Taman

2 0 0
                                    

Salsa sedang duduk di bangku taman sambil membaca buku. Dion masuk ke taman dengan membawa selembar kertas dan terlihat agak terburu-buru.

Dion: Maaf, maaf. Bisakah saya duduk di sini sebentar? Semua bangku lain sudah penuh.

Salsa: Tentu saja, silakan. Tidak masalah.

Dion duduk di bangku yang sama sambil melihat-lihat sekeliling taman dengan ekspresi antusias.

Dion: Taman kampus ini selalu menenangkan, bukan?

Salsa: Ya, benar sekali. Saya suka datang ke sini untuk istirahat sejenak dari keramaian kelas.

Mereka berdua terdiam sejenak, lalu Dion melihat-lihat kertas yang dibawanya.

Dion: Sepertinya saya lupa membawa pena. Saya ingin mencatat beberapa ide yang tiba-tiba muncul.

Salsa: Oh, saya punya pena cadangan. Silakan, Anda bisa pakai.

Salsa memberikan pena kepada Dion yang tersenyum berterima kasih.

Dion: Terima kasih! Saya benar-benar lupa membawa pena hari ini.  Oh ..  Ya, Tempo hari kita pernah bertemu tapi saya belum memperkenalkan diri dengan benar .saya Dion, seorang mahasiswa seni.

Salsa: Senang bertemu, saya Salsa, mahasiswa ilmu komputer. Jadi, ada ide menarik yang ingin Anda catat?

Mereka mulai berbincang-bincang tentang minat mereka masing-masing dan mulai terlibat dalam percakapan yang semakin mengalir.mereka berdua telah mulai terlibat dalam percakapan yang semakin hangat dan menyenangkan.

Salsa: (dalam hati) Dia sungguh menarik. Caranya mengekspresikan diri lewat seni begitu mengagumkan.

Dion: (tertawa) Kamu benar-benar memahami itu, ya? Terkadang sulit menjelaskan perasaan lewat kanvas.

Salsa tersenyum dan merasa nyaman dalam kehadiran Dio, namun masih ragu untuk menunjukkan ketertarikan yang sebenarnya.

Salsa: (dalam hati) Dia begitu ramah. Apakah aku seharusnya menunjukkan ketertarikan atau lebih baik membiarkan semuanya berkembang dengan alami?

Dion: Ada yang salah, Sal?

Salsa: Oh, tidak ada. Aku hanya berpikir tentang proyek yang sedang kukerjakan.

Salsa: (dalam hati) Aku ingin tahu lebih banyak tentang dia, tapi bagaimana aku bisa menunjukkan ketertarikanku tanpa terlalu terbuka?

Dion: Ada sesuatu yang ingin kamu tanyakan, Sal?

Salsa: Ya, aku penasaran... Apa yang membuatmu tertarik pada seni? Apakah ada cerita di baliknya?

Salsa mencoba untuk mengarahkan percakapan ke arah yang membuat Dion merasa nyaman berbagi tentang minatnya.

Dion: Sebenarnya, ceritanya cukup sederhana. Dulu, ketika aku masih kecil, aku suka menggambar di dinding rumah.

Salsa: Serius? .

Salsa: (dalam hati) Aku ingin lebih dekat dengannya, tapi apa yang seharusnya aku lakukan?ini Sangat membingungkan

Dion: A, apa kamu baik-baik saja? Kamu terlihat sedikit canggung tadi.

Salsa: Maaf, aku hanya sedikit terdistraksi. Sejujurnya, aku senang bisa menghabiskan waktu denganmu hari ini.

Salsa mulai menunjukkan perasaannya kepada Dion dengan lebih terbuka.

Dion: Aku juga senang bisa berbicara denganmu. Kamu orang yang sangat menyenangkan.

Waktu berlalu begitu cepat tak terasa Matahari mulai Terbenam

salsa: Wah .. ,jadi ini matahari terbenam .sangat indah!

Dion: iyah .. Kamu benar .ini lah mengapa aku sangat menyukai pemandangan .dan memilih jurusan seni

Salsa: (dalam hati) Sepertinya aku mulai tertarik ke pada Dion ...
tapi  aku belum pernah menyukai seseorang

Dion berpaling dan melihat mata Salsa sedikit Sambil tersenyum tipis

Dion: (dalam hati) Perempuan yang menarik..

Salsa: apa yg kau senyumkan ?..

Dion: mm?? Tidak ada

Salsa:baik lah,waktu sudah malam aku akan pulang terlebih dahulu .baiklah ,Sampai ketemu lagi Dion .. (tersenyum sambil melambaikan tangan .dan berjalan menjauh)

Dion: iya.. Hati hati di jalan .

Dion: (dalam hati) Aku mulai menyukai nya..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Campus Love 18 :present-Day RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang