Hari itu aku merasa sangat sial. Hari yang ku maksud adalah senin yang dimana anak sekolah harus datang lebih awal karena upacara bendera. Tetapi hari itu juga adalah hari yang ingin aku ulang kembali namun telah terlambat menyadarinya.
Hari ini adalah hari dimana aku masuk SMA hari pertama orientasi. Kalau anak OSIS bilangnya MOS( Masa Orientasi Sekolah). Seharusnya aku ikut orientasi bersama teman teman baru lainnya, tetapi aku terlambat karena motor yang kukendarai kehabisan bensin. Alhasil kudorong motorku sampai sekolah dan terlambat.
"Kalian ini, coba lihat jam tangan, sudah jam berapa upacara juga sudah selesai" Pak satpam sekolah memberhentikan aku yang hendak masuk ke sekolah. "Eeh ..eh kamu sini jangan coba coba kabur" itu Dia yang mencoba kabur saat Pak satpam sedang bicara, caranya kabur lucu (berjalan mundur tanpa menoleh).
Aku pada saat itu tidak terlalu memperhatikannya tetapi yang kuingat adalah senyumnya saat di jewer oleh Pak satpam.(lucu sekali mana ada orang yang tetap tersenyum walaupun sudah dijewer; hanya Dia).
Pada akhirnya kami yang terlambat dihukum, namun hukuman ini bagi sebagian orang menyenangkan (bagiku tidak), hukuman yang kami terima adalah mempromosikan barang-barang koperasi sekolah.
Kami berdiri di bawah pohon pucuk merah yang telah rimbun tinggi.
Hal ini termasuk menyebalkan untuk orang yang malas gerak seperti diriku.Akan tetapi makhluk yang satu ini sepertinya menyukainya, Dia malah berlagak seperti layaknya orang orang Marketing yang sudah pro (sales-sales).
"Heh, jangan bengong aja ayo bantu tawar-tawarin tampang doang lu bagus, tapi gabisa digunain" celetukannya membuatku mengerutkan dahi.
"Gue gak bisa" balasku judes. Dia menatapku sinis, tiba-tiba saja bola basket melayang ke arah kami. Aku menangkapnya. Tapi itu membuatnya terkejut dan berubah ekspresi.
Kulempar kembali bola itu dan melihat Dia yang tiba tiba tersenyum bodoh. "Makasihhh" Dia mengatakan itu sambil tersenyum.
Degg, tiba-tiba aku merasakan detak jantung yang tidak biasa. Tapi aku berusaha terlihat baik baik saja dan hanya menaikkan alis.
Apa itu tadi, kenapa perempuan suka tersenyum seperti itu. Apa nggak bahaya?.'''''''''''''''''
Setelah jam istirahat selesai hukuman kami juga selesai. Aku bergegas setelah mengemasi semua barang koperasi tadi menuju ke kelasku. Luar biasa
Dia sekelas denganku.Saat kami mempromosikan barang-barang koperasi tadi kami sama sekali tidak berbincang hal lain bahkan tidak kenalan satu sama lain.
Rebecca Ellin. Itu namanya, cantik sekali seperti orangnya. Tiba tiba saja aku memuji Dia tetapi didalam hati. Dia memperkenalkan diri didepan kelas, berdiri bersamaku yang juga maju didepan karena hanya kami berdua yang belum perkenalan.
"Nama saya David Aldari .." belum selesai aku berbicara.
"Bisa dipanggil sayang kan?" Sahut salah satu siswi disitu yang duduknya paling depan. Celetukannya membuat teman teman yang lain heboh meneriakinya ( menggodanya).Selesai perkenalan kami melakukan pemilihan tempat duduk sesuai nomor meja. Ya ampun aku duduk tepat di sebelahnya. Seberang mejanya.
"Wasshup bro, kenalin gue Theo, Theo Mahendra" dia teman sebangkuku
Aku mulai berbincang dengan Theo dan dikerumuni teman teman cowok lainnya. Hari pertama aku langsung mendapat banyak dan perhatian (namun aku tidak menyukai keramaian itu terutama para cewek cewek yang berbisik sembari menoleh ke arahku)."Baru hari pertama masuk, kayaknya lu udah jadi bintang disini, keren juga lo" Theo menyadari cewek cewek yg berbisik itu sedang membicarakanku.
"Kalo kata gue mah wajar kali Yo, kalo gue liat liat ni ya si David ini mirip sama artis Korea" celetuk Satya yang duduk di depanku. Theo menatap Satya penasaran. "Anuu.. sapa yak lupa juga gue,... Oh ini sii Lin Yi, BTW kenalin gue Panca Satya" aku memiringkan kepala mendengar yang diucapkan Satya, bingung tidak mengerti.

KAMU SEDANG MEMBACA
Looking At You
JugendliteraturAl menyukai seseorang dikelasnya setelah hanya beberapa minggu mereka tidak sengaja sekelompok dan selalu bersama. Tapi ternyata, cinta berkata lain perempuan yang disukai malah..... "Salahkah jika menyukai Dia yang dimiliki orang lain, apakah aku t...