Tidak ada yang abadi di dunia ini, percayalah semua akan segera membaik
Pekan ini adalah penentuan bagi Amara akan mengikuti perlombaan nasional.Bagaimana perasaan anak umur 18 tahun itu?jantungnya berdegup kencang,bahkan rasanya mau copot.Kalau saja bundanya bisa hadir,mungkin Dia tidak akan se-takut itu.Tetapi,pelatih Amara berusaha meyakinkan Amara untuk mengahadapi itu semua.
"Amara,ingat!
yang membuatmu kuat adalah keyakinan kuat yang kau percayai itu" Pelatih mengepalkan tangannya sebagai tanda bahwa Ia mendukung Amara penuh.Di belahan bumi yang lain,sama hal nya dengan Amara yang berusaha,Mahen juga sedang berusaha.Bedanya,Mahen sedang berusaha melindungi adik satu-satunya dari orang yang ingin melukai Julian.Orang orang itu adalah penagih hutang ayahnya.Saat ini,Mahen semakin yakin dengan keputusannya.Mahen mengajak adiknya itu kabur menemui ibunya di luar kota.
"Tapi Aku tidak mau pindah sekolah"
"Itu semua demi kebaikan mu,kakak berjanji akan membelikan apapun yang kamu mau jika kamu mau pindah sekolah" Julian setuju untuk pindah sekolah di dekat rumah pamannya tempat ibu Mahen dan Julian tinggal sekarang.🌷
"AMARA NIBIRU, KAU HEBAT!" kata kata itu keluar dari mulut pelatihnya.Amara Nibiru menang,namun ini baru permulaan.Akhirnya,Dia bisa meyakinkan bunda,pelatih dan..
Dia teringat Mahen,selain menjadi orang pertama yang mendukung nya,Amara juga ingin Mahen menjadi orang pertama yang memberi ucapan selamat kepadanya.Amara langsung meraih benda pipih di tasnya dan menelpon ke nomor Mahen.
3 menit berlalu dan sudah beberapa kali Amara menelpon tidak diangkat sekali pun oleh pria dewasa itu.
"Mungkin dia sedang bekerja,Aku akan menunggu Dia pulang,dan langsung mengatakannya di kontrakan saja nanti" ucap Amara dalam hati.
Amara pulang dengan membawakan sejuta kebahagiaan yang akan dibagikannya pada Mahen.Ditekan bel kontrakan Mahen,namun justru ibu kontrakan yang keluar dari rumah itu dan memberi tahu Amara bahwa Mahen sudah pindah sejak tadi pagi.Hanya ada satu pertanyaan di otak Amara.
'Dia tidak mengabari ku?'
Amara pulang dengan keadaan sedih dan letih yang dapat terlihat dari wajah cantiknya itu.Tapi sekarang wajah cantik itu berubah menjadi muram karena Ia tak dapat bertemu Mahen.🌷
5 bulan sudah Mahen dan adiknya tinggal di tempat ibunya.Sehari hari dia bekerja sebagai pedagang di pasar.Padahal dulu Ia adalah anak seorang pengusaha,namun Tuhan seperti tidak mengizinkan Mahen hanya untuk menjadi seorang pewaris tapi merintis nya sedari awal.Baru sekarang Dia merasa hidupnya bagai tangga.Terkadang Dia merasa bahwa Dia terus naik tapi saat ini Dia merasa hanya jalan ditempat dan tak memiliki peningkatan apapun.Bahkan,semenjak pindah ke rumah ibunya,Mahen sering menghisap benda silinder yang berisi daun tembakau kering sebagai obat penenang.
Tak terkecuali malam yang dingin itu.Ketika Mahen akan menyalakan sebatang rokok,Ibu menghampiri dengan membawa sebuah kotak kecil ditangan kanannya.Kotak itu berisi jam tangan baru.Seketika Mahen mematikan rokoknya.
"Ini hadiah untukmu.. Ada toko jam tangan baru saat ibu ke pasar,jadi,ibu beli disana."
Alih-alih merasa bahagia diberi hadiah,Mahen malah bertanya balik kepada ibunya.
"Bukankah kita kesulitan uang?Bukankah kita harus berhemat sekarang?"
"Bisakah kamu senang seperti anak lain jika diberi hadiah?"
"Bagaimana Aku bisa begitu?Apa keadaanku sama dengan anak keluarga lain?"
"Namun,ibu membelinya untuk melihatmu tersenyum.Bisakah kamu pikirkan perasaan ibu lebih dahulu dibandingkan uang?"
"Memang apa yang bisa diberikan perasaan kepada kita Bu?Perasaan tidak dapat melunasi hutang Kita.." Ucap Mahen dengan mengusap air matanya.
Sejujurnya,Ibu memberi hadiah kepada Mahen agar Ibu bisa melihat seorang senyum Mahen dan membuatnya kembali bersemangat seperti dulu.Tapi,pada akhirnya Mahen meminta maaf dan memeluk Ibu karena telah berkata yang kurang baik.Mahen berjanji akan tetap memakai jam tangan itu.🌷
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh, Bangkit Lagi!
Short StoryBerkisah tentang anak sulung dari keluarga kaya raya,namun tiba-tiba perusahaan keluarganya mengalami krisis keuangan yang mengharuskan mereka untuk gulung tikar.Apa yang akan dilakukan anak itu selanjutnya?