Di pagi yang cerah nan indah ini terdapat seorang remaja yang tertidur lelap dengan nyaman nya di kasur
Remaja tersebut bernama Shaka Maxime anak terakhir dari 2 bersaudara. Mempunyai kakak yang sedang kuliah di Korea sana.
Ia mengerjapkan matanya perlahan karna ia merasa ada tangan yang bertengger di pinggang nya
"Sialan!! Siapa Lo?!" Shaka berteriak sembari memukul pria itu dengan bantalnya
Pria itu terbangun karna merasa terganggu oleh Shaka, Pria itu tersenyum dengan tampannya tetapi tidak dengan Shaka yang menatap tajam kearah Pria tersebut
"Maafkan saya karna tlah masuk ke kamar mu tanpa izin. Ayahmu menyuruhku untuk membangunkan mu tetapi melihat kamu tidur dengan nyenyak, Saya jadi tak tega membangunkan mu"
Shaka berdecak sebal. Ia tak butuh alasan tersebut yang ia ingin tau siapa Pria yang ada dihadapan nya ini
"Keluar lo!! Lo ganggu acara tidur gue tau gak?"
Ceklek
Pintu terbuka menampakkan seorang Pria paruh baya yang sudah berusia 47 tahun keatas, ia adalah Bramantyo Maxime, Ayah Shaka
"Ada apa ini ribut-ribut?"
"Dia siapa Ayah?" Shaka menunjuk pria yang disebelah nya
Tatapan Ayahnya beralih kearah Pria yang ditunjuk Shaka
"Oh dia suamimu" Jawabnya dengan enteng
Shaka menutup mulutnya speechless
"Suamiku?!! Tidak mungkin. Ayah pasti bercanda, kan? Haha iya kan?"Shaka meyakinkan sang Ayah, Ayahnya pasti sedang bermimpi bahwa ia sudah menikah padahal ia belum siap menikah
Ayah menggelengkan kepalanya
"Ayah serius. Dia suamimu, Vero Harison""Tampar aku bahwa ini nyata"
Plak
Vero menampar pipi Shaka pelan
Shaka mendelik tajam kearah Vero
"Bajingan" Lirih Shaka"Ucapkan sekali lagi Ayah akan membunuhmu" Shaka yang mendengar itupun menutup mulutnya rapat
"Sebaiknya kamu Mandi terlebih dahulu setelah itu sarapan lalu Sekolah" Ucap Vero mengusap surai Shaka
Shaka menepis tangan Vero dan menatapnya tajam
"Gak usah sok akrab Anjing" Shaka langsung pergi ke kamar mandi. Sedangkan Vero hanya bisa menghela nafasnya.
.
.
.
.
.
.
.
.Shaka turun dari tangganya dengan menggunakan seragam sekolah bersiap untuk menuntut ilmu
"Makanlah terlebih dahulu" Itu bukan suara Ayahnya melainkan orang asing yang berada di kamarnya tadi
"Gue dah kenyang"
Shaka melanjutkan langkahnya tetapi terhenti karna tangannya ditahan oleh Vero
"Saya anterin kamu ke sekolah"
Shaka melepas genggaman tersebut
"Lo gak berhak nyentuh-nyentuh gue. Lo cuman orang asing yang ngaku-ngaku suami gue""Turuti atau Ayah sita motornya" Ucap dingin sang Ayah
Shaka berdecak sebal, Mengapa Ayahnya selalu mengancam motornya jika tidak menuruti keinginan nya?
Shaka mengangguk pasrah, Vero yang merasa mendapat kesempatan pun menarik tangan Shaka tak sadar. Shaka yang melihat itupun mendelik tak suka