*LOVE*

33 2 0
                                    

"Apa maksudmu melakukan hal ini padaku?!, apa kau tidak berfikir bagaimana perasaanku?!,"


"Tidak, bukan begitu maksudku Alexa.., aku tidak pernah ingin melukaimu!.."


"Hh!, jadi itu yang bisa kau katakan Alfeno?!, hanya itu?!, setelah kau meninggalkanku, kau ingin aku kembali?!, takkan pernah!, kau tidak akan bisa melakukannya!, kau tau, kau menjijikkan!, seperti orang menjilat ludahnya kembali..!"


"Baiklah anak-anak.., drama yang bagus, aku ingin melihatnya lagi besok dikantor bersama sambungannya." Seorang guru melerai mereka, mimik wajahnya langsung berubah menjadi ceria.


"Baik bu!," jawab mereka bersama-sama.


Penampilan dari kelompok drama itu seperti artis yang sedang shooting langsung tanpa ada kesalahan didalamnya. Tampak nyata dengan kisah cinta yang dibuat sendiri oleh gadis bernama Alexa J.


Sampai sekarang tak ada yang tau kepanjangan dari huruf "J" dibelakang namanya, kalau ditanya dia takkan menjawab.


Alexa bersahabat dengan lawan dramanya, Alfeno Amadeus, seorang lelaki yang selalu ramah pada teman lelakinya sendiri dan Alexa tentunya, dia hanya bersikap hangat untuk teman lelakinya dan Alexa, tidak dengan perempuan lain. Itu membuat teman wanita sekelas Alexa merasa iri dan menjauhi Alexa juga Alfeno.



Alfeno berjalan menghampiri gadis yang duduk sendiri itu sambil membawa tas dan beberapa bukunya, dia duduk dan menyiapkan beberapa buku untuk mata pelajaran selanjutnya.


"Sudah kubilang, jangan duduk disini."


"Kau tak bisa mengubah pemikiranku Alexa, takkan ada gunanya."


"Hh.., whatever."


Alfeno tersenyum disamping Alexa, meski kadang gadis itu mengacuhkannya. Tapi Alexa tak segan-segan membantu jika dia merasa dibutuhkan. Alexa termasuk kedalam bintang kelas, sekaligus perempuan bertalenta drama, dan termasuk kategori perempuan tercantik disekolah meski dia tak pernah mau mengikuti fashion show yang diadakan sekolah, bahkan kepala sekolah pernah membujuknya untuk ikut agar dia bisa maju mengikuti kejuaraan dan menjadi pemodel asal sekolahnya. Dia selalu menolak dengan nada dingin yang menjadi ciri khasnya.


Alfeno juga termasuk kategori lelaki tertampan disekolah, meski jarang ada gadis yang mendekatinya, namun para staf berencana memasangkan Alfendo dengan Alexa. Rencana itu masih sebuah rencana.


Mata pelajaran selanjutnya dimulai, mata pelajaran fisika. Itu termasuk dalam kelemahan lelaki asal Swiss itu. Dia sering kesulitan dan lebih sering meminta bantuan Alexa.


"Alexa. Aku agak bingung dengan soal ini. Bagaimana caranya?, mana yang dihitung lebih dulu?" tanya Alfeno, menggaruk kepala sebagai lambang kebingungannya.


"Kan aku sudah bilang, perkalian selalu didulukan.., sejak kelas 7 aku sudah sering mengatakannya, sampai kelas 12 ini masih saja kau tak mengerti?," ucap Alexa dengan nada dingin sambil terus menulis dengan asiknya, walau berpaku tangan tanpa menatap Alfeno.


"Ya, aku mengerti kalau kita selalu bersama sejak SMP. Aku juga tau kalau perkalian selalu didulukan. Tapi yang ini aku sungguh tak mengerti."


"Baiklah, biar kulihat soalmu." Alexa memutar tubuhnya dan menghadap ke arah teman sebangkunya itu dengan bosan, dia menyahut buku yang disodorkan Alfen dan mulai melihatnya. "Hebat kau sudah sampai nomor 8. Kau hanya harus mengalikannya bergantian dari angka satu ke angka lainnya, ini pelajaran lama." Begitulah Alexa menjelaskan hingga Alfeno paham dan bisa mengerjakan soal yang sama cara pengerjaannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Falling in Love With AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang