Aku dan Tuhanku

0 0 0
                                    

Wahai aku,
Inilah dunia.
Setiap kali aku bangun tidur,
Dengan jemari kecilku ini
Aku akan terus mengais rizkimu yang terserak
Dengan lincah dan indah jemariku terus menari
Meliuk-liuk mengikuti irama yang kau dengarkan.
Tapi mengapa tak satupun aku menemukan hal yang sama,

Tuhanku...
Aku bertanya-tanya padamu
Apakah jemari kecilku ini menari tak seindah balerina?
Jika begitu,
Berilah aku waktu.
Wahai Tuhanku...
Tuhanku, izinkan tarian jemariku ini mengguncang panggung duniamu yang sombong itu,
Dengan begitu barangkali akan ada banyak mata yang melirik.
Ohhh ..
Bukan melirik wahai tuhanku
Tetapi membelalak melotot hingga otot-otot nya kaku.
Berpeluh...
Melepuh...
Dan jemari kecilku kembali tersungkur di hadapanmu  dalam rindu bergemuruh

Semoga, pada setiap keluh yang melepuh.
Dan pada sebuah jemari yang terus menari,
Dan menenangkan hati,
Bahwa Allah maha mengetahui.

Jakarta, 12/7/2023

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PoetryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang