"yaudah ayo, bareng."
"bang, mie ayam satu sama baksonyaa satu ya" pesan freya.
"siapp neng."
setelah itu, tak butuh waktu lama untuk menunggu pesanan mereka selesai.
"kenapa milih bakso? padahal lebih enak mie ayam, ada ayamnya" ucap freya.
"enakan bakso dongg, pentolnyaa lebih banyak. dan juga, itu semua suka suka gue"
"santai aja, gue cuma nanya."
mereka berdua pun meracik makanan mereka dan segera menyantapnya.
"kalo gue beliin bakso sekalian sama abang abangnya mau gak?"
flora yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas.
"jangan gila lo."
"gue waras, gue serius"
"mau, mau gue pukul?"
freya pun hanya terkekeh.
mereka berdua melanjutkan makan dengan nikmat, hingga freya tidak sengaja melihat area mulut flora yang sangat berantakan.
"ini serius udah sma? makan aja masih belepotan, kaya anak kecil aja" ucap freya.
flora yang menyadari pun malu seketika, dan mencari tisu untuk membersihkan. namun ternyata tisu yang ia cari jauh berada di samping freya.
"fre, ambilin tisuu dong"
"hm? apa yaa, gak denger deh"
"ambilinn tisu"
freya pun hanya tersenyum, dan mempunyai ide cemerlang untuk membuat flora kesal.
"gak ah, gak nyampe"
"freyaa gue serius" rengek flora.
freya yang mendengar itu tentu merasa gemas dengan flora. hingga akhirnya ia mencapai tisu yang sedari tadi berada di sampingnya, namun bukannya ia berikan kepada flora, justru ia malah membantu membersihkan mulut flora itu.
flora yang melihat itu tentu terkejut.
"udah, udah bersih." ucap freya
"padahal gue bisa sendiri" ketus flora.
freya pun terkekeh gemas.
beberapa menit berlalu, mereka makan dengan mengobrol obrolan yang lumayan seru. hingga akhirnya bel pun kembali berbunyi, yang menandakan istirahat hari ini telah selesai.
bel berbunyi disaat yang tepat, karna mereka baru saja menyelesaikan makan masing masing.
"udah bel, gue mau balik" ujar flora.
"sebentar, gue bayar dulu."
"gausah repot repot, gue aja"
"gue aja, flora."
"gue, titik gak pake koma."
"mending lo diem dan gue yang bayar, atau lo gue cium sekarang juga" ucap freya.
