hujan

72 2 0
                                    



Sebelumnya aku minta maaf kalo ada salah ketik atau tulisan tulisan yang aku buat ini ga jelas. Hehehhe.

*

*

Fassa hanya melihat air yang jatuh dari langit dengan harapan mereda agar dirinya bisa berangkat ke sekolah. Tanpa Fassa sadari dibelakangnya ada seorang perempuan paruh baya yang sedang memperhatikannya sedari tadi.Itu adalah bi Imas, perempuan paruh baya yang sudah bekerja di rumah Fassa saat dirinya berusia 5 tahun dan sekarang Fassa sudah berusia 17 tahun.

"Kaka ko belum berangkat" tanya bi Imas membuat Fassa yang tadinya sedang melamun mendadak terkejut.

"Eh bibi. Iya bi, nunggu reda" jawab Fassa sembari membalikan badannya.

"Jangan bengong,nanti kemasukan loh" gurau bi Imas supaya Fassa bisa sedikit terhibur.

"Hehe, iya bi siap" kata Fassa sembari tersenyum canggung.

"Udah naik GO-JEK aja ka, biar bibi yang bayarin" tawaran bi Imas dengan senyum tulusnya.

"Ga usah bi, Fassa jalan aja" tolak Fassa sembari membalas senyum.

"Udah naik GO-JEK aja ka, gapapa ko" tawaran bi Imas lagi lagi.

"Udah bi ga usah, sayang uangnya" kata Fassa,
"Ada payung ga bi" sambung kata dari mulut Fassa.

"Ada ka, bentar bibi ambilin dulu" jawab bi Imas.
Setelah menyesuaikan perkataannya bi Imas pergi ke dalam rumah untuk mengambilkan payung meninggalkan Fassa yang masih berdiri di teras.

"Nih ka, payungnya" lanjut bi Imas sembari menyodorkan payung yang baru saja di ambil dari dapur.

"Iya bi, makasih ya bi" ucap Fassa mengambil payung dari tangan bi Imas.

"Iya sama sama ka" jawab bi Imas dilanjut dengan senyuman.

"Yaudah kalo gitu Fassa berangkat dulu ya" pamit Fassa sembari mencium tangan perempuan paruh baya itu dengan tujuan meminta doa dan restu untuk perjalanannya hari ini.

"Iya ka, belajar yang rajin ya, bibi do'ain semoga dimudahkan cari ilmunya" ucap kata bi Imas sembari mengelus-elus rambut Fassa.

Setelah itu Fassa pun segera berangkat sekolah karena 15 menit lagi gerbang akan di tutup.

Dipertengahan jalan, disaat Fassa tengah berjalan di tengah hujan menggunakan payung hitam. Ada mobil berwarna putih berhenti tepat di sampingnya, pemilik mobil itu membuka jendelanya dan berteriak kepadanya.

"Sa, ngapain lo ujan ujanan" teriak laki-laki di dalam mobil berwarna putih,"Cepet masuk" lanjut kata dari mulutnya tanpa menunggu jawaban dari Fassa.

Fassa pun masuk ke dalam mobil milik laki-laki itu. Laki-laki itu salah satu teman dekat Fassa bernama Jevan.

"Makasih ya van" katanya dengan penuh rasa syukur karena dirinya tidak akan telat berkat bantuan Jevan.

"Santai aja" jawabnya, "lo ga bareng sama kaka lo" lanjutnya ucapannya.

"Kaka gw udah berangkat tadi sama papa" jawab Fassa.

"Trus lo ngapain ga bareng sama mereka" tanya Jevan lagi lagi penasaran.

Fassa si anak tengahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang