2

23 2 0
                                    

Di pagi harinya Andika terbangun dari tidurnya dan bangkit menuju kamar mandinya lalu Andika membuka kotak P3K yang ada di dekat bathtub miliknya

'Rasa nya sangat pahit...'
Andika bergumam membayangkan obat yang ia beli itu sangat banyak

Andika pun memakan pil obatnya dan benar saja rasanya memang sangat pahit

'Tidak enak, rasanya benar benar pahit...'
Setelah itu Andika pun mengambil note bukunya lalu menulis barang" yang akan ia beli di supermarket

Sesudah sampai ke supermarket Swayalan

Andika menghampiri salah satu kasir penjaga supermarket yang sedang merapikan buah buahan

"Eh? Ada yang bisa saya bantu Pak?"
Ujar kasir penjaga supermarket swalayan

Andika lalu memberikan listrik belanjaannya kepada Kasir itu

Andika lalu memberikan listrik belanjaannya kepada Kasir itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ingin membeli barang barang yang ada di list ini"

Kasir itu mengerti dan segera pergi membawa Andika ke tempat barang barang itu

Andika pun mengambil barang tersebut dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya

Setelah selesai membawa barang barangnya itu, Andika kini sedang memilih telur dengan kualitas bagus untuk ia ukur beratnya

Di tengah tengah itu tiba tiba terdengar suara tembakkan yang mengagetkan semua pengunjung

*Dor!

Andika pun segera melindungi penjaga kasir itu sehingga dirinya lah yang terkena peluru tembakkan

"Akh!-"

Peluru melesat ke arah dada Andika hingga tertembak

"Pak! Anda tak apa apa!?"
Penjaga kasirnya itu langsung menutup luka Andika menggunakan kain namun akibat pendarahannya tetap keluar mengotori lantai

"Tuan bertahan lah! Saya akan membantu Anda tuan!"
Penjaga kasir itu langsung menelepon ambulans dan polisi sembari membawa tubuh Andika keluar pasar swalayan

*Suara Sirine dan Polisi terdengar di luar*

Sirine ambulans serta polisi telah mengepung pasar swalayan tadi dan 3 tersangka tadi di bawa ke kantor polisi untuk di hakimi atas aksinya

Kini di ambulans terlihat seorang ustadz tadi yang kini sedang menunggu kabar dari dokternya sembari berdoa agar Andika tetap selamat

Namun Tuhan berkehendak lain

Andika sudah tak bisa di selamat kan dan akhirnya Andika menjadi korban penembakan di pasar Swalayan itu

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Di pemakaman ada satu orang yang sedang menatap ke arah 5 buah batu nisan

Orang itu adalah Adimas yakni sahabat Andika, ia sangat sedih akan kepergian sahabatnya itu di yang cepat sekali meninggalkan dirinya

"Andika! Aku benci kau Andika!"

"Kenapa kau cepat sekali meninggalkan sahabatnya!"

"Hiks, Andika... Kenapa takdir berkata lain? Kau janji akan menemani ku di cafe bermain gitar"

"Tapi kenyataannya. . . Kau tewas... Hiks..."
Adimas segera menghapus air matanya di hadapan 5 batu nisan itu

"Sabarlah nak Adimas, Andika pastinya sangat senang dapat bertemu dengan keluarganya kembali"
Kata ustadz yang mengelus pundaknya Adimas

"Iya juga sih Ustadz... Tapi aku masih gak rela harus kehilangan sahabat terdekat ku.."
Adimas lalu menaruh 10 bunga bengonia putih dan bunga matahari di kuburannya Andika karena itu adalah bunga kesukaannya

"Selamat ulang tahun Andika, aku harap kau menyukai hadiah ku"
Adimas meletakkan sebuah bingkisan kado berisikan 2 boneka yakni boneka Pegasus dan dinosaurus yang melambangkan Adimas dan Andika

Andika adalah Dinosaurus karena ia sangat suka bertarung secara fisik dan taring giginya yang sangat tajam bahkan pernah saat ia makan malah bolong

Kalau Adimas melambangkan Pegasus atau kuda bersayap yang dapat terbang ke mana saja karena ia sangat suka di tempat yang tinggi tinggi bahkan pernah terjun dari atas ke bawah

Setelah itu Adimas berdoa untuk keluarga Andika lalu pergi pulang dalam keadaan mata sebam akibat menangis










'Tunggu... Kenapa aku masih hidup?'

'Ta-tangan ku... Dapat ku gerakkan namun rasa terasa berat...'

'Aku di mana?...'

'Tunggu, kenapa aku merasakan ada tangan... Hangat...'

Andika pun mencoba menggerakkan jari jarinya dan itu berhasil

Andika pun melihat kini ia sudah berada di sebuah ruangan putih dan di pandangannya ia melihat seorang dokter yang mengecek keadaannya

"A-aku dimana..."
Lirihnya

"Pasien sudah bangun total!"
Ujar sang dokter yang sangat bahagia melihat pasiennya sembuh lalu ia memanggil rekan rekannya

"Tuan Indo, anda jangan banyak bergerak"

"Indo akhirnya kau bangun dari koma mu..."

Ujar si ---















....

Kuingat kita yang saling berbagi tawa di kala aku sendiri

638 kata

RebornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang