Do you think I have forgotten, about you?

37 8 0
                                    

Denting lonceng yang terbuka akibat dorongan pintu mulai menggema di sekeliling penjuru ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Denting lonceng yang terbuka akibat dorongan pintu mulai menggema di sekeliling penjuru ruangan. Lenggang tak ada siapapun yang berbasa-basi menyapa pengunjungnya. Aku mengedarkan pandangan menatap sekeliling, mencoba mengingat kenangan. Saat langkahku mulai menginjak latar bersensor, suara sapaan itu mulai terdengar.

"Selamat datang di Chang's CD record. Silahkan menuju ke kamera penginstalan pengunjung untuk masuk. Terima kasih!" 

Mendengar instruksi tersebut, aku menurutinya dan mulai melangkahkan kakiku menuju tempat yang dimaksud. Sejenak alat penginstalan pengunjung itu mulai perlahan men-scan bentuk wajahku, dan tulisan "accept" berwarna hijau tampak—tanda aku diperbolehkan masuk. 

aku melirik sekilas layar ponselku.

14 Mei 2024 

14 Mei 2024 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pantas saja. Dunia ini sudah benar-benar berubah, semakin canggih. Berbeda dengan 27 tahun yang lalu, ketika kata "canggih" saja masih belum benar-benar tenar. 

Setelahnya aku berjalan perlahan mulai berkeliling memutari tempat tersebut, hanya untuk sekedar melihat maupun bernostalgia. Dengan sekali-kali menatap kagum nuansa vintage yang terasa kental. 

Sekejap dinginnya pendingin ruangan mulai terasa menusuk ke dalam kulitku, sambil sayup-sayup angin halus menerpa dan menerbangkan kecil helaian rambutku. Membuatku harus merapatkan jaket tebalku agar tak menggigil kedinginan. 

Mataku mengedar menelusuri satu persatu rak-rak yang ada, sekedar melihat atau mengambilnya sebentar. Ada satu rak yang akhirnya menarik perhatianku, sebuah rak—mungkin panjangnya sekitar 2x2 meter tertata rapi dengan dihiasi kaca bening agar membuat barang yang ada di dalamnya tak rusak. Rak tersebut berada di sudut pojok toko dengan terhalang rak-rak besar lainnya—yang sebagian orang mungkin tak akan menyadarinya, dengan dihiasi oleh karangan bunga kecil di setiap tepi pinggiran rak dengan dilengkapi tulisan,

'some memories are depicted here'

"Some memories are depicted here?" Aku bermonolog sembari menyentuh kecil beberapa tape-tape VCR recorder yang diberi nama sesuai dengan isinya. Nama-nama di tape-tape tersebut hanya menunjukkan satu tempat yang tetap, tapi dengan rentang waktu yang berbeda. Dan rak-rak tersebut tersusun urut sesuai dengan rentang tahun maupun tempat rekaman itu terjadi, dengan urutan paling jauh sampai ke yang paling dekat. Tiba ketika aku meraba deretan rak paling terakhir. Sebuah tempat, yang sangat aku ingat jelas. Tertulis disana.

Rekaman "Jalan Ahmad Yani 1997-1998" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang