5.

3.8K 51 5
                                    

Hari perpindahan pun tiba, arya sibuk dengan mengemas barang barang yang di perlukan, begitupun arpan sibuk mememasuka baju kedalam koper, sedangkan aku sendiri masih menggendong bayi yang sedari tadi nangis terus, untung saja sebelum perpindahan sempat membeli susu formula. Aku tidak paham cara memperlakukan seorang bayi meskipun aku sendiri dulu pernah menjadi seorang ayah. Aku perlu waktu agar bisa beradaptasi terutama dengan tubuh baru,"

" terlebih saat menggendong seperti aga susah karna  aku mempunyai toket yang besar, aku harus selalu terbiasa memeakai bra agar puting toketku yang berwarna pink inj tidak mencuat di balik thsirt yang aku pakai."

" sempat arya menyuruhku memakai baju feminim namun kembali lagi aku belum beradaptasi."

" tujuan kami ialah pindah ke kampung karna disana arpan mempunyai rumah kosong, sembari pelan pelan membuat berkas untuk perpindahan kami."

" setelah itu langkah pertama
arpan membuat kartu keluarga bersama ktp secara ilegal tentu saja itu melanggar hukum, namun dengan keadaan seperti arya tidak memikirkan soal uang karna bisnis ilegalnya masih berjalan dengan semestinya"

" setelah semua siap kamipun langsung melaju ke tempat tujuan memakai mobil sewaan karna arya belum membeli mobil. Mungkin setelah pindahan kami arya akan memikirkan hal itu. "

" aku sempat tertidur karna terlalu lelah. Akibatnya si bayi pun di pegan oleh arya dan arpan yang memegang kemudi setir"

" di tengah perjalanan mobil yang kami tumpangi seketika mogok maklum lah arpan menyewa mobil tua karna berpacu dengan waktu dikarnakan jika kami berangkat terlalu siang maka tetangga sekitar akan mencurigai kami"

" disela waktu arya berbicara padaku agar segera memberi nama pada bayi,"

" put bagaimana kalau bayi itu kita namakan kafa? Agar nnti setelah berkas berkas kita tidak bingung untuk mencantumkan nama"

" yasudah aku mengikut saja'"

" dan sekalian saja namamu hrus diubah masa iya tubuhmu yang sudah segala berubah masih memakai nama yang lama, tapi aku sampaikan bahwa aku mengganti nama dengan putri alicia agar nanti disana para tetngga tidak mengira bahwa aku dulu adalah seorang laki laki"

" mobil pun kembali melaju, aku duduk di bagian belakang sebelah kiri sambil memangku  kaffa, sedangkan didepan adalah arfan, dan di sebalah kananku adalah aryaaa"

" suasana didalam mobil cukup hening, hingga tak terasa kami pun telah tiba di tempat tujuan, aku langsung masuk kedalam rumah, sedangkan dua lelaki itu sedang bergotong royong seraya menyimpan barang bawaan kami, "

" cuaca siang ini terasa panas, higga akupun memutuskan untuk mandi namun, aku urungkan niatku karna dikamar mandi belum ada air. Dengan cekatan akupun mengganti pakaian dengan tank top agar tidak terlalu panas, namun setelah berpapasan dengan arya, dia terbengong dengan penampilanku hari ini, aku melihat tatapan mata yang liar. Namus segera aku mencairkan suasana dengan menggendong si kafa."

" nah gitu dong kan sekrang udah jadi cewe harus lebih feminim,,

" aku tak menghiraukan perkataannya hingga aku benar benar shok karna arya hampir setengan telanjang dada."

" bisa ga dipakai bajumu, ga enak di pandang loh, ketussku "

" soryy cuaca hari ini panas sekali ga kuat gerah.."

" alesan mulu, coba kau benerin keran air biar hari ini aku bisa mandi"

" tapi kalau udah selesai kita mandi bareng gimana??"

" no no no,,, udah berjembut masa iya harus di mandiin, minta arfan aja sono"

" ealaaah cuman mandi doang janji ga akan macam macam"

" dah ah aku mau kelonin dulu si kafa, makin sini makin ngawur otakmu, "

" oiya berhubung kamar disinu cuman ada 1 nanti kita satu kamar ga mungkin juga kalau saya tidur di ruang tengah karna ada si arpan "

" whatt.? Jiji tau..."

" suka tidak suka mau tidak mau ya harus dilaksanakan ."

" putri pun segera berlalu sambil  menggendong si bayi. Disusul dengan arya yang ingin sekalian membereskan kamar."

# berasambung

softTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang