📌 Cerita ini adalah versi baru dari HIM yang sempat dihapus. Alur tetap, dengan beberapa penyesuaian pada nama dan karakter.
Bertemu dan berinteraksi secara langsung dengan member Byulae adalah impian semua Dalbit. Dan Arin, berhasil mendapatkan k...
Haiii, buat yang nanyain kenapa cerita He Is My (HIM) sempat aku hapus, aku mau jelasin sedikit yaa~
Sebelumnya aku mau minta maaf karena tiba-tiba banget hapus ceritanya 🙏😔 tapi semua itu semata-mata karena aku punya banyak banget pertimbangan untuk cerita HIM ini...
Jadi awalnya emang aku niat hapus aja, nggak upload lagi. Tapi karena aku sayang banget sama kalian yang udah baca dan support dari awal, akhirnya aku mutusin buat upload ulang, tapi dengan versi yang sedikit berbeda.
Alurnya masih sama kok. Banyak adegan yang juga tetap sama. Tapi yang berubah adalah tokoh-tokohnya. Kalau sebelumnya aku bawa semua 13 member Seventeen, sekarang aku cuma ambil beberapa aja dan mereka nggak akan bener-bener pakai nama asli. Jadi bukan full Seventeen lagi. Masih idol, tapi lebih fictionalized aja.
Alasannya? Karena aku ngerasa lebih nyaman dan tenang kalau ceritanya nggak terlalu bawa suasana idol dunia nyata. Versi yang lama tuh terlalu real banget, nama asli, album, vibe Seventeen as a group... semuanya berasa kayak beneran. Padahal aku pengennya cerita ini ya... fiksi aja. Ringan, bebas, dan nggak terlalu terikat sama dunia nyata.
Selain itu, jujur aja, aku juga mikirin soal kenyamanan dan keamanan, baik dari sisi aku sebagai penulis maupun pembaca. Karena ya, kita tahu, nggak semua orang bisa nanggepin fanfic dengan cara yang bijak. Ada yang oke, tapi ada juga yang bisa terlalu sensitif. Jadi aku pilih buat menyesuaikan aja.
Semoga tetap bisa dinikmati juga sama kalian. 😊
Kalau kalian masih mau baca versi barunya, aku seneng banget! Tapi kalau merasa udah cukup, aku juga tetap berterima kasih karena udah pernah nemenin HIM sejauh ini 💕🤗
💎💎💎💎💎
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arin duduk bersandar di tempat tidurnya sambil menatap layar ponsel dengan tatapan kosong. Tangannya menggulir layar, membaca berbagai informasi mengenai konser Byulae yang akan digelar di Istanbul lusa nanti. Seharusnya, ia merasa bersemangat. Namun, alih-alih begitu, ia justru tampak lesu.
Gadis itu sudah berkali-kali mendengus kesal seharian ini karena merasa kecewa. Ia tidak berhasil mendapatkan tiket konser Byulae saat penjualan tiket dimulai. Saat itu, ia sedang berada di puncak kesibukannya sebagai mahasiswa semester akhir. Ia bahkan tak sempat membuka laman penjualan, apalagi berebut tiket bersama jutaan penggemar lainnya. Ia benar-benar kecewa. Kecewa pada dirinya sendiri.
Bagi Arin, Byulae bukan sekadar grup idola. Mereka adalah bagian dari kehidupannya, sumber semangatnya sejak lama. Bertemu mereka secara langsung adalah salah satu impian terbesarnya. Namun kini, impian itu terasa semakin jauh.
Sesaat kemudian ponselnya berdering pelan. Nama Sasa terpampang di layar.
"Hallo?" jawab Arin pelan.
"Rin, gue mau ke Kapali Carsi sekarang. Lo mau nitip nggak?" tanya Sasa dari seberang dengan suara ceria seperti biasa.