𝙿𝚁𝙾𝙻𝙾𝙶𝚄𝙴

30 2 0
                                    

Di panti asuhan, tepatnya pada siang hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di panti asuhan, tepatnya pada siang hari. Seorang gadis kecil sedang termenung di samping pintu gerbang. Menatap suasana di luar dan berharap ada seseorang yang datang untuk mengangkatnya pergi dari sini.

Tak ada badai, tak ada hujan. Bibir anak itu tiba-tiba bergetar, matanya mulai berkaca-kaca mengingat teman dekatnya yang sudah pergi dari panti dua tahun silam. Dan dia adalah satu-satunya anak yang sukarela mengajaknya berteman.

Tidak ada satupun anak panti yang mau berteman dengannya, bahkan mereka selalu menjaga jarak dengannya. Entah apa penyebabnya, padahal ia tidak pernah membuat masalah ataupun menakut-nakuti anak-anak lain.

Kepribadiannya yang tertutup dan pendiam, menjadikannya seorang perempuan introvert. Semenjak temannya pergi, ia selalu menghabiskan waktunya sendirian. Tapi terkadang pemilik panti sering mengajaknya bermain dikala tidak ada kesibukan.

Panti ini dimiliki oleh sepasang suami istri yang begitu murah senyum dan rendah hati. Namun, ia tetap ingin pergi dari panti asuhan tersebut. Pemilik panti tidak senantiasa berada di sana karena adanya kesibukan lain, sedangkan ia tidak dekat dengan pengurus panti lainnya.

Tak!

"Aw!..sssh.."

Bocah laki-laki tidak sengaja melempar ranting terlalu tinggi hingga mengenai kepala gadis kecil itu. Si pelaku pun terlihat panik. "Aduh! Kena kepala Rissa," sahutnya.

Anak kecil yang dijuluki Rissa itupun berdiri, memegang ranting panjang di tangannya. Alih-alih berniat akan mengembalikan ranting tersebut, beberapa bocah yang sebelumnya sibuk bermain benthik mulai berhamburan untuk menghindar darinya.

Dengan perasaan penuh kecewa, ia mematahkan ranting yang cukup keras tersebut dengan begitu mudahnya. Setelah berhasil membagi dua benda itu, Rissa kembali berjalan mendekati sebuah tong sampah berwarna hijau untuk membuang potongan ranting di tangannya.

 Setelah berhasil membagi dua benda itu, Rissa kembali berjalan mendekati sebuah tong sampah berwarna hijau untuk membuang potongan ranting di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ꔫ   ֪  🩰.    í́ѵᥡ   ✿  ࣪ ͟

"Rissa hanyalah aku yang terdahulu, sedangkan Ivy.. Itulah aku yang sekarang."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

IVYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang