di tengah malam tidur radit terusik karena rasa haus di tenggorokan nya, meski merasa sangat mengantuk dan jengkel karna tidurnya terganggu, ia dengan berat hati perlahan bangkit dan hendak minum supaya rasa haus nya segera hilang dan ia bisa kembali tidur.
akan tetapi di kegelapan ruangan itu, dia samar-samar bisa mendengar sebuah suara terengah-engah yang lembut tapi terkesan tergesa-gesa, awalnya radit mengira seseorang sedang berbicara dalam tidurnya, namun erangan dan desahan tertahan yang susah payah bercampur dengan napas terengah-engah membuat nya berfikir kembali, yang tadinya ia memikirkan jika orang itu sedang mengingau dalam tidurnya sekarang ia memikirkan hal lain.
radit diam-diam mengangkat kepalanya, mencari tahu siapa yang masturbasi di tengah malam, cahaya bulan di luar bersinar melalui jendela sedikit menerangi kamar asrama membuat radit bisa dengan mudah melihat siluet tiga orang yang berada di tempat tidur masing-masing.
matanya menyipit menelisik dan mencari ke arah sumber suara erangan itu, yang akhirnya mendarat di tempat tidur yang berjarak sedikit di seberangnya, orang yang tidur di sana adalah sahabatnya, farhan.
setelah mengetahui bahwa sahabatnya yang sedang masturbasi radit tersenyum nakal, dia ingin melihat lebih dekat supaya dia bisa menangkap basah anak itu agar bisa mendapat bahan godaan ketika mereka bercanda nanti, tapi setelah bisa sedikit melihat dengan lebih jelas justru radit terkejut terheran-heran.
pasalnya dari sudut pandangnya dia melihat farhan berbaring dengan pantat yang bisa ia lihat langsung menghadap tepat ke wajahnya, celananya sudah dilepas dan kakinya yang telanjang terbuka lebar, satu tangannya mengocok kontolnya di bagian depan, sementara tangan lainnya berada di belakang dengan jari-jarinya yang bergerak keluar masuk di pantat nya, meskipun radit tidak tau dengan jelas bagaimana jari-jari itu bisa masuk dan menusuk ke dalam lubang kecil itu, suara lembut dan desahan erotis yang dikeluarkan oleh farhan cukup untuk memicu getaran nafsunya.
radit benar-benar tidak habis pikir bagaimana farhan bisa semesum itu padahal ia mengenalnya dengan sangat baik, tapi apakah seenak itu bermain dengan lubang pantat ? dan juga sudah berapa lama dia bermain seperti itu ?
memikirkan itu tanpa sadar membuat tubuhnya ikut memanas, mata tajam radit menatap kaki telajang farhan dan bokong nya yang sintal, ia meremas penisnya sendiri saat melihat farhan memasukkan jari itu lebih dalam dan menggerakkan nya dengan sangat cepat dan tak lama farhan membenamkan kepalanya di bantal dan mengerang pelan, radit tahu bahwa dia telah klimaks dan dalam keheningan malam hanya ada suara terengah-engah yang dikeluarkan oleh farhan.
menghela nafas lega radit jadi memikirkan wajah farhan tadi setelah orgasme dan sesuatu yang terjadi beberapa hari yang lalu.
akhir pekan lalu, ketika radit membuka pintu dan hendak pergi keluar dia secara tidak sengaja bertemu dengan farhan yang baru saja pulang, tapi anehnya pakaiannya sangat berantakan, ujung pakaiannya kotor dan kerah lehernya terlihat mengkerut, bibirnya sedikit terbuka dengan nafas tidak teratur dan pipinya bersemu merah dengan tambahan wajahnya yang loyo, tidak sulit menebak jika dirinya seperti orang yang baru saja selesai bercinta.
Radit jadi takut dengan apa yang ia pikirkan barusan dan berusaha berfikir positif " apa ada sesuatu yang terjadi dengan mu ? "
" di luar sedang hujan." farhan tampaknya tidak mengerti apa yang dia katakan, dia menjulurkan lidahnya dan menjilat bibirnya dengan sensual, melirik radit ia melangkah maju mendekatinya dengan gemetar.
Radit melihat sesuatu yang tersangkut di rambutnya ia mengulurkan tangan dan mengambilnya, " cairan lengket apa ini di rambutmu ? "
" ck, tidak ada apa-apa." farhan menepis tangan radit ia berjalan masuk kedalam kamar dan melemparkan tasnya ke kursi pergi ke kamar mandi.
Radit memandang curiga ke arah kamar mandi, ia jadi mendekatkan jari-jarinya ke hidungnya dan mengendusnya dahinya langsung mengernyit merasakan bau yang familiar itu, ia dengan cepat mengambil sabun dan mencuci tangan nya di wastafel itu.
Memikirkan itu kembali membuat radit tanpa sadar mengendus jarinya lagi, untuk beberapa alasan dia merasa sedikit bersemangat kali ini. R
radit melihat gerakkan farhan berhenti sebentar, sepertinya dia belum merasa puas, setelah nya ia terkejut tidak pernah kepikiran jika farhan akan punya benda seperti itu.Ia mengeluarkan sebuah benda besar dengan panjang yang cukup besar berbentuk seperti batang dari bawah bantalnya, awalnya ia tidak bisa melihatnya dengan jelas tetapi saat farhan membawa benda itu kemulutnya dan mulai menjilatinya dan menaruhnya kebagian belakang barulah radit sadar akan benda yang farhan sedang dorong dengan sedikit susah payah di lubang mataharinya.
hei, apa dia serius? kenapa dia sampai harus menggunakan mainan yang setebal itu untuk memuaskan dirinya sendiri, bukankah itu hanya akan membuatnya kesakitan pikirnya.
Tetapi jujur saja mata radit tidak bisa menutupi bahwa ia tertarik dengan apa yang farhan sedang lakukan.
full chap ada di grub tele ya yang mau gabung chat @beruanglucu9
untuk harga masuknya sebesar 25k, bisa langsung baca cerita yang lain juga yak kuy buruan gabung.
KAMU SEDANG MEMBACA
teman tapi sang* 🔞
General Fictiondimulai saat radit memergoki farhan yang sedang masturbasi di tengah malam, pada saat itu ia menyadari jika ia tidak lagi bisa melihat farhan seperti sebelumnya.