hai..

9 1 0
                                    

Pagi ini dia mengambil keputusan untuk membuat sarapan pagi yang simpel.
Tidak pernah terpikir sebelumnya bahwa seorang okumura rin yang penuh dengan resep diotak nya akan mengganjal perut nya dengan sepasang sandwich ini telur ceplok.
Tidak sama sekali dan dia sedikit menyesali itu jika bukan karena mephisto dan seruan bahwa dia memiliki hukuman diatas tiang gantungan yang menanti ia akan mengacuhkan anjing pudel itu.
"CK mephisto Sialan apa gak bisa lebih siangan lagi ?! "
Rin membenarkan posisi dasinya kembali sembari memperhatikan penampilannya lagi di depan cermin untuk terakhir kalinya. Rambut biru Dongker nya disisir kekanan ditambah lagi gel yang mampu membuat rambutnya berkilau seketika menyisakan kesan formalitas yang jarang sekali dia tampilkan.
Remaja berusia enam belas tahun itu memperhatikan kemeja putih berlengan panjang dan celana bahan hitam di yang menempel pada permukaan kulitnya. Dahinya ditekuk ke dalam, tangannya menarik lengan panjangnya , menggulung setengah bagian hingga menyentuh siku.rin tidak menyukai seragamnya ini,terlalu panas dan membuat gerakan nya terbatas.
"Cepat lah! Kau sudah setengah jam berada di sana okumura." kata shura menginterupsi kegiatan rin.
"Sejak kapan kau Disana?"rin mengernyit, menatap guru sekaligus kakaknya yang bersandar santai di daun pintu lewat kaca cerminnya. "Ini terlalu pagi," keluh rin sebal.
"Lalu??"
"Dan baju ini untuk apa??"
"Mana ku tahu?"
"Seriusan shura?Kau tidak tahu untuk apa mephisto memanggil ku pagi-pagi sekali di hari Minggu?"
"Tidak,"shura memasang wajah datar, mengamati penampilan adiknya dengan seksama. "Kenapa kau memakai baju itu,mau berangkat melamar pekerjaan keh." tanyanya sedikit mengejek pada rin.shura tahu rin sangat membenci melakukan kegiatan itu menurut nya ia terlalu handal melakukan segalanya hingga tidak ada tempat yang akan memperkerjakan nya sehingga melemar pekerjaan adalah hal yang sia-sia buat nya, terlebih jika memiliki sampingan yang mampu memberikan tiga kali gaji karyawan ditempat nya .
Gadis itu ingin sekali tertawa melihat penampilan formal rin saat ini yang membuatnya nyaris tak percaya. Adiknya itu selalu mengenakan celana training saat pelatihan exorcisme bahkan jika dia memakai seragam dia selalu menggantinya saat sampai di TKP,dan sekarang rin mengenakan celana bahan dan kemeja putih lengan panjang ? Ah, sungguh pemandangan langka.

Rin menghela napas panjang dan menjawab ketus. "Aku heran kenapa harus memakai pakaian pegawai seperti ini.Padahal akan lebih nyaman jika memakai celana jeans kan?" tanyanya meminta dukungan.
Shura mengangguk setuju. "Benar. Dan aku yakin kau akan tetap diperbolehkan bekerja meskipun memakai celana tanpa atasan tapi kau yakin orang lain akan berfikir sama seperti mu?."

"Aku tahu, Kak. Hanya saja aku lebih nyaman seperti itu toh diluaran sana ada banyak orang yang bekerja dengan penampilan seperti itu.
"Kecuali kuli dan binaragawan jangan kau pikir semua pekerja telanjang seperti mu rin."Jawab shura berlalu meninggalkan rin .
"Ah, sudahlah!" teriak rin frustasi. "Sebaiknya aku cepat berangkat agar cepat melepaskan pakaian pengap ini."ucap rin kasar.

Rin merupakan putra bungsu dari keluarga shiro Fujimoto. Remaja yang baru saja memasuki usia enam belas tahun itu berhasil menyabet gelar eksorsir tingkat dua dibawah kakak nya shura kirigakure dan sama-sama mengambil jurusan ilmu knight. Dia tinggal bersama kakak perempuan nya yang bernama shura kirigakure .

Sebenarnya dia dan kakaknya tidak pernah mengenal kata orang tua terlebih berita mengejutkan yang ternyata mereka adalah saudara beda ayah dan ibu.keduanya diasuh oleh seorang pendeta hebat bergelar paladin karena diasuh sejak bayi membuat shura dan rin layaknya saudara kandung.
Hubungan keduanya tidak seakrab sekarang kegiatan exorcisme yang awalnya dijalani oleh shura sendiri menjadikan Rin tinggal bersama ayah angkatnya.Namun tepat tiga bulan sejak kepergian ayahnya yang menyusul ke alam baka mengirim Rin untuk tinggal bersama saudara perempuannya. Sejak mengetahui kebenaran bahwa dirinya setengah iblis Rin memutuskan untuk ikut dalam kegiatan exorcisme masuk dalam kelas yang mengasah kemampuan nya dalam berpedang menjadikan salah satu pion terpenting dalam jajaran seijuji gakuen saat ini.
Shura masih sebagai seorang siswi di SMA seijuji gakuen yang sebentar lagi akan berakhir sedangkan Rin baru memasuki kelas pertamanya sebagai siswa di SMA seijuji. Keduanya kini tinggal di mess akademi exorcis seijuji yang berupa bangunan apartemen lima tingkat di pinggiran kota Tokyo di distrik seijuji.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

demon! a fanfiction of blue exorcist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang