#1&end

287 28 1
                                    

Vano arganta berusia 17 tahun saat ini  vano gak pernah  sekolah dia tidak di izin kan oleh keluarganya.
Vano adalah anak ke 3 dari 4 saudara.

"Dimana anak sialan itu"suara marah sang kepala keluarga riko arganta

"Dimana dia"tanya nya lagi kepada kepala pembantu bik sumi

"Anu tuan den vano lagi ada di kamar nya"jawab bik sumi agak gugup

"Panggil dia kesini sekarang"perintah nya

"Tapi tuan den vano lagi sakit tadi wajah nya sangat pucat"jawap bik sumi

"Saya tidak peludi mau dia sakit atau apalah yg penting panggil anak sialan itu ke sini sekarang"denga nada yg membentak

"Baik tuan"jawap nya sambil berlalu menuju kamar vano

Bik sumi sampai di depan kamar vano yg tidak pantas disebut dengan kamar karena itu gudang  yg di tepati vano sebagai kamarnya

Sebenarnya bik sumi kasiah dengan keadaan tuan mudanya ini yg di benci hanya karena kesalah pahaman saja

Bik sumi pun mengetuk pintu

Tok tok

"Den ini bibik"panggil nya

Vano yg sedang tidur pun terbangun vano merasa kepalanya sangat sakit apakah penyakitnya makin parah.
Sudah tiga tahun di tidak ke rumah sakit lagi  untuk memeriksa penyakit nya

"Den aden dengar bibik" tanya nya

"Iya bik vano dengar, buka aja bik pintunya" jawabnya

Clek

"Ada apa bik panggil vano"tanya nya

"Itu den tadi tuan menyuruh saya untuk manggil den vano"jawab bik sumi

"Oke bik vano keluar"jawabnya

"Ok kalau gitu bibik ke dapur dulu ya" jawabnya sambil berlalu

"Apa vano punya salah lagi ya sampai ayah manggil vano" batinnya

Vano pun pergi keluar untuk menemui ayah nya yg ada di ruang tamu

"Permisi ada apa tuan memanggil saya?"tanya vano

"Ada apa kami bilang, siapa yang menyurumuh untuk istirahat haa"bentaknya

"Ma.af tuan saya merasa tidak enak badan"jawabnya

"Apa kah saya pedulu mau kamu sakit kek atau mati sekalian saya tidak peduli"jawabnya

Hati vano rasanya sangat sakit saat orang tuanya sendiri ingin kematiannya.

Apa kah vano harus mati dulu baru kalian bahagia rasanya vano ingin menyampaikannya tapi dia tidak berani

"Maaf tuan"jawabnya sambil menunduk rasanya kepalanya sangat sakit

"Sabagai hukumannya gak ada makanan  utuk hari ini "perintahnya

Disana memang hanya ada mereka berdua karena yg lain lagi ada kesibukan masing-masing

"Baik tuan saya permisi dulu"ujarnya sambil berlalu dari sana

Vano kembali ke kamarnya untuk meminum obatnya tapi yg dia lihat adalah obatnya telah habis

"Bagai mana ini obatnya habis"ujarnya

"Kalau vano pergi sekarang hari sudah malam,apa vano pergi besok saja ya "ujarnya lagi

"Sebaik nya vano tidur saja supaya sakit nya gak berasa "menolongnya sambil berbering dikasur dengan wajah pucatnya

Sedangkan di ruang makan kini terdapat keluarga bahagia yg sedang menikmati makanan mereka dan melupakan vano

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

vano sayang kalian (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang