Pesta Sekolah🔞

411 6 9
                                    

Peringatan, cerita ini memiliki unsur dewasa dan hubungan sesama jenis. Untuk pembaca yang masih dibawah umur, diharapkan tidak membaca cerita ini.

Sama kayak chapter sebelumnya, bisa dibilang ini potongan cerita dari book sebelah.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa menit Peridot ada didalam kamar mandi, setelah merasa jika dirinya sudah tenang. Peridot bangun dan membuka pintu toilet. Saat pintu itu dibuka, Peridot dikejutkan dengan sosok besar misterius yang berdiri tepat didepan toilet yang Peridot pakai.

Peridot buru-buru menutup kembali pintu toilet, namun gerakannya kalah cepat dengan tangan besar yang mencengkram kerah kemeja yang Peridot pakai.

"ƙꫀ᭢ꪖᩏꪖ ƙꪖꪊ ƙꪖꪉꪊꪹ, ᩏꫀꪹꪑꪖᡶꪖ ꫝỉ᧒ꪖꪊ~? ꪉꪊƙꪖ᭢ƙꪖꫝ ỉ᭢ỉ కꪊᦔꪖꫝ ᭙ꪖƙᡶꪗ᭢ꪗꪖ ꪉꫀꪹꪑꪖỉ᭢?"

Sesaat saat Peridot ingin berteriak, mulutnya sudah dibungkam dengan ciuman panas. Lidah sosok itu kembali masuk kedalam mulut Peridot dan mengajak lidahnya bergelut didalam. Satu tangan milik sosok besar itu, bergerak membuka celana yang Peridot pakai.

Peridot: "mmhh~ mhn~"

Peridot berusaha untuk melepaskan diri, namun tenaganya tidak cukup untuk melepaskan dirinya dari sosok besar itu. Ditambah Peridot mulai merasa kehabisan nafas karena ciuman panas dan seksual itu. Perlahan sosok besar itu mendorong Peridot menuju ke wastafel dan mendudukkan nya di atas wastafel.

Sosok itu melepaskan ciuman panasnya. Dan mengangkat kedua kaki Peridot, menunjukkan kemaluan dan lubangnya yang mulai berkedut. Sosok itu mengarahkan penis besarnya ke lubang Peridot.

Peridot: "Ti-tidak... Tolong jangan lakukan itu lagi... HAAAA!!!"

Tanpa memperdulikan perkataan Peridot, sosok itu kembali memasukkan seluruh penis nya masuk kedalam lubang. Tanpa menunggu Peridot mulai terbiasa, sosok itu menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan tempo yang cepat.

Peridot: "Hah!! Sa-sakit!! Lepaskan!!"

Peridot berteriak keras saat penis besar itu bergerak maju mundur. Rasa sakit yang luar biasa, seperti perut dan lubangnya bisa robek kapan saja. Sekalipun penis besar itu menekan titik sensitif milik Peridot, rasa sakitnya tidak kunjung hilang.

Peridot: "Aahh! Le-lepaskan! Ahhhh!! Ahh! Ahhhh!! I-itu... Sakit... Ahh! Ahhhh!!"

Namun sosok itu tidak mengindahkan perkataan Peridot. Sosok besar misterius itu terus menggerakkan pinggulnya dengan gerakan yang cepat, Peridot terus mendesah keras mengikuti gerakan penis besar di dalam nya. Peridot tidak bisa mengontrol dirinya, kepalanya pusing, tubuhnya terasa panas dan mulutnya terus mengeluarkan suara aneh yang nyaring didengar. Peridot khawatir jika ada yang melihat nya saat ini. Melihat dirinya yang sedang diperkosa oleh sosok besar yang entah datang darimana.

"ᡶỉᦔꪖƙ ᩏꫀꪹꪶꪊ ƙꫝꪖ᭙ꪖᡶỉꪹ~ ꪑꫀꪹꫀƙꪖ ᡶỉᦔꪖƙ ꪖƙꪖ᭢ ꪑꫀ᭢ᦔꫀ᭢ᦋꪖꪹ కꪊꪖꪹꪖ ꪑꪊ~"

Sosok itu berbisik tepat ditelinga Peridot. Perlahan Peridot merasakan sensasi aneh di lehernya, seperti ada sesuatu yang mengemut lehernya dan menggigit nya pelan.

Peridot: "jangan~ Ahhh~ ada... Ahhh~ ada yang akan melihat nya... Ahh~ uhmm~ Aahhh~"

Tapi sosok itu seperti tidak peduli dengan peringatan dari Peridot. Dia menjilat dan menggigit dengan pelan leher Peridot yang terbuka. Perlahan gigitan itu terasa semakin keras, sosok misterius itu benar-benar mengigit leher Peridot sangat dalam sampai darahnya keluar dan menetes ke wastafel yang diduduki Peridot.

Jangan Baca Book IniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang