Bagian 1

2 1 0
                                    

"Bulan bulat bukanlah keinginanku, melainkan keinginan penciptanya"

Berawal di tanggal 12 Agustus, hari dimana aku mengenal kamu. Agara panggilanku untuk sosok laki - laki baik, yang mau mampir dan mau singgah sementara di kehidupanku, dan sosok laki - laki yang selalu berusaha untuk menjadi pasangan yang sempurna untuk sang kekasih. Relisia Alea Cahaya nama yang menyamarkan namaku secara nyata di kehidupan ini, sungguh betapa kagetnya aku ketika menemukan laki-laki itu, dengan kelembutan pekat yang menyebabkan hati ini terguncang sangat hebat seakan mengatakan '' ayo, tak apa, aku yakin yang kali ini akan lebih baik dibanding sebelumnya '' kata itulah yang membuat aku membuka kembali pintu hati ini, untuk lelaki itu. Setelah aku mengenalnya, hubungan awal kami berjalan dengan baik.

Waktu yang mengitari kehidupanku pun mulai membuat aku tak sadarkan bahwa hubungan kami semakin mengerat. Hingga suatu saat aku dikejutkan oleh tatapan yang dipenuhi rasa kekhawatiran dan rasa malu seolah bercampur aduk tak karuan. Seseorang yang tepatnya sedang berdiri di hadapanku ini sembari menggenggam erat jari mungil yang tak seukuran dengan jarinya yang lebar dan besar, aku menatapnya penuh pertanyaan yang kutahan sedari tadi, tanpa terasa lima menit pun berlalu dengan akhir yang membuatnya mau membuka mulut dengan sebuah kata - kata yang seketika itu membuat aku hanya terdiam dan termenung di depannya. '' Mau ga kamu jadi pacar ku? '' katanya sambil menatapku penuh rasa cemas yang menyelimuti.

FLASHBACK*

Hari spesial baginya adalah hari ini, karena hari ini ia akan merayakan hari dimana ia terlahir sebagai anugerah dari tuhan untuk kedua orang tuanya. Ya namanya baru kenal jadi gue pun ikut bahagia atas umurnya yang sudah bertambah pada hari itu. Sungguh hari yang tak terduga, karena sebelumnya gue tidak mengetahui bahwa hari ini adalah hari spesial dirinya. Gue tau bahwa hari ini hari bahagianya juga melalui foto unggahannya di status whatsapp. Sehingga ide jahil gue pun muncul, " kayaknya enak tuh kuenya " ketik gue yang mengucapkan secara jelas bahwa gue menginginkan kue ulang tahunnya yang baru saja di post pada hari itu. " Boleh, nanti aku bawain ke sekolah " katanya.

"Aku anak sehat tubuhku kuat, karena mamakku makannya besi.." - Dafen 

"OII SIAPA SIH YANG NYANYI" sorak gue dari arah belakang pintu. 

"Itu si Dafen kayaknya sih obatnya abis, Lea abis dari mana ko dari pagi aku ga liat kamu?"  tanya Neora yang berada di depan pintu masuk kelas. '' oh, dari ruang guru '' jawab gue dengan sedikit nada singkat. 

Neora adalah seorang perempuan berkulit hitam manis, yang hubungannya sangat dekat dengan gue. Nama lengkapnya adalah Lisabeth Neora, dia temen gue dari smp yang sama, walau dia deket sama gue dia masih gak berani buat ngelawan gue ketika gue marah. Perempuan cantik ini memiliki 2 kepribadian yang sebenarnya udah gue ketahui dari sebelumnya, ya bisa dibilang dia itu orang yang pemalu tapi random juga. Sikap dan kepribadiannya itu bisa dilihat semua orang.


|-Tunggu aku up cerita selanjutnya ya, selamat menunggu bagian 2. Terimakasih readers-|



Berakhir Di BandungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang