Diam – diam yoongi mengalah dan mematikan ac saat melihat namjoon terlihat tidak tenang saat tidur karena udara dingin, tangan yoongi terlihat menarik selimut hingga ke pundak namjoon.
Yoongi tau namjoon benar – benar tidak tahan dingin, saat cuaca sedang panas pun terkadang namjoon masih mandi air hangat alih – alih menggunakan air dingin.
Hampir semua kebiasaan namjoon yoongi tau, karena waktu kecil mereka sering bermain bersama walau dalam permainan itu mereka lebih banyak bertengkar.
Dengan pencahayaan yang kurang membuat yoongi tidak leluasa melihat wajah namjoon. Tapi, sekilas yoongi melihat bibir namjoon yang cemberut membuatnya ingin sekali menciumnya.
Tunggu dulu.. menciumnya!! Semakin malam pikirannya melantur tidak jelas.
Turun dari tempat tidur dengan sedikit hati – hati, yoongi mengambil selimut cadangan di dalam lemari.
Kedua tangannya kini penuh dengan selimut dan bantal di kedua sisi, membuka jendela menuju balkon yoongi memilih untuk tidur di sana untuk malam ini.
Mungkin untuk malam besok yoongi akan memilih tidur di sofa saja, udara dingin yang menerpa wajahnya membuat yoongi lambat laun tertidur dengan perlahan.
Semua pikiran kotor tentang mencium namjoon lambat laun menghilang seiring rasa kantuk mengalihkan pikirannya.
______
“heii.. kamu akan tidur terus ?” yoongi merasakan sebuah tendangan yang cukup pelan di pahanya, membuat yoongi sedikit kesal namun berusaha bangun setelah mendengar ancaman kalau ibunya akan datang untuk menyiram yoongi seperti hari minggu kemarin.
“satu menit lagi aku enggak Bangun, tante pasti ke sini untuk menyiram lo “ sekali lagi yoongi merasakan tendangan yang cukup kuat hingga membuatnya mengerang kesakitan. Sayang sekali namjoon sebagai pelaku terlihat tertawa puas sambil meninggalkan yoongi di balkon.
Tangan yoongi menyentuh bagian pahanya yang tadi sempat ditendang namjoon rasa sakitnya masih terasa begitu berdenyut. “tante bilang buruan, MIN YOONGI !!” dibalik pintu yang terbuka lebar namjoon terlihat berbalik lalu memperingatkan yoongi sekali lagi.
Dengan sedikit dongkol yoongi buru – buru pergi ke kamar mandi, selimut dan bantal terlihat dibiarkan di sana tanpa dibereskan sama sekali.
______
“tante tadi bilang kamu harus nurutin semua keinginan aku “ namjoon berjalan lebih dulu sambil sedikit berlari kecil di atas trotoar jalan, karena jarak dari rumah ke sekolah Cuma sepuluh menit jadi yoongi mengajak namjoon untuk berjalan kaki saja.
Memang kebiasaan yoongi setiap sekolah selalu berjalan kali, kalau sedanv malas baru ia akan membawa kendaraan.
Selain namjoon tinggal di rumahnya, kini namjoon juga sekolah di tempatnya juga, ini adalah sebuah keajaiban atau sebuah malapetaka.
“aku bukan peri yang bisa mengabulkan segala keinginan” yoongi mempercepat langkahnya hingga kini mereka berjalan hampir sejajar, namjoon sedikit kesal setelah mendengar perkataan yoongi. Tapi, itu tidak bertahan lama sampai ia terlihat tersenyum penuh arti.
Yoongi tidak mengerti kenapa namjoon tiba – tiba tersenyum, namun niatnya terlihat jelas saat namjoon tiba – tiba naik ke atas punggungnya membuat yoongi refleks menahan namjoon untuk tidak jatuh.
“jalan kaki itu melelahkan, ayo gendong gue sampe gerbang sekolah “ namjoon menepuk kedua pundak yoongi dengan begitu semangat.
“aku kasihan sama orang yang nanti nikahin kamu “
KAMU SEDANG MEMBACA
mon coeur est tien
Fanfictionseharusnya yoong tidak menaruh hati pada sepupunya.