SPA - 01

529 17 1
                                    

H A P P Y R E A D I N G

“Cinta membuat kita melihat
keindahan dalam orang lain.”

***
Di pagi hari yang cerah, keluarga Mahendra tengah bersiap-siap untuk menyambut kedatangan putri kesayangan mereka.

"Zikri, Ilham, kalian ambil pesanan kuenya ya." Pinta ayah Rendra, yang tengah menghias papan dinding dengan bunga kesukaan putrinya.

Ilham yang mendengar itu pun mulai protes, "kok Ilham yah? Ilham kan lagi-" ucapan Ilham dipotong oleh Azam.

"Biar Azam aja yah, yang ambil pesanan kuenya." Sela Azam.

"Loh, tapikan kamu belum selesai dekor balonnya." Ucap ayah Rendra.

"Kalo masalah dekor balon, ayah tenang aja... Kan masih ada Zikri sama Ilham juga." Ucap Azam, sambil melirik kearah kedua adik laki-lakinya.

"Kamu ke toko kuenya sendirian?" Tanya ayah Rendra memastikan.

Azam menganggukkan kepalanya pelan.

"Yasudah kalo gitu hati-hati di jalan," ucap ayah Rendra.

"Oh ya, cepat pulang ya. Jangan mampir kemana-mana." Tambah ayah Rendra sebelum melihat kepergian Azam.

"Siap yah." Ucap Azam sambil mencium punggung tangan sang ayah.

"Ya udah kalo gitu Azam pergi dulu ya yah, assalamualaikum." Ucap Azam.

"Wa'alaikumussalam." Sahut keempat lelaki tersebut.

Setelah kepergian Azam, ayah Rendra pun mulai melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda. Sedangkan Naren sibuk membantu ibu Anita menata makanan diatas meja, Zikri sibuk mendekor balon yang dibantu oleh Ilham.

Selang beberapa menit, mereka pun selesai dengan tugasnya masing-masing.

"Hidangan datang!" Ucap ibu Anita, yang baru saja datang dari arah dapur dengan membawa nampan yang berisi cemilan dan juga es teh.

"Silahkan dinikmati." Ucap ibu Anita lagi, sambil meletakkan beberapa cemilan dan gelas dimeja ruang tamu.

Mereka berempat pun mulai mengambil jatah gelas masing-masing.

"Huh! Seger nya." Ucap Ilham yang merasa lega setelah meminum es teh buatan sang ibu.

Ibu Anita tersenyum melihat tingkah laku anaknya yang satu itu.

"Loh, Azam kemana yah? Kok gak ada?" Tanya ibu Anita.

"Azam lagi-" ucapan ayah Rendra terpotong oleh suara teriakan di tengah pintu sana.

"ASSALAMUALAIKUM, ZURA PULANG!!" Teriak seorang gadis cantik, sambil melepaskan kacamata hitamnya.

Mereka yang mendengar itu pun menoleh secara bersamaan "wa'alaikumussalam."

"Zura?" Beo mereka yang terkejut.

"MasyaAllah, akhirnya putri ayah pulang juga." Ucap ibu Anita sambil memeluk putri yang sudah ia rindukan selama 3 tahun itu. Dan Azura pun membalas pelukan sang ibu.

"Gimana sekolahnya, lancarkan?" Tanya ayah Rendra sambil mencium kening putri kesayangannya.

"Alhamdulillah, lancar yah." Jawab Azura.

"Loh, katanya pulang jam 2 siang, tapi kok ini malah jam 10 siang?" Protes Ilham, kembaran Azura.

"Suka-suka gue lah, mau pulang jam 1 malam kek, mau jam 10 siang, yang penting gue dah pulang." Jawab Zura dengan menatap sengit kearah kembarannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 31 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sayap Pelindung Azura [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang