Bab 4

8.1K 41 0
                                    

Ting Tong'

di malam yang sedikit larut bel rumah kediaman uchiha berbunyi. Sakura berjalan malas ke arah pintu, dengan enggan dibukanya pintu itu. dan seperti dugaanya Pria bernama Naruto sudah berdiri di depan pintu.

"selamat malam sakura-san" Naruto menunjukkan senyum mencurigakan.

"ada apa kau datang malam malam begini jika kau mau melakukanya jangan sekarang sudah malam besok aku Harus berangkat pagi-pagi untuk bekerja"

"kau sangat seksi dengan baru tidur itu" setelahnya Naruto langsung menyelonong masuk sampai ke dapur.

"hei, apa yang kau dengar, tidak" sakura mengejar Naruto yang menuju dapur.

Naruto duduk di kursi makan dan mengetukkan ngetuk jari telunjuknya ke meja. dilihatnya seluruh bagian dapur yang besar ini.

"suami mu keluar kota kan. jadi tak apa jika aku beristirahat di sini sebentar, aku juga lapar tolong buat kan aku makanan Sakura-san" sakura mengepalkan tanganya kuat kuat menahan kesal dari sikap seenaknya Naruto.

dan mau tak mau Sakura menurut kata Naruto, dia bilang lapar jadi Sakura pikir dia harus membuatkan makanan cepat saji lalu langsung menyuruhnya pergi.

tak menunggu waktu lama Sakura segera mengambil panci mengisi udara dan memasaknya. dia berencana memasak mie instan untuk Naruto.

"Suami mu berapa lama dia pergi Sakura-san" diperhatikanya Sakura, wanita itu mengenakan baju tidur sepaha berwarna putih sayanganya baju tidak tembus pandang.

"kenapa? apa kau sedang merencanakan sesuatu? kuharap tidak" Sakura langsung menatap Naruto curiga sedangkan di tatap hanya memasang wajah tersenyum.

"Bukan aku hanya berusaha membuka pembicaraan, karena tidak topik yahh.."

"dia pergi selama 4 hari ke suna, kau sendiri kenapa tidak mencari pekerjaan baru, apa kau beta menjadi kurir terus dengan pekerjaan melelahkan dan gaji sedikit itu" sambil meladeni Naruto Sakura memasukan mie ke panci.

"kurasa sementara aku akan tetap bekerja sebagai kurir... aku menikmatinya" tentu saja Sakura paham apa yang dimaksud 'Menikmati' oleh Naruto.

"Aku sudah bersuami, aku tidak ingin menghianatinya terusan jadi kuharap kau akan segera menghentikan semua retensi ini"

"tapi kau menikmatinya Sakura-san" Sakura agak terkejut ketika mendengarnya.

"bagaimana kau bisa mengatakan itu" Sakura tidak tahu mau membantah ucapan Naruto dengan apa.

"kita telah melakukanya selama 1 bulan dan selama 2 minggu terakhir kau menggerakan pinggulmu dengan keinginan mu sendiri" Naruto mengutarakan dengan santai.

"aku melakukanya agar cepat selesai, itu saja"

"kita melakukanya beronde ronde dan selama itu kau menikmatinya tanpa menggunakan Kondom-" Naruto berdiri dari duduknya lalu berjalan mendekati Sakura.

"kau lebih memilih menggunakan pil pencegah kehamilan agar bisa merasakan nikmatnya batang penisku dan juga nikmatnya muncrat di dalam, katakan sesuatu jika ucapan ku salah Sakura-san" mulut Sakura terasa bisu apa yang dikatakan Naruto benar dia sudah jarang dimanjakan Sasuke dan ketika bercinta Sasuke jarang membuatnya klimaks sehingga ia menuruti insting wanitanya untuk mendapatkan kenikmatan.

Naruto berhenti di depan Sakura dan jarak mereka hanya sejengkal. dipeluknya tubuh itu di daratkan mencium di bibir Sakura, Naruto pun tersenyum ketika dia tahu Sakura tidak menggunakan Bra.

'ctek' Naruto berhenti menciumnya dan mematikan kompor terlebih dahulu.

"tu-tunggu Katanya kau ing-" belum selesai Sakura berbicara Naruto kembali menciumnya dengan sedikit ganas. dan diremasnya bongkahan pantat Sakura oleh kedua tangan Naruto dan kali ini Naruto sedikit kaget ketika mengetahui Sakura tidak menggunakan celana dalam.

Secret SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang