⚠️ HANYA FIKSI ⚠️
TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!Shani merasakan pusing yang tak tertahankan selepas dari kamar mandi. Tubuhnya terasa lemas dan tidak kuat lagi untuk berjalan, serta pandangannya yang semakin kabur. Membuat tubuhnya jatuh ke lantai. Dan Shani tidak sadarkan diri.
Saat bi Inah akan mengantarkan makan siang Shani, karena tadi majikannya itu menyuruhnya untuk mengantar makan siang ke kamarnya. Betapa terkejutnya Bi Inah saat melihat Shani yang sudah tergeletak di lantai.
Bi Inah segera menelpon pa Asep untuk membantunya membawa Shani ke rumah sakit dan tidak lupa bi Inah juga menelpon Cio yang sedang berada di kantor.
SKIP RUMAH SAKIT
"Dok bagaimana keadaan istri saya?" Tanya Cio tergesa-gesa karena dia baru saja sampai.
"Kondisi ibu cukup parah pa, Hb nya sangat rendah. Suhu tubuhnya naik. Mungkin ini disebabkan karena stres yang ibu derita. Saya sudah peringatkan bahwa kehamilan ibu ini sangat riskan." Ucap Dokter.
"Iya dok jadi sekarang bagaimana?"
"Ibu harus dirawat disini beberapa hari. Ibu juga harus bedrest. Jangan dibebani pikiran yang terlalu berat. Karena itu akan berpengaruh pada janinnya."
"Lalu anak saya gimana dok, dia sehat kan?" Tanya Cio lagi. Dia ingin memastikan kalau istri dan anaknya itu baik-baik saja.
"Alhamdulillah sehat pak, hanya saja asupan nutrisi pada janin sedikit berkurang mungkin karena ibu susah makan."
"Iya dok belakangan ini istri saya susah makan karena mual."
"Nanti saya kasih vitamin diminum secara rutin ya pak."
"Baik dok, terimakasih"
"Iya pak, sama permisi" ucap dokter Cindy.
"Iya dok, silahkan"
Cio melihat Shani yang terbaring lemah dengan wajah pucatnya. Tangan kanannya terpasang selang infus. Baru kali ini Cio melihat istrinya seperti itu.
"Bun, kenapa kamu bisa sampe kaya gini? Maaf ayah gak bisa jagain kamu ya? Kamu cepet sembuh ya Bun, kasian anak-anak kita." Cio mencium kening istrinya itu.
"Bi, gimana istri saya bisa kaya gini?" Tanya Cio pada Bi Inah.
"Tadi ibu nyuruh saya nganterin makan siangnya ke kamar. Pas saya ketuk pintu kok ibu gak bukain, saya masuk aja. Ternyata ibu sudah pingsan di deket kamar mandi pak" jelasnya.
Cio hanya menghela nafasnya, pasti karna Shani memikirkan Chika, jadi dia seperti ini.
"Bi sekarang pulang ya, sebentar lagi Chika pulang sekolah. Tolong jemput dia dulu. Jangan kasih tau Chika dulu soal bundanya sebelum dia sampai dirumah bi"
"Baik pak, saya permisi"
"Iya"
***
"Chik inget ya kamu gak boleh gitu lagi sama bunda kamu kasian!" Ucap Marsha.
"Iya ca, aku bakalan minta maaf nanti" ucap Chika.
"Eh itu aku udah di jemput, aku duluan ya Ca" ucap Chika.
"Iya hati-hati Chik!"
Chika memasuki mobilnya.
"Kok tumben bibi juga ikut jemput aku? Tanya Chika pada Bi Inah yang duduk di kursi depan.
"Iya non, bibi sekalian belanja tadi" bohong bi Inah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓
DiversosTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.