40

9.6K 417 52
                                    

🍒🍒🍒

Keisha masih terikat dikasur dengan rantai yang tak melepaskan kaki dan tangannya. Gadis itu kini menatap kosong kearah langit-langit kamar, dia tak menyangka akan seperti ini kedepannya.

Seharusnya pernikahannya tak seperti ini, kenapa malah seperti ini? Apa karena dia yang kemarin ingin kabur tapi ketahuan dengan Marlon?

Gadis itu sudah tak merasakan sakit lagi, tubuhnya hanya terasa lemas dan tak bisa bergerak. Bibirnya pucat, matanya yang sembab. Beberapa jam lalu, Marlon mengiris kakinya perlahan-lahan membuat Keisha menangis karena kesakitan.

Untungnya laki-laki itu tak memotong kakinya, tapi Marlon pasti akan benar-benar melakukan itu jika gadisnya masih berani mencoba kabur darinya.

Hingga pintu terbuka pelan, gadis itu melirik dan samar-samar melihat kedatangan Marlon. Laki-laki itu membawa dua kotak yang entah apa isinya, tak hanya dua. Nyatanya lebih dari dua kotak yang dibawanya, dengan bantuan bawahannya.

Semua kotak tergeletak dihadapan Keisha, lalu Marlon menatapnya sambil tersenyum. Dan dia menekan tombol, perlahan rantai ditangan dan kakinya terlepas membuatnya langsung jatuh ke lantai tanpa aba-aba.

Gadis itu meringis kesakitan, kala perutnya terkena ujung kotak yang tak sengaja ia senggol.

Lalu dia berusaha sekuatnya untuk bangun, menatap satu kearah Marlon yang masih tersenyum menatapnya. Perlahan laki-laki itu membantu gadisnya untuk duduk dengan nyaman.

"Semua ini hadiah, buat kamu" ucap Marlon tersenyum.

Keisha menunduk, perasaannya tak enak setelah menatap lama semua kotak-kotak itu. Banyak sekali kotak yang dibawa oleh Marlon, lebih dua puluh jika dihitung. Dan besar-besar ukuran kotak itu, semakin membuat Keisha curiga dengan isinya.

Keisha diam, lalu perlahan Marlon membuka satu-satu kotak itu dengan tersenyum menatap terus kearah Keisha.

Keisha sedikit melirik salah satu kotak dihadapannya itu, dengan terkejutnya dia sontak mundur. Dia melihat potongan telinga manusia yang masih berlumuran darah, terkumpul banyak didalamnya.

Marlon yang melihat itu hanya tersenyum, lalu dia dengan entengnya melempar kotak yang baru saja dia buka. "Buat kamu"

Keisha melotot, dia langsung ber lompat dan menggeser potongan jari-jari yang berlumuran darah dengan bau darahnya yang menyengat. Keisha berjalan mundur, menatap takut kearah Marlon.

Tangannya mulai bergerak berusaha membuka pintu, tapi sayangnya tak bisa karena pintu itu sudah terkunci dari luar.

Keisha memojok kala Marlon yang berjalan perlahan kearahnya dengan tatapan iblisnya, laki-laki itu bahkan tak berhenti tersenyum padanya dengan terkekeh pelan dan membawa satu kotak ditangannya.

Keisha menggeleng, dia tak ingin lagi melihat isi kotak itu lagi. "Kamu mau lari?" laki-laki itu memiringkan kepalanya.

Keisha terdiam, dia menggeleng. Melihat bola mata Marlon yang perlahan-lahan menghitam seperti mata setan yang menakutkan. Keisha menatap gerak-gerik Marlon saat laki-laki itu mulai membuka penutup kotaknya.

Keisha tersentak, menutup mulutnya dan hidungnya kala isi dalam kotak itu adalah jantung manusia yang masih berdetak dengan jelas dan darah yang membanjir diseluruh jantung itu.

𝐁𝐞𝐢𝐧𝐠 𝐓𝐡𝐞 𝐆𝐢𝐫𝐥𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝 𝐎𝐟 𝐀 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨𝐩𝐚𝐭𝐡 (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang