh gimana Fre?"
"Gak tau cuma gue ngerasa kalo dia jadi aneh aja, sekarang sering banget gue ngeliat dia senyum-senyum sendiri atau kadang ketawa-ketawa sendiri bahkan pas gw nyebut nama lu aja dia langsung salting."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Fighters (Revisi)
ActionSeorang gadis tomboy yang ingin jadi penguasa sekolah yang dipenuhi oleh sekelompok berandalan-berandalan kuat. Akankah ia berhasil mewujudkan keinginannya? [DISCLAIMER] Cerita ini hanya fiksi belaka jadi jangan di bawa ke real life! ⚠️Just pure fic...