2

4 1 0
                                    

Dipagi hari yang indah ini terpampang jelas seorang gadis nan ayu sedang memulai kegiatan dipagi hari dengan memasak sendiri dimansion yang megah ini

"Widihh masak paan tuhh,bagi dong" ucap seorang lelaki yang memaki baju khas seorang yang habis ngegym

PLAK

"Aduh cok sakitt tangan gue lu mah gitu ama abang sendiri udah kayak ama musuh" ucap kalindra

"Halah alay banget sih lu bang,udah kayak ditonjok sama bencong aja lu" ucap kelara sinis

"Dih dih nyamain gue sama bencong lu?"

"Ngga tuh wleeee" setelah mengucapkan itu kelara ngibrit ke ruang makan dengan dua piring ditangannya

"Untung ade kalo ngga udah gue rebus ubun ubunye"ucap kalindra dengan sabar dan iklhas lahir dan batin

Di meja makan

"Nih karna gue adik yang baik dan berakhlak mulia gue bikinin juga lu karna gue kasian pasti belom makan dari lahir" ucap kelara dengan candaan bapak bapaknya

"Terimakasih loh ya wahai adik ku yang sangat comel ini amboiiiii"ucap kelandra dengan bergaya seperti salih

"Huekkkk geli gue bang"

"Udah ah makan aja,berdoa dimulai" ucap kalindra membimbing untuk berdoa bersama

Setelah kematian ayah mereka ibu nya sangat sangat sibuk untuk mengurus pekerjaan hanya untuk mengalihkan kesedihan nya,walaupun sudah 11 tahun yang lalu tetapi kesedihan itu selalu melanda di ibunya

Disela sela makan mereka celetukan kelara membuat hening dimeja
"Bang mamah kapan ya pulang?udah dari seminggu yang lalu belum pulang juga dari new york

Hening

1  menit

Setelah bergulat dengan pikirannya masing masing kalindra pun menjawab dengan santai
Tetapi tidak dengan hati nya yang juga bertanya tanya kapan ibunya akan pulang?

"Emm mungkin besok?atau besoknya lagi?atau ngga lusa depan? I don't know kita tunggu aja mamah dateng" ucap kalindra dengan memasukan makananya ke mulutnya

Setelah mereka sarapan mereka pun memasuki kamarnya masing masing untuk menjernihkan pikiran yang tidak ada yang tau entah itu reader ataupun jin yang tau hanyalah author dan mereka saja ya,jangan kepo gitu nnti umur pendek😀

Dikamar kelara

Ia memutuskan untuk mengerjakan tugas sekolahnya untuk menghilangkan rasa yang sesak didadanya

Tetapi semua ini percuma dia hanya perlu menangis untuk merasakan kelegaan
Semua terlalu berat untuk ia jalanin disetiap harinya semua terlalu gelap untuk ia telusuri
Hidup yang ia inginkan bukan seperti ini tetapi apalah ia bukan sang pencipta yang bisa mengubah takdir

"YaAllah aku bukan manusia yang kuat untuk menampung semuanya sendiri,a aku bukan seorang yang sempurna,aku hanya punya diriku sendiri dan abang ku yaAllah kuatkanlah kita disini yaAllah" kelara menangis didlam kesendiriannya dengan pikiran yang berkenala kemana mana

"Terkadang kita hanya perlu menangis untuk melewati hari hari yang sangat sulit"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang