BB || TAWURAN?👊

115 10 9
                                    

Di sebuah kostan, lebih tepatnya diarea ruang tengah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah kostan, lebih tepatnya diarea ruang tengah. Terdapat dua orang remaja berbeda usia, mungkin terpaut sekitar 4 tahun selisih jarak usia mereka.

"De, kan Abang udah bilang. Jangan ikut tawuran lagi, kenapa kamu bebal banget, sih! " Ucap yang lebih dewasa tak suka.

"Ade gak ikutan Abang! " Rengek yang lebih muda.

"Terus kenapa wajah kamu lebam kayak gini? Jangan bohong sama Abang! "

"Ade gak sengaja kena pukul, tapi Ade beneran gak ikut tawuran, kok" Belanya.

"Shh... Abang, jangan ditekan. Sakit tau! "

Yang lebih dewasa hanya berdecak, dia dengan telaten mengobati lebam di wajah yang lebih muda dengan kapas dan alkohol.

Entah sudah berapa kali remaja itu pulang dengan keadaan wajah babak belur. Banyak alasan yang selalu dia gunakan untuk membela diri, agar tidak dimarahi oleh remaja yang lebih dewasa.

"Oh iya, Bunda sama Ayah mau kesini malam ini"

"Katanya mereka udah kangen sama anak menggemaskan nya satu ini, karena tidak juga mengunjungi mereka dalam dua minggu ini. " Jelas yang lebih dewasa sambil mencubit kedua pipi tembem yang lebih muda, membuatnya ditatap kesal oleh sang empu.

"Lohhh... Kok gak bilang dulu sama Ade?!"

"Makannya, kalo punya ponsel tuh jangan dimode silent. Abang daritadi udah chat kamu, malah udah telponin juga berkali-kali. Tapi apa, gak ada satu panggilan pun kamu angkat, chat Abang juga gak kamu bales. Jujur aja sih De, kamu ikut tawuran kan?! " Tuding yang remaja yang lebih tua dengan nada datar. Dia hanya ingin jawaban jujur dari adiknya itu.

Chup

Yang lebih muda mencium pipi sebelah kanan kakaknya, membuatnya menghentikan aktivitas yang sedang mengobati lukanyalukanya lebam pada wajahnya.

"Maafin Ade, ya " Ucapnya dengan nada bicara lemah seolah menyesali perbuatannya.

Sang kakak menghela nafas panjang dan berdecak, kemudian menyimpan kapasnya dan duduk di samping sang adik.

"Tyger, Abang gak pernah larang kamu untuk bergaul dengan siapapun, tapi kamu tetep harus punya batasan dan jaga diri. Abang gak mau kalo Ayah sama Bunda sampai tau, kalo kamu sering pulang dalam keadaan babak belur kayak gini" Jika sudah memanggilnya dengan nama tanpa embel-embel apapun, berarti abangnya sedang berbicara serius padanya.

"_Oke kamu mau bergaul sama temen-temen kamu. Tapi baby, hal tersebut tidak baik untukmu yang masih kecil dan berstatus pelajar. Abang cuma takut kamu kenapa-kenapa, Abang cuma takut kamu terluka disaat Abang jauh dari kamu. Kamu ngerti kan maksud, Abang? "Ucap sang kakak mencoba memberikan pengertian, dia hanya takut kejadian yang tidak dia inginkan terjadi pada adiknya tersebut, dia tidak ingin kehilangan adik satu-satunya yang sangat dia sayangi.

𝐁𝐀(𝐃)𝐁𝐘 𝐁𝐎𝐘Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang