Bagian Satu: Kamu punya Aku

37 2 0
                                    

Aku menatap kosong saat Yoongi duduk dihadapanku. Aku tersenyum getir sambil menahan tangisku. Yoongi seolah bingung, aku bisa melihat tatapan khawatir dimanik matanya. Yoongi menatapku dalam dan menggenggam jari-jemariku dengan lembut.

Aku bisa merasakan ketulusan dan kehangatan pria dihadapanku, yang adalah kekasihku. Mulutku masih belum berkata apapun, tetapi Yoongi begitu sabar menanti penjelasan sambil terus memegang jemariku.

“Aku mau mati”ucapku pelan dengan datar
Sorot mata Yoongi berubah menjadi melebar, aku tahu Yoongi pasti marah dengan perkataanku. Tetapi, jujur aku sangat ingin meninggalkan peradaban.

Aku menangkup wajahnya seolah menyakinkannya kalau-kalau perkataanku benar adanya. Yoongi melepaskan jemariku yang menyentuh wajahnya.

“Berapa kali sih ku bilang, jangan pernah ucapkan kata keramat itu!” serunya

Aku berpaling darinya, posisi dudukku tidak lagi berhadapan dengan Yoongi.  Aku duduk menyamping darinya.

Suasana rumahnya begitu tenang dan sunyi. Hanya ada aku dan dia berdua. Biasanya kalau sedang berdua, akan ada tawa, tetapi kali ini sangat berbeda. Rasa sunyi yang biasanya kusukai menjadi hal yang kubenci detik ini.

“Aku pulang ya” ucapku sambil beranjak dari sofa miliknya
Yoongi belum bersuara, mungkin dia terlalu kesal dan marah karena perkataanku. Aku pun memutuskan pulang agar dia tidak terlalu kesal denganku.

“Siapa yang nyuruh pulang sekarang”ucapnya sambil menahan tanganku

Aku duduk kembali sambil berusaha mengucapkan sesuatu,” Aku lagi ngerasa kosong dan gak punya siapa-siapa, aku pengen pergi selamanya, Yoon”

“Kamu punya aku, Val”
Yoongi mendekatkan dirinya dan memelukku. Pelukan hangatnya kuterima dan kubalas pelukannya cukup lama.

“Kamu punya aku, kamu akan selalu punyaku. Aku gak mau kamu pergi dengan semua depresi dan keresahanmu, selama ada aku kamu cerita ke aku, walaupun aku gak sepenuhnya ngerti perasaan mu pasti nanti aku akan ngerti, dan kalaupun aku gak bisa memberikan solusi, setidaknya aku ada disampingmu memberikan pelukan hangat. Kamu harus ingat, kamu punya aku, Val. Aku gak akan membiarkan kamu sendirian dan kesepian seperti sebelum gak ada aku”

Akhirnya air mataku jatuh perlahan ditengah pelukan Yoongi, pelukannya selalu hangat dan memberikan kekuatan untukku.
Entah mengapa aku menjadi terisak ketika dipelukan Yoongi, seperti tiap kali aku menangis wajahku pasti aneh dan jauh dari kata cantik.

Yoongi tersenyum menatapku dan berusaha menghapus air mata ku yang bahkan tidak sampai jatuh ke wajahku, ya. Sesedih apapun aku memang kesulitan menangis.

“Jadi, coba cerita ke aku, kamu kenapa?”tanya Yoongi

“Yoon, sebenarnya aku juga gak tahu kenapa tiba-tiba aja aku ngerasa kosong dan pikiran mati itu sealu ada dikepalaku. Aku memang sering seperti ini, bahkan disaat aku baik-baik aja tiba-tiba aku bisa ngerasa muak sama hidup. Maafin aku udah ngomong mati ke kamu”

“Aku coba ngertiin perasaanmu, gapapa. Lain kali ceritakan semua kecemasan mu ya ke aku”

Aku mengangguk.

“Bentar, aku ada buat ice cream kemarin, aku ambil dulu ya”ucapnya
Aku memperhatikan Yoongi yang sedang membuka kulkas dan mengambil ice cream buatannya, gak lupa dengan gelas dan sendok ditangannya.

Yoongi duduk lagi dan memberikan segelas ice cream ditangannya, warnanya putih dan coklat. Yoongi menyuapiku ice cream dengan sendok yang dibawanya.

“Rasa coklat,ya?” tebakku
Yoongi tersenyum.

Aku menikmati ice cream buatan Yoongi, bohong kalau aku bilang buatanya gak enak. Yoongi memang cukup ahli dibidang memasak, tidak sepertiku. Ice cream buatannya cukup enak dan membuatku merasa lebih baik, dan moodku juga berubah. Yoongi memang kekasih terbaik didunia.

“kamu gak mau coba juga, kok nyuapin aku mulu”

Yoongi tersenyum dan menyuapiku kembali dengan porsi yang agak banyak dari sebelumnya. Ice creamnya baru saja masuk kemulutku dan perlahan Yoongi mendekatkan bibirnya. Bibir kami berhasil menempel, aku menunggu bibirnya menjauh, dan berbeda dari dugaanku lidahnya menari didalam mulutku tanpa sadar ice cream yang diberikannya masuk kedalam mulutnya.

Yoongi menjauhkan bibirnya sambil menelan ice cream yang ada dimulutnya, aku menggigit bibirku perlahan karena salivanya sedikit menempel dibibirku.

Aku menatap Yoongi lagi sambil menunggu penjelasan dari tindakan nakalnya. Bohong kalau ciuman itu adalah ciuman pertama kami, sebelumnya kami juga pernah berciuman.

“Jangan nakal dong, Yoongi”ucapku
Yoongi tertawa, “sebelum pulang, mau gak ngerasain bibirku lagi”

Tanpa sadar aku menggigit bibirku perlahan, bagaimana bisa aku menolak bibir Yoongi yang bagaikan candu untukku.

“jangan gigit bibir sendiri, lebih baik aku yang gigit”ucapnya sambil berbisik ke arahku

“Aku cium ya”ucapnya

Chup. Bibirnya menempel dibibirku, bibirnya sedikit dingin karena bekas ice cream, aku bisa merasakan manisnya bibirnya.

Aku mendorong Yoongi perlahan sebelum ciumannya semakin dalam.
“A-aku mau cium kamu juga”ucapku

Yoongi tidak menolak dan menunggu aku menempelkan bibirku, aku bisa melihat wajah tampannya dari dekat. Yoongi sangat tampan, aku sangat menyukainya, terutama bibir plumpy nya yang begitu kenyal dan manis.

Yoongi membalas ciuman, aku bisa merasakan bibir atasnya menggigit bibir bawahku dengan pelan. Walaupun Yoongi sangat gemas dengan bibirku yang tidak terlalu tipis, Yoongi tidak pernah menggigitnya sampai berdarah.

“Akh”lenguhnya

Aku mengigit bibir bawahnya dengan geram. Aku sadar kalau otakku tidaklah sepolos itu, dan mana ada perempuan usia 22 tahun yang polos, aku juga penasaran bagaimana rasanya mengigit bibir seorang pria, terutama bibir kekasihku yang sudah hampir 2 tahun bersamaku.

Aku melihat matanya yang tertutup menjadi terbuka karena gigitan kecil yang kubuat dibibirnya, aku tidak memperdulikannya, aku sedang ingin berciuman dengan penuh gairah bersama Yoongi.

Yoongi menutup matanya kembali dan menciumi bibirku denga gairah, aku bisa merasakan ciuman menuntut darinya, nyatanya aku tidak menolak dan aku menyukainya, bahkan sebisa mungkin aku membalasnya.

Pasokan udara mendadak menipis, ciumanku dengannya semakin panas, lidahnya sudah berkali-kali menari dengan bebas dimulutku. Aku bisa merasakan tangannya mulai sedikit nakal dan masuk kedalam punggungku, Yoongi seakan mencari sesuatu disana. Aku mengerti kemana arahnya, sebelumnya kami pernah melalui ini juga.

“Ahh hmm”
Aku berusaha menormalkan napaskan setelah mendorongnya perlahan, tatapan matanya seperti memancarkan kilatan nafsu.

“Udah ya, aku mau pulang”

Yoongi masih sibuk menormalkan jantungnya dan menormalkan dirinya yang terbakar nafsu. Aku kembali menikmati ice cream yang agak mencair karena dibiarkan karena aktivitas kami sebelumnya.

“Aku antar pulang ya” ucap Yoongi
“Enggak usah, aku naik gojek aja gapapa kok”

Aku mengeluarkan ponselku dan mengetikkan alamatku dalam sebuah aplikasi gojek.

“Aku keluar ya, makasih untuk hari ini” ucapkku

“Hati-hati ya sayang, jangan lupa chat aku kalau udah sampai”
Aku tersenyum.

Namaku Valerie, usiaku 22 tahun dan aku seorang mahasiswa tingkat akhir, Yoongi adalah kekasihku dan aku sangat mencintainya, Ah, aku sangat beruntung semesta mempertemukan kami tanpa sengaja sampai kami bisa bersama.

~~~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

With You (18+) - Yoongi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang