mon coeur est tien

1.

tenaga yoongi sudah terkuras dari senin sampai sabtu, di hari minggu ini akan dihabiskannya untuk tidur selama yang dia bisa. tugas - tugas sekolah yang menumpuk di atas meja kini yoongi abaikan terlebih dahulu.

akan yoongi kerjakan besok pagi disekolah dengan cara menyontek milik jimin, ini lebih baik di banding tidak dikerjakan sama sekali.

bruk... bruk..

"apa kamu akan terus tidur atau bangun sekarang juga sebelum ibu mengguyurmu dengan air satu ember ?" di depan pintu terbuka ada sooyung yang benar - benar membawa satu ember penuh air didepan pintu anaknya.

memang jika tidak digertak begini yoongi dipastikan tidak akan pernah bangun dari tempat tidurnya walau gempa sekalipun. "ini hari minggu, biarkan anak mu menikmati hari libur dengan tenang " yoongi terlihat menggeliat di bawah selimut sambil berusaha menutupi wajahnya.

"kamu enggak  malu ?" di samping sooyung sudah berdiri anak remaja yang hampir seusia yoongi. "biarkan dia tidur tante, aku enggak masalah ko "

suara lembut yang terdengar di telinga yoongi mengingatkannya akan sepupunya yang beda satu tahun darinya, sudah hampir tiga tahun mereka tidak pernah bertemu. alasannya simpel yoongi tidak pernah ikut acara keluarga yang di selenggarakan keluarga besarnya hampir setiap bulan.

tanpa aba - aba yoongi langsung menendang selimut yang menutupi tubuhnya, suara tawa sepupunya sudah cukup membuat yoongi kaget plus malu di buatnya.

"karena yoongi sudah bangun tante tinggalnya " sooyung terlihat melirik ke arah yoongi sebenar sebelum benar - benar pergi dari sana.

"Kamu.. namjoon kan ?" tanya yoongi mencoba untuk memastikannya, remaja di depannya terlihat begitu berbeda di banding tiga tahun yang lalu.

tubuh gemuk dan lipatan lemak yang yoongi selalu lihat kini tidak ada lagi, ternyata tiga tahun sudah cukup membuatnya berbeda. " ada yang aneh ?" namjoon menaikkan alisnya main - main, tanpa menunggu persetujuan yoongi. namjoon mulai masuk ke dalam kamarnya.

"kamar aku surem banget deh.. " namjoon mulai menyibakkan tirai jendela yoongi, sekali lagi tanpa minta persetujuan pemilik kamar.

"kamar - kamar aku , suka - suka aku " yoongi terlihat mengomel tidak suka waktu yang ingin di habiskannya untuk tidur kini terganggu.

menarik selimut hingga menutupi bagian pinggang ke bawah, yoongi mulai berjalan menuju lemari untuk mengambil celana.

kebiasaan yoongi kalau tidur memang hanya menggunakan celana dalam dan bertelanjang dada. " aku cape banget tau "

perjalanan yang di tempuh namjoon menggunakan kereta memakan waktu empat jam, selama di kereta namjoon tidak tidur sama sekali.

dan saat ini namjoon merasa mengantuk, yoongi berbalik setelah mengenakan celana miliknya dan didapati namjoon yang kini sudah tertidur di atas tempat tidurnya.

ingin sekali yoongi membangunkan namjoon, tapi yoongi tidak melakukannya karena kasihan.

_____

sarapan pagi yoongi masih ada di meja makan dan kini di tambah dengan makan siangnya, di banding makan roti bakar yang di pastikan sudah dingin yoongi memilih untuk makan nasi saja.

"dimana namjoon ?" sooyun terlihat mendekat ke meja makan sambil membenarkan riasan wajahnya terlebih dahulu.

"masih tidur " ucap yoongi singkat sambil menghabiskan makan siangnya.

"kalau namjoon cari ibu, bilang aja mau pergi arisan dulu" sooyun mengecup pipi yoongi sambil tertawa terbahak saat melihat kerutan tidak suka di wajahnya.

yoongi buru - buru menghabiskan makan siangnya, menaruh piring kotor di wastafel lalu berjalan pergi ke arah kamarnya lagi setelah di rasa ia lupa membawa ponselnya.

niat yoongi hanya ingin mengambil ponselnya lalu pergi begitu saja, tapi saat pintu di buka yoongi melihat namjoon yang telanjang sedang membuka - buka isi lemarinya.

panik, hal pertama yang yoongi rasakan saat ini. namjoon juga terlihat berbalik saat melihat ke arah pintu yang terbuka. "kalau bisa ketuk pintu dulu "

mengambil baju yoongi secara acak lalu memakainya tanpa ada rasa malu sedikit pun. "untung aku yang buka pintu, gimana kalau orang lain ?" teriak yoongi yang berusaha menutupi rasa terkejutnya.

mengabaikan yoongi, namjoon mulai menarik satu celana pendek milik yoongi . wajah namjoon terlihat cemberut saat dirasa celana milik yoongi terlalu longgar untuk pinggangnya.

"kenapa tidak jadi di pakai ?" sekali lagi yoongi terkejut dengan pemandangan di depannya.

"celana kamu terlalu longgar, kenapa lo masih di sana ?" tanya namjoon sambil melipat celana pendek yang tadi sempat ingin di pakainya lalu memasukkannya kembali ke dalam lemari.

"Aku mau ambil ponsel aja " setelah tersadar apa yang dilakukannya yoongi masuk ke dalam kamar langsung mengambil ponselnya dan dengan cepat berlari ke luar.

"dasar aneh " gumam namjoon sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

___

yoongi merasa bisa kena serangan jantung kalau setiap hari harus melihat nanmjoon seperti tadi. tapi, sialnya yoongi akan terus melihat namjoon seperti itu sampai lulus sma.

"kakak sepupu, aku bosen " sekali lagi yoongi harus terkejut saat namjoon tiba - tiba duduk mepet ke arahnya. wajah namjoon terlihat menempel di pundaknya.

namjoon memang suka dengan sentuhan fisik sampai ia tidak sadar akan ada beberapa orang yang tidak nyaman dengan perilakunya ini. salah satunya yoongi yang kini berusaha untuk menjauhkan wajah namjoon dari pundaknya.

dengan wajah cemberut namjoon mundur sedikit hingga kaos yang menutupi pahanya naik sedikit hingga memperlihatkan sedikit celana dalamnya. "dulu aku ingat kamu suka banget peluk sama cium gue, sekarang lo keliatan risih banget "

"itu kan waktu kamu kecil, sekarang situasinya beda " yoongi terlihat menjentikkan jarinya pada kening namjoon hingga membuatnya mengaduh sakit.

"barang - barang kamu kapan datang ?" yoongi berusaha untuk mengalihkan pembicaraan, entah kenapa jantungnya berdetak kencang karena ulah namjoon.

"paling sore hari, lagian aku enggak bawa barang banyak ko"

sekali lagi saat yoongi lengah namjoon menempeli pundaknya. "min namjoon..." teriak yoongi sambil mendorong namjoon menjauh darinya sekali lagi.

namjoon terlihat tertawa terbahak saat melihat sepupunya pergi.

_____
Maaf, untuk cerita lain masih tahap revisi dan akan di publish secara bertahap