Untuk Langit

2 1 0
                                    

Sedikit cerita tentang hidup,
Aku tidak menyalahkan siapapun atas perasaan sakit maupun kecewaku
Karena, semua terjadi begitu saja
Istilah datang dan pergi memang benar adanya,
Tidak semua hal akan abadi bukan?
Bahkan indahnya matahari terbenam pun
Akan tergantikan oleh gelapnya malam yang sepi,
Yang hanya ada cahaya lampu jalan dan sinar bulan bintang.

Tapi setelah penantian malam yang cukup panjang,
Matahari akan terbit lagi dengan indahnya Menembus jendela yang berembun,
dan saat jemariku menari mengusap embun,
Keindahannya terpancar membuatku takjub
Hangatnya mentari menenangkan hati siapapun yang merasakan,
Bahkan lihat, tumbuhan pun akan merasa senang.

Aku mencintai seseorang begitu dalam,
Tatap matanya yang menenangkan,
Tutur katanya yang lembut,
Tidak cukup waktu untuk menjelaskan bagaimana aku mencintainya,
Aku menerima semua hal yang ada pada dirinya,
Baik buruknya.

Jika ditanya kenapa aku menyukainya,
Jawabannya, karena tidak ada alasan untukku tidak menyukainya,
Aku menyukai semua tentangnya,
Sama seperti aku menyukai langit,
Tapi ternyata bukan hanya mendung dan gerimis yang langit itu keluarkan,
Tapi badainya yang terlalu kencang,
dan petirnya yang sangat mengejutkan,
Membuat tidak tenang, bagaimana jika badai dan petir itu perlahan membunuhku?

Tapi sialnya, ketika langit mendadak cerah kembali,
Memberi kehangatan, dan memancarkan keindahannya,
Aku mulai menyukainya lagi.
Badanku memang menggigil dan sakit karena badai kemarin,
Tapi pancaran sinar dari langit juga yang menghangatkan dan menyembuhkan tubuhku.
Aku, tidak bisa berhenti menyukai langit.

Cintaku Untuk LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang