Awal Bertemu 👬

120 17 4
                                    

Keesokan paginya di rumah keluarga hanagaki begitu sepi.

Karna sang kakak beradik tengah kesekolah, suara dering telphon terus berbunyi namun tidak ada yang mengangkat.

Hingga siang hari takemichi entah mengapa ingin cepat pulang dan mengistirahatkan dirinya di kasur empuk dan melewati kenakalan seperti biasa.

"ohh, telphon berbunyi hmm" ucap takemichi lemas.

"halo dengan keluarga hanagaki disini" ucap seseorang di sebrang.

"ya saya hanagaki takemichi ada apa ya" balas takemichi tak semangat.

"begini, maaf hari ini terjadi kecelakaan di jalan xxx dan salah datu korban atas nama hangaki amira  dan saya hanya menemukan nomer telphon rumah, sedari pagi saya menelepon tapi mungkin kalian masih sekolah jadi bisa anda datang kerumah sakit xxx" ucap seseorang di sebrang membuat takemichi menegakan badan nya.

"iya kami akan kesana sebentar lagi" ucap takemichi bergetar.

Setelah menutup telphon takemichi meluruhkan badanya.

"aku fikir tidak terjadi, tapi memang sudah seharusnya kan" ucap takemichi lirih dengan isakan pilu.

Lima menit puas menangis, takemichi lekas berganti pakaian dan segera kesekolah sang kakak.

"permisi bisa saya masuk, saya adik dari hanagaki kakuchan, dan saya ingin meminta izin untuk kakak saya pulang terlebih dahulu, karna ibu saya mengalami kecelakaan" ucap takemichi pada sang satpam.

Sang satpam yang paham segera menyuruh takemichi menunggu dan segera memberitahu guru.

Kakuchan yang tengah belajar  itu tengah merasakan gelisah.

Belum izana yang kebetulan satu meja denganya  bertanya sebuah panggilan dari pengeras suara membuat izana diam.

"panggilan kepada siswa bernama hanagaki kakuchan untuk segera menghadap kepada kepala sekolah terimakasih" panggilan suara itu membuat kakuchan lekas berdiri tanpa banyak tanya.

"ada yang tak beres" batin kakuchan gelisah.

"permisi pak, saya hangaki kakuchan" ucap kakuchan mengetuk pintu.

Tak lama sebuah suara yang menyuruhnya masuk pun membuat kakuchan segera masuk, namun raut terkejut tak bisa di hindari ketika melihat sang adik yang tengah duduk dan terisak.

"michi ada apa" ucap kakuchan lirih.

"ibu kecelakaan dan sekarang di rumah sakit xxx, ayo kakak kesana michi ingin melihat ibu" tangis takemichi pecah lagi.

Sang kepala sekolah yang mengerti jika ini memang mendesak, segera berdiri dan membawa kedua anak yang akan menjadi remaja ini ke mobil nya dan mengantar mereka berdua.

Tak butuh waktu lama mereka bertiga sampai di rumah sakit, tapi naas kecelakaan itu membuat nyawa sang ibu dari takemichi dan kakuchan harus terenggut.

Pak kepala sekolah yang mendengar semuanya memeluk keduanya dan memberikan nasehat layaknya seorang keluarga.

Setelah mengurus semua keperluan sekarang mereka bertiga akan kembali menuju kerumah untuk proses pemakaman.

Sang kepala sekolah memeberitahu guru untuk memberitahu suswa/siswi untuk datang ke rumah duka.

Izana yang mendengar pengumuman yang di dengarnya tanpa basa basi segera berlari kerumah nya untuk memberitahu kakak sano.

"kak shin" teriak izana membuat semuanya yang tengah berada di bengkel di sebelah rumah terlonjak kaget.

"ada apa, mengapa kamu teriak seperti itu izana" ucap shinichiro males.

"kakak, ayo kita pergi kerumah hanagaki, ibu kakuchan meninggal karna kecelakaan" ucap izana terisak memeluk sang kakak.

Shinichiro yang mendengar itu terkejut begitu pun yang mengenal takemichi.

"ayo sekarang kita pergi kerumah hanagaki, dan panggil kakek, emma sekalian, manjiro kau ikut atau tidak, kalian black dragon ikut semua" ucap shinichiro panik. Tanpa sadar menyerahkan izana pada maikey dan bergegas keluar.

Mikey mengenal sang kakak , dan mikey tau sekali hanya izana yang terluka lah yang bisa membuat shinichiro sang kakak kelabakan.

Tapi sekrang melihat bagaimana panik dan linglungnya shinichiro membuat mikey penasaraan, ada apa dengan keluarga hanagaki ini.

Namun mikey diam saja dan mulai menenangkan sang kakak yang masih terisak, dan berjalan kearah motor nya dan siap membawa sang kakak.

Mereka semua berangkat, meski bingung namun mereka semua hanya menuruti saja perintah sang ketua.

Sesampainya di rumah duka sudah ada banyak orang yang mulai melayat.

Mereka semua keheranaan mengapa ada gang motor disini dan sebagainya.

"takemichi" panggil shinichiro dengan lembut.

Takemichi yang mengenal betul suara itu segera berbalik dan menubruk tubuh shinichiro.

"stt, tak apa ini sudah takdir, kamu harus ikhlas, aku membawakan manjiro" ucap shinichiro di ikuti godaan itu membuat takemichi tanpa sadar merengut dan memukul perut shinichiro.

"aduhh, heh bocah gila pukulan mu itu sakit tau, awas saja kau ya" ucap shinichiro dan melepaskan pelukan nya.

Memandang takemichi dan menghela nafas,.

"jangan bersedih, ibu mu telah bahagia karna sudah bertemu ayah mu" ucap shinichiro lembut, takemichi yang mendengar itu lantas mengangguk dan menghapus air mata nya.

"aku tidak sedih, aku bahagia hingga menangis, ibu kemarin bilang jika memang harus sampai disini maka memang ayah sudah tidak sanggup merindukan ibu, maka ayah mengambil ibu sekarang iya kan shin" ucap takemichi tersenyum namun air mata masih menetes meski tidak sederas tadi.

"oh, mikey ~~ hay" sapa takemichi centil membuat shinichiro menepuk jidatnya.

"manjiro ayo masuk jangan lama2 dengan bocah gila ini nanti kamu akan rusak" ucap shinichiro malas dan segera menyeret mikey kedalam.

Sedangkan takemichi sudha merengut, izana memeluk takemichi dan takemichi segera membalas pelukan izana.

"apa bahagia sekarang hidup di keluarga sano" tanya takemichi tersenyum.

"emm bahagia" bals izana.

"jangan menangis, aku sudah tak menangis lihat, tidak papa ini namanya kehidupan" ucap takemichi menenangkan izana.

Yang lain yang melihat itu cukup syok karna bagi blackdragon tidak akan pernah lupa bagaimana mereka di kalahkan oleh anak kecil.

Hari itu mereka semua berduka atas meninggalnya ibu dari takemichi dan kakuchan.










Horeeee kelar bab ini 😂.
Mengapa gak ada yang mau baca ya 😔.
Jangan lupa vote dan coment ya ya.

Di Balik Layar. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang