~Keesokan Harinya~
-Hari ke-3 di Bali-
Pagi hari yang cerah, pukul 08.00 WITA Aleeya telah selesai bersiap dan membereskan barangnya untuk check out dari hotel, karena hari ini adalah hari terakhir SMA Brawijaya berada di Bali.
“Kalian udah siap?” tanya Aleeya kepada temannya
“Udah tapi ayo kita tiktokan dulu, kenangan kamar 221” ucap Dian
“Ayoo” balas Fisa
“Tapi ini kita udah telat, tinggal kita yang belum sarapan” ujar Aleeya
“Gakpapa, buat memories kita dikamar 221” ucap Ana
“Yaudah ayo buruan” ucap Fema
Sebelum keluar meninggalkan kamar mereka membuat video tiktok terlebih dahulu sebagai kenangan malam keakraban mereka dikamar 221.
“Eh ayo udah setengah 9” ucap Aca
-Penghuni kamar 221-
Lalu mereka keluar dari kamar dan bergegas turun untuk sarapan
Diruang makan, sudah ramai murid yang sedang sarapan bahkan banyak juga yang sudah selesai sarapan.
Melihat itupun Aleeya langsung mengantre untuk mengambil sarapan bersama temannya.
Mereka bersenda gurau dan membicarakan mereka yang hampir telat sarapan, disaat Aleeya sedang asik mengobrol dengan temannya, ia baru sadar jika ada Iza yang sedang sarapan bersama temannya, Aleeya melambaikan tangannya untuk menyadarkan Iza jika diruang makan ada Aleeya.
Melihat Aleeya melambaikan tangan padanya, Iza pun tersenyum dan menawarkan makan ke Aleeya
“Makan Al” ucap Iza
“Iyaa Iza aku lagi antre ini” ucap Aleeya sambil tertawa dengan basa-basi yang baru saja Iza lontarkan.
Sesudah Aleeya mengambil makan, ia langsung mencari meja, meja yang ditemukan dan yang ditempati Aleeya bersama temannya berada didepan persis tempat Iza dan temannya sarapan. Saat hendak duduk, Iza menyapa Aleeya dan iapun tersenyum saat Iza menyapanya, kemudian ia melanjutkan sarapan mereka.
Saat Aleeya dan temannya selesai sarapan, mereka langsung menuju bus sembari mendorong koper mereka untuk memasukkan kedalam bagasi.
Tak disangka, tiba-tiba Iza datang dan membawakan koper Aleeya kedalam bagasi.
“Sini, aku bawain” ucap Iza dan langsung sigap membakan koper Aleeya
“Berat Izaa gak usah” ucap Aleeya
“Kan didorong ya gaberat dong” ujar Iza
“Eh bener juga hehe” jawab Aleeya sambil tertawa
Aleeya dan Iza jalan berdua menuju bus sambil bersenda gurau ditengah ramainya murid dari sekolah mereka dan wisatawan Pulau Dewata.
Waktu terasa begitu cepat, 3 hari di Pulau Dewata sangatlah singkat untuk menjelajahi keindahan duniawi bak negeri dongeng di pulau seribu pura.
Tetapi, 3 yang singkat ini sangatlah berarti bagi Iza dan Aleeya. Kini, SMA Brawijaya kembali ke kota asal.
Disepanjang perjalanan pulang, mereka melewati jalanan Bali disore hari yang dihiasi pemandangan indah saat matahari terbenam.
Aleeya sangat menikmati perjalanan itu sedari tersenyum, karena ia tak menyangka jika ia akan mempunyai kisah asmara yang terukir di Pulau Dewata.
Berjam-jam sudah berlalu saat perjalanan, tibalah waktu isya.
Rombongan dari SMA Brawijaya berhenti di rest area untuk beristirahat, ishoma, dan makan malam.
Sesampainnya bus yang ditumpangi Aleeya, ia langsung turun dan mengambil makan. Kini Aleeya tak bersama Aca dan Ana sebab mereka pisah bus dan bus yang ditumpanginya datang paling akhir.
Rani, Shilla, Fisa yang semeja dengan Aleeya, mereka memakan makanan dengan lahap, namun Aleeya tidak.
Entah mengapa seturunnya Aleeya dari bus ia tak memiliki suasana hati yang bagus, sejak saat perjalanan pulang ia merasa perutnnya sakit tetapi dalam pikiran Aleeya itu hanya sakit maag karena belum makan.
Tapi saat sudah makan ia tak selera lagi, dan memilih untuk berhenti makan kemudian melaksanakkan ibadah sholat isya yang dijamak maghrib karena saat maghrib tadi posisi masih diperjalanan.
YOU ARE READING
SWASTAMITA
RomanceKisah asmara Aleeya Denallie dan Vindza Laskara yang terukir indah di Pulau Dewata dan dikara di Bumantala Bali, serta bersemi di Nabastala Bedugul. Kemudian kisah mereka amerta dihiasi swastamita.