Di universitar mawar ada seorang anak bernama haechan dia sangat di sukai sau sekola atau biasa di panggil starboy. Haechan berumur 20 tahun
Dan juga haechan menyukai salah satu dosennya siapakah itu??.. yap dia bernama mark sedanglah mark dia berumur 26 tahun
Mark juga menyukai haechan bahkan lebih dalam lagi. Orang tua mereka telah merestukan mereka berdua si mark yang sudah pasrah akhirnya mengiyakan kemauan orangtuanya, haechan awalnya tidak tau saat orang tua nya menyebut nama "mark" haechan langsung semangat dan mau..
Yap... mereka bertunangan sekarang..
"JAEMMMMMMMMMMM"
"APAAAAAAAAAA"
"Gue tunangan ama mark" haechan menunjukkan cincinnya di hadapan jaemin
"Anjir cepet amat"
"Iya lah brodyy mahal tw iniehh"
"Hmm sombong sombong"
"Wleee"
"Tau gw pak mark orkay"
Salah satu teman haechan datang
"Chan kamu di panggil pak mark"
"Oh gw dipanggil suami dadah. Muach"
"Ewh gelih"
Sesampainya haechan di ruang guru
"Chan.."
"Kenapa pak?"
"Ini kenapa semua jawabanmu salah.."
"Ee anu.."
"Cepet jan pame anu anuan!"
"Saya gak belajar pak..."
"Kamu pikir saat kamu jadi istri saya kamu seenaknya gitu gak belajar"
"Maaf pak.." haechan langsung di tarik keluar oleh mark
"E-eh pak mau kemana?"
"Kamu remidinya di rumah kita ddan dapet tambahan hukuman" mereka sudah sampai di mobil mark dan masuk ke mobil mark
"Tambahan hukumannya apa pak?"
"Liat aja nanti, oh ya saat di rumah jangan manggil saya pak kita sudah bertunangan dan aku tidak terlalu cocok di panggil "pak" saat di rumah"
"Idih belagu amat" batin haechan
Sesampai di rumah mark..
"Jir gede banget rumahnya" batinnhaechan part 2
"Masuk"
"Oke pak"
"Di bilang jangan pake pak panggil nam saya aja"
"Ok mark"
"Situ masuk kamar"
Mereka sudah sampai di kamr mark lalu mark mengunci pintunya..
"Mark mau ngapain"
"Kamu remidi toh?"
"Kenapa di kunci pintunya?"
"Gapapa.."
"Gini saya kan lagi sange jadi mau bantuin saya gak?"
"Mm.."
"Cepet"
"Yaudah deh mark tapi pelan pelan ya"
"Emamg pernah nyobain sebelumnya?" Tanya mark sambil membuka bajunya
"Emm mark boleh gak pake aku kamu soalnya kalo pake saya agak susah mark"
"Iya.."
Mark mulai memasukkan 2 jarinya ke hole haechan. "A-ahh mark pelan pelan.." mark membuat pola menggunting di hole haechan
"Mhmm mark.."saat mark rasa sudah longgar pun mengeluarkan jarinya dari hole haechan
"Sekarang hisap penisku"
Haechan kurang yakin untuk memasukkan kontol besar mark ke mulutnya, tapi akhirnya dia mau mengihisap penis mark
Haechan mulai menghisap setiap inci dari kontol mark dan memainkan twins ball mark, dan juga menghisap ujung penis mark
"Shh.."
"Mhm.."
"Cepat aku keluar"
Haechan mempercepat temponya dan mark keluar di mulut haechan..
"Jangan lupa soal remidimu saat kamu salah satu saya percepat temponya"
Haechan langsung menungging menghadap meja mark dan mengambil pulpen di meja mark "Siap siap aku masuk ya" haechan mengangguk dan mark mulai memasukkan miliknya perlahan
"Akhh hiks sakit keluarkan sakitt"
"Shh tenang rileks jika kamu tidak rileks sakit nya akan menambah, kerjakan soal itu sekarang"
Haechan mulai mengerjakan saat mark menggerakkan miliknya perlahan di dalam hole haechan
"Ups kamu salah" mark mempercepat gerkannya
Haechan saat ini sudah salah selama 5 kali. "Ahh markkhh pelannhh nghhh"
"Maaf sayang tapi kamu salah 5 kali"
Mark memegang dada haechan dan menghisap nipple haechan. "Ahh nghh"
Yap sekarang haechan sudah salah 8 kali. "Ahhh markkk" tangan haechan bergetar saat menjawab soal itu
"Salah semua haechan maafkan aku" mark tambah brutal menggerakkan pinggulnya
Mark menggendong haechan tanpa melepaskan tautan mereka lalu kark menggenjot haechan dengan kasar. "AHH IYAHH DI SITUH" mark menemukan sweet pot haechan mark terus menumbuk titik itu
Mark mengemut nipple haechan menyedotnya secara kasar. "Ah aku keluar!" Mark keluar di dalam haechan dan haechan keluar mengenai perut mereka berdua
Mark menanamkan benihnya dengan cara menggenjot pelan lubang haechan
"Hah..hah."
"Ahh markk...nghh" mark yang iseng memasukkan penisnya lagi dan menggerakkan penisnya dengan cepat
"Markkkkhhh.."
Kita biarkan saja mereka
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
