138.

9 2 0
                                    

"A-apa yang terjadi, dok?"
Tanya Sehun terbata, nafasnya masih tidak aturan karena berlari di sepanjang koridor rumah sakit.

Dr. Taeyeon hanya bisa menunduk dalam. Tidak lama keluarlah dr. Lin Yi dengan raut yang sama.

"Dokter, apa yang terjadi?!"
"Katakan dok!!"
Bentak Sehun secara tidak sadar, rasa sedih yang memuncak membuatnya kehilangan kendali.

"Mohon maaf Tuan, kami sudah berusaha sebisa mungkin. Tetapi putri anda tidak____"

"Bullshit!"

Tanpa mendengarkan kelanjutannya, Sehun segera menerobos masuk ke dalam ruangan tempat putrinya bernaung.

_____

Detak jantungnya seakan ikut terhenti saat harus menyaksikan bagaimana para perawat yang ada di sana mulai mencabuti selang-selang yang menempel pada tubuh mungil putrinya.

Tubuh kecil itu begitu putih, begitu cantik dengan mata terpejam nya. Dengan langkah pelan Sehun mendekat setelah para perawat keluar, menyisakan ruang untuk ayah dan anak itu saling berbagi kasih, walau hanya sang ayah saja yang mampu memberikan kasihnya.

Untuk pertama kalinya Sehun bisa menggendong putrinya, tabung inkubator telah di buka sehingga membuat pria yang baru saja menyandang gelar Daddy itu berani mengambil sang putri dan mendekapnya dengan erat.

Tangisnya tumpah seiring dengan air mata dan isakan yang terdengar memilukan, siapapun yang mendengarnya pasti bisa merasakan sehancur apa perasaan Sehun. Tanpa terkecuali para asisten, mereka memilih untuk tetap berada diluar, tidak sanggup rasanya melihat majikan mereka yang biasanya penuh tawa dan cinta, kini menjadi hancur.

"Baby... "
Sehun menciumi pipi mungil putrinya, mengecupi seluruh permukaann wajah cantik itu.

"Baby sudah bertemu haraboji nee.. "
"Baby sudah bahagia ya nak"

Sehun mengusap air matanya dengan lengan kemejanya, tidak membiarkan satu pun air matanya jatuh di kulit mulus putrinya, dia ingin putrinya pergi dengan bahagia.

"Terimakasih ya nak sudah mau menjadi anak Daddy dan Mommy, kami sangat mencintaimu"

Sehun meteletakkan kemabali Yoena di dalam inkubator, tubuh tegap itu ambruk dengan suara tangisan yang keras. Biarkan, biarkan dia menumpahkan rasa sakitnya sekarang, biarkan dia melampiaskan semuanya sekarang, sebelum dia harus kembali menatap dunia dengan berpura-pura menjadi kuat, ada dua sosok yang sekarang menunggunya. Dia tidak bisa terpuruk terus-menerus seperti ini.
Tapi untuk saat ini saja, biarkan dia menumpahkan kesedihannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



__________

Langit mendung disertai gerimis kecil-kecil tampak mengiringi sebuah mobil ambulans beserta rombongan.

Terdapat dua mobil hitam di belakang mobil rumah sakit tersebut.
Mobil pertama diisi oleh Jongin dan Sehun yang di supiri oleh Chanyeol.
Mobil kedua diisi oleh Bibi Jung, Kris, Sam dan Kent.

Suara sirine ambulans terdengar seperti sebuah sayatan pisau yang selalu menghunus dada Jongin dan Sehun, setiap kali terdengar maka mereka seperti ditampar kenyataan bahwa putri kecil mereka. Putria yang mereka nanti-nantikan selama empat tahun pernikahan kini telah meninggalkan mereka untuk selama-lamanya.

Berpakaian serba hitam, Jongin dan Sehun turun dari mobil. Wajah sembab tidak bisa mereka sembunyikan walaupun sudah terhalang oleh kacamata hitam mereka.

Sehun mendorong kursi roda sang suami dengan perlahan, keadaan gerimis membuat jalan sedikit licin.
Kris yang ada di samping tuannya senantiasa memberikan payung hitam nya diatas Sehun dan Jongin.

Sedangkan Mina, baby sitter dari anak pertama Oh itu memilih untuk menetap di rumah sakit atas perintah Tuan nya, menjaga putra satu-satunya keluarga Oh itu dan memastikan keamanan dan kenyamanannya.

Jongin dan Sehun saling berpegangan tangan, mungkin itu cara mereka untuk saling menguatkan ketika malaikat kecil mereka telah pergi untuk selama-lamanya.

Peti berukuran kecil itu telah sepenuhnya masuk kedalam galian tanah, meninggalkan kedua orang tuanya yang sedang mati-matian bertahan.

Nisan dengan ukuran nama yang sangat cantik 'Oh Yoena' yang memiliki arti perempuan dari keluarga Oh yang berhati emas. Seperti namanya, kepergian Oh Yoena membuat Sehun dan Jongin harus berlapang dada kembali menerima takdir mereka, takdir yang seolah senang mempermainkan mereka.

Tanah kuburan yang terletak di sebelah makan Kim Siwon dan Kim Yeri itu masih basah, makam dengan nisan kecil serta taburan bunga diatasnya, menutupi hingga tanah berwarna coklat itu tertutup dengan sempurna.

"Sayang... "
Panggil Sehun sambil mengusap pundak sang suami, berusaha menyalurkan kekuatan.

Jongin hanya diam saja, bahkan lelaki cantik itu tidak menangis sama sekali sedari turun dari mobil dan mengikuti proses pemakaman putri mereka, hal itu justru membuat Sehun khawatir.

Pemakaman telah selesai, para petugas telah berpamitan, dan sekarang yang tertinggal hanya keluarga Oh dengan para asistennya.

Sehun ingin mendekat ke makam anaknya, tetapi dia tidak bisa melakukan itu, ada Jongin di sampingnya. Luka di perut Jongin masih sangat basah, belum boleh terkena air sedikitpun. Mungkin lain kali dia akan datang kesini lagi.

"Sayang, kita pulang nee.. "

Jongin hanya diam, sehingga Sehun segera membuat keputusan, karena mau bagaimanapun keadaan Jongin masih belum sehat total.

Setelah melakukan penghormatan terakhir kepada Kim Siwon, Kim Yeri dan Oh Yeona, Sehun beserta rombongan segera melangkahkan kakinya dari sana. Setiap langkah yang mereka lakukan terasa sangat berat, meninggalkan seseorang yang sangat mereka cintai dan mereka nanti-nantikan.

"Oh Yeona, walaupun Mommy belum sempat menyusuimu, bahkan menggendongmu saja Mommy belum sanggup melakukan, tetapi ketahuilah nak, Mommya sangat sangat mencintaimu lebih dari diri Mommy sendiri. Mencintaimu dengan segenap hati Mommy, kamu dunia Mommy nak. Terimakasih telah bersedia menjadi anak Mommy, semoga di kehidupan selanjutnya kita akan bersama-sama kembali sebagai seorang ibu dan anak.
Appa, Oemma.. Aku titipkan putriku, tolong jaga dia karena aku dan suamiku sudah tidak bisa menjaganya. Aku mencintai kalian"


 Aku mencintai kalian"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





BACK UP (dari au Sekai Part 126-dst)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang