Tak Se-Indah Namaku

383 21 1
                                    


"Hai Indah."

"Hai juga" Aku menoleh kepada seorang laki-laki yang berdiri didepanku langsung.

"gue boleh duduk disini" Laki-laki itu menunjuk kursi yang berada disampingku.

"oh boleh kok kak"

"gimana ospek hari ini seru gak?" dia menawarkan sebotol air mineral.

"makasih kak. Seru banget kok kak" aku menerima air mineral yang diberikan laki-laki itu dengan perasaan yang biasa-biasa saja.

"oh iya, panggil gue Oniel aja"

"iya maaf kak Oniel" aku tersenyum di depan laki-laki itu.

Itu lah awal mulanya aku bisa deket banget sama Oniel kakak tingkatku dikampus. Sudah Hampir 1 bulan deket sama Oniel, Kata orang-orang sih kami sudah jadian tapi nyatanya sampai sekarang Oniel belum pernah menyatakan perasaannya. ya sebagai perempuan sih merasa digantungin tapi Oniel pernah bilang kalau dia belum ingin pacaran dan meresa lebih baik kalo kita dekat berasa pacaran.

Cornelio atau Oniel adalah alasan kenapa aku membuka hati kembali setelah sebelumnya aku menutup hati untuk seseorang. Dengan perhatian dan bisa membuat aku selalu nyaman. Oniel, Laki-laki yang kurasa melankolis dengan tanda kelembutan dan kepekaannya terhadap perempuan.

"Selamat pagi Indah❤"

Begitu lah notif hpku setiap pagi. Dia selalu mengucapkan sembari mengatakan apakah aku mau dijemput. Sebenarnya aku risih kalau harus di jemput laki-laki tapi setiap Oniel yang meminta aku langsung luluh tanpa ada penolakan.

"sudap siap"

"Sudah niel, btw kita mau kemana" Ujar aku yang penasaran.

"Udah ikut aja. pasti kamu suka kok" dia memasangkan helm dikepalaku.

Hari ini Oniel mengajakku ketempat menurut dia istimewa karna tempat itu salah satu favoritnya. Dia meyakini kalau aku juga akan suka tempat itu. Oniel jarang mengajakku untuk pergi berdua untuk makan ataupun nonton dia hanya pernah mengantarku saat ingin mencari novel karna dia juga suka membaca novel. Tapi hari ini mungkin jadi hari spesial bagiku. sepanjang perjalanan aku selalu membayangkan apakah Oniel akan mengungkapkan perasaannya. Dia pasti sudah mempersiapkan hal yang romantis buat aku.

"kita sudah sampai"

"ini cafe literasi yang terkenal itu"

"iya ndah, kamu suka kan tempat ini"

"iya suka niel, suka banget"

Ternyata Oniel mengajakku ke cafe literasi. Tempat dimana para pembaca dan penulis berkumpul dan menuangkan ide-idenya. Oniel sangat tahu kalau aku suka pada novel dan sastra.

"Apakah tempat ini menjadi awal kisah cinta kami" itulah dalam pikiranku.

"ndah..Indah"

"iya kenapa niel" ujarku yang kaget karna panggilan Oniel.

"kamu kenapa? gak suka tempatnya" Oniel bingung melihat aku diam sambil senyum-senyum sendiri.

"gak apa apa. aku sangat suka niel bagus tempatnya"

"ya udah ayo masuk"

"iya niel" aku menyusul Oniel yang berdiri didepan ku.

"Indah... kalau masuk buka helmnya" Oniel tertawa kecil melihat kesalahan tingkahku.

Oniel melepaskan helm dikepalaku. aku melihat wajah manisnya sangat dekat dengan wajahku. Aku sangat deg-degan. dia tersenyum di depan wajahku dan mengatakan aku hari ini cantiknya gak seperti biasa. Itu membuat aku tersenyum malu. Jadi ini alasan kenapa mahasiswi lain iri kepadaku itu lah pikiran dikepalaku.

Se-IndahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang