If I Knew It Was Yours

61 14 15
                                    

Prompt 7:
Ketua OSIS yang diam-diam bertukar buku harian di perpustakaan denganmu rupanya adalah 'unrequited love' untukmu.

~o0o~

Bagi Elisse, musim gugur memiliki dua arti. Pertama, musim di mana daun-daun jingga kemerahan berguguran dan persiapan untuk memasuki musim dingin. Kedua, rasa sukanya pada ketua OSIS gugur bersamaan daun-daun di luar sana. Sebab, di awal musim gugur itulah untuk pertama kalinya Elisse menyatakan perasaannya. Berlatar taman belakang akademi, di bawah pohon maple yang daunnya beterbangan tertiup angin.

Namun, yang didapatkannya adalah penolakan. Perasaan yang selama ini memenuhi hatinya, kini hanya bisa dikatakan sebagai cinta bertepuk sebelah tangan. Musim gugur yang indah itu, malah menjadi kenangan buruk untuknya.

Elisse jadi membenci musim gugur.

~o0o~

Gadis itu membuka halaman demi halaman, membaca ulang semua hal yang tertulis di buku bersampul cokelat milik kawan bertukar buku hariannya, sudut-sudut bibirnya terangkat. Setiap tulisan di atas kertas putih itu tidaklah sama, sebab ada dua orang yang menulis buku harian tersebut. Isi tulisan dari Clar---kawan bertukar buku hariannya---membuat hati Elisse hangat. Sekejap melupakan patah hati yang terjadi di akhir Oktober lalu.

10 November

Aku salah meletakan buku tugas anak-anak kelasku. Harusnya kutaruh di meja Mr. Richter, tapi malah kutaruh di meja Mr. Wing. Malamnya aku dihubungi Mr. Richter katanya tugas kelasku tidak ada. Aku kaget dan baru sadar setelah Mr. Richter bilang mejanya sudah pindah ke ruangan baru.

11 November

Akhirnya tugas kelasku sudah diterima Mr. Richter plus mendapat sedikit nasihat supaya tidak teledor lagi. Kalau diingat-ingat konyol juga.

Oh iya, membalas diary-mu sebelumnya. Maaf aku lupa, E. Bagaimana jadinya? Apakah dia juga menyukaimu? Kalau hasilnya tidak bagus, jangan bersedih, E.

Senyuman di wajah Elisse memudar tatkala membaca tulisan terakhir Clar. Seketika ingatan itu bermunculan lagi, perasaan malu dan sedih mulai bersatu. Lantas Elisse mengambil pena dari sakunya, kemudian menuliskan sesuatu di sana.

Senin, 14 November

Dear Clar.

Aku malas kalau mengingat kejadian itu lagi. Jangan tanya akhirnya bagaimana. Pokoknya aku mau kabur kegiatan atau pergi ke tempat yang tidak ada dianya. Aku benci musim gugur. Ah, sudahlah. Kate bilang lupakan dan cari laki-laki lain. Tapi sebelum itu aku akan mencari makanan dulu. Ada kafe baru di samping akademi, katanya dessert-nya enak. Kau harus ke sana kapan-kapan, Clar.

Selepas menulis, Elisse mengembalikan buku itu ke rak buku yang letaknya berada di pojokan perpustakaan. Tempat mereka bertukar buku harian. Kegiatan yang sudah mereka lakukan sejak awal September, sebab bertukar buku harian sedang menjadi tren di Rosenville Academy. Hanya saja Elisse belum pernah bertemu dengan kawan bertukar buku hariannya, meski ia tahu nama panggilannya.

~o0o~

Sudah seminggu Elisse tidak kembali ke perpustakaan untuk menulis atau sekadar membaca balasan Clar. Ia disibukkan dengan menjelajah tempat makan atau menghindari rapat OSIS. Kali ini ruang OSIS seperti musuh untuknya, sebab di sanalah ketua OSIS berada.

Namun, lama-lama akademi juga terasa seperti camp musuh. Selama ketua OSIS masih bersekolah di sana, Elisse akan selalu bertemu dengannya di mana pun itu. Baginya, pertemuan mereka bagai duri yang menusuk hati. Ia sudah sering kabur dari rapat OSIS supaya tidak berinteraksi dengannya, sedangkan ketua OSIS menanggapinya biasa saja seolah tidak pernah terjadi apa pun.

Musim masih belum berganti, sementara Elisse sudah uring-uringan ingin segera musim dingin. Ia ingin libur akhir semester supaya wajah ketua OSIS tidak dilihatnya untuk sementara waktu. Kali ini pun ia memutuskan untuk bersembunyi di perpustakaan, sebab ketua OSIS memang jarang terlihat di sana menurut pengamatan Elisse.

Sayangnya pengamatan Elisse tidak selalu akurat. Laki-laki itu ada di sana, di rak pojokan tempat ia biasa bertukar buku harian. Mata gadis itu membelalak tatkala melihat ketua OSIS menukar buku hariannya dengan milik Elisse. Seketika saja, ia menyadari sesuatu.

"Clar itu ... Clarence?" tanya Elisse dengan ekspresi tidak percaya. "Jadi selama ini aku bertukar diary dengan ketua OSIS?"

Ingin sekali ia menyangkal, tetapi matanya tidak mungkin berbohong. Pada akhirnya Elisse hanya terdiam di sana, hingga ketua OSIS menyadari keberadaannya. Selama beberapa detik mereka saling menatap, terkejut satu sama lain.

"Ah, jadi E itu kau," sahut Clarence.

Elisse memaksakan senyuman, lalu berkata, "Terima kasih sudah menjadi teman exchange diary-ku. Mulai sekarang kita tidak usah melakukannya lagi."

Setelah itu Elisse mengambil buku hariannya dan pergi meninggalkan Clarence dengan wajah penuh tanda tanya. Dalam hati gadis itu, ia tidak akan mau lagi bertukar buku harian dengan siapa pun.

~o0o~

Jumlah kata: 683 kata
Romance/Teen Fiction

If I Knew It Was YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang