02

12 2 0
                                    

Pembuatan perhiasan dilakukan dengan cepat sehingga hari ini mereka berempat bisa berjualan. Walaupun sebenarnya yang bekerja hanya Sharon.

Seperti yang Sharon duga, mereka bertiga hanya semangat di awal. Ketika perhiasan dibuat mereka mulai lesu bahkan tidak semangat. Hingga akhirnya Sharon yang harus turun tangan untuk membuat itu semua.

"Booth nya disediain anak osis?" Tanya Sharon.

"Iyap." Jawab Larissa.

Mereka berempat kini sudah sibuk merapikan booth milik mereka. Tak hanya milik mereka, booth dari kelas-kelas lain juga sudah tersusun rapi di lapangan sekolah.

"Wih. Ada yang jual corndog tuh."

Mia sibuk menunjuk booth-booth yang ada di lapangan sambil memegang kipas angin portabel biru kesayangannya itu.

Tidak hanya Mia, mereka berempat juga memiliki kipas angin portabel seperti itu namun berbeda warna.

"Nanti kita beli ya." Ucap Mia kepada ketiga temannya itu.

Ketiga temannya itu hanya menggelengkan kepala mereka. Tingkah Mia memang ada-ada saja. Belum ada perhiasan mereka yang laku, ia malah sibuk ingin membeli jualan orang lain.

"Udah pada keluar tuh."

Segerombolan murid-murid mulai memasuki lapangan. Dari kelas 1 sampai 3 sudah memenuhi seluruh lapangan.

"AYO AYO DIBELI!"

"DIBELI DIBELI MIE NYA."

"POP ICENYA KAKA."

Sahutan demi sahutan mulai terdengar. Semua orang berlomba mengeluarkan suara agar semua orang tertarik ke booth nya masing-masing.

"Teriak sono."

Jasmine mendorong Larissa. Ia sengaja menyuruh temannya itu karena ia yakin pasti hanya Larissa yang berani berteriak-teriak seperti itu.

"BELI BELI PERHIASANNYA."

"AYO DIBELI. IMUT LUCU DAN INDAH LOH."

Suara Larissa mulai terdengar di lapangan itu. Yang pasti teriakannya menarik perhatian para murid-murid. Beberapa murid mulai mendatangi booth mereka.

Baik laki-laki maupun perempuan berada di booth mereka sekarang. Karena perhiasan yang mereka buat bisa dipakai oleh perempuan maupun laki-laki.

"Guys gue cabut bentar ya." Ucap Larissa.

Larissa lari menjauhi booth mereka. Ia mendatangi sekelompok laki-laki yang ada di seberang booth mereka.

"Oh sama cowoknya."

Mia dan Jasmine sibuk menjual perhiasan. Sedangkan Sharon hanya duduk santai dengan kipas angin portabel di tangannya.

Tiba-tiba Larissa datang dengan sekolompok laki-laki. Sepertinya Larissa yang mengajak sekelompok laki-laki itu ke booth mereka.

"Ini by, perhiasan bisa dipake cowok juga kok." Ucap Larissa pada salah satu laki-laki di antara kelompok itu. Larissa terlihat menggandeng laki-laki itu dengan mesra.

Laki-laki itu adalah pacar Larissa sejak Larissa kelas 10. Berjarak umur 1 tahun, pacarnya itu sekarang berada di kelas 11.

Sharon, Mia, dan Jasmine sudah pasti ingin muntah melihat tingkah temannya itu. Sikap Larissa dengan mereka sangat berbeda dengan sikap dia dengan pacarnya. Johan Kenneth namanya. Johan juga membawa teman-temannya mendatangi booth pacarnya. Mereka ada enam orang banyaknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Attention Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang