Malam Kelam

2 0 0
                                    


Bumantara telah gulita.

Mega telah redum, hitam.

Rinai turun membasahi bumi ini.

Aku kini berlari dalam kegundahan.

Tetes air mulai membasahi kain yang ku kenakan.

Nampaknya langit merasakan kalbuku.

Yang kini sakit bagai ditikam.

Rinai itu semakin deras.

Gemuruh langit mengiringi langkahku.

Aku tak peduli, ku tetap melangkah entah kemana.

Dingin mulai menyelimutiku.

Derai hujan terdengar keras di telingaku.

Pilau di pelabuhan berjejer apik.

Pohon kelapa melambai keras ke arahku, namun tak ku hiraukan.

Kini aku duduk termangu.

Ku tatap laut itu dengan visus, berharap kau datang, namun nihil.

Aku mendapat kabar kau telah gugur di telan lautan dikala menjadi tulang punggung.

Ini akan menjadi malam kelam dalam hidupku.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kumpulan puisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang