Aku Semesta

719 56 0
                                    

" Kenapa si kak kamu selalu ngecewain bunda.. hah?!  kurang apa bunda "

"  Kak, kakak kan udah dewasa ngalah dulu coba sama adiknya ya "

" Tuh adikmu aja bisa lo masa kamu nggak bisa kak"

" ngalah dulu ya kak, adik mu dulu "

"  ayah bangga banget lo sama adek karena bisa masuk SMP itu. buat hadiahnya nanti kita main ke pantai yaa"

" kakak ni udah gede nggak boleh egois gitu ah.. "

" wahhh iyaa kakak juara satu lagi di kelas ya? selamat ya kak.....eh tapi adek juga juara 3 yaaa wahhhh adek mau hadiah apa niiii? "

" adek ayo makan ayam goreng sini "
" Yeayyy adek mau ayam nya 2 ya bunda.. eh tapi cuman ada 2 ya bunda... nanti kakak gimana? "
" nggak papa adek makan aja kakak kan nggak suka ayamm "
" bunda yakin? "
" iya sayang "

" KAKAK !!..kamu nggak boleh teriak sama adek mu kayak gitu gimana pun kan adik mu itu masi kecil "










Hal seperti itu lah yang biasanya ku dengar di kepala ku.

Adek, adek, adek, adek.

Aku muak.

semesta muak.

Ayah... Bunda... tidak pernah kah kalian berfikir tentang semesta sebentar saja?

semesta hanya ingin di dengar.

 
apakah sesulit itu?

Semesta tau, kadang semesta memang bertindak kasar.

Tapi  itu adalah cara semesta untuk melindungi diri.

melindungi diri semesta dari keluarga semesta sendiri.

Tidak sadar kah ucapan kalian selama ini menyakiti semesta?

Ayah... Bundaa.... Semesta juga anak kalian kan?

Semesta tau tidak seharusnya semesta marah.

semesta harusnya tau dan paham kalian seperti ini karena semesta adalah anak pertama dan.. kalian masih belajar bagaimana caranya menjadi orang tua yang benar.

Tapi...

Maaf bunda. . .

Maaf ayah. . .

Semesta tidak tahan lagi....

Tuhan... maaf tapi bukannya semesta tidak bersyukur atas pemberian mu.

Tapi semesta tidak kuat  Tuhan.

Semesta menyerah..


.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Ini hanyalah curahan hati seorang Semesta Argantara..
Si sulung dari keluarga Argantara.





FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang