abisera • 1. SERA JASMINE

10 0 0
                                    

Happy Reading and Enjoy!

Di koridor SMA Airlangga, sedang terjadi aksi kejar kejaran antara Abi dan Sera. Entah hal apalagi yang kali ini mereka ributkan.

"Woi Abi!!! Jangan kabur lo!" teriak Sera. Gadis cantik kelas 11 yang menjadi incaran laki-laki di SMA-nya, kecuali Abi tentunya. Mereka berdua sama sama tidak bisa akur.

"Gue salah apaan lagi sih Ser sama lo astagaaa." balas Abi yang sedang lari menghindari Sera. Abi, lelaki tampan kelas 12 yang menjabat sebagai ketua basket di SMA Airlangga.

"BALIKIN BOTOL MINUM GUE ANJIRRR! GUE JUGA HAUS ABIS OLAHRAGA!!" teriak gadis berbaju olahraga yang rambut cokelat nya di ikat menjadi satu.

Abi berhenti di tengah-tengah lapangan upacara, mengatur nafasnya yang tersenggal senggal akibat mengelilingi koridor kelas sebelas.

"Stop stop, bentar gue nafas dulu."

"Siniin botol minum gue." Sera merampas minumnya yang tinggal setengah.

Saat Sera ingin pergi, tangan Abi menarik ujung kaos olahraga nya yang membuat gadis itu mundur kebelakang.

"Anjir!" reflek nya, Abi tertawa melihat muka kesal Sera.

"Apaan lagi sih?!" mendengar itu, Abi bersidekap tangan.

"Lo sama kakak kelas yang sopan dikit gitu Ser, minimal panggil gue 'kak' atau 'abang' kek."

"Najis." saat Sera ingin pergi, Abi menahannya lagi.

"Eh Ser."

Gadis itu berdecak kesal, "Apa lagi Abiiii???"

"Nanti tim gue ada tanding basket sama SMA Merdeka, lo nonton kan?"

"Males."

"Ada Refan juga padahal." sudah menjadi rahasia umum, kalau Sera menyukai kakak kelasnya yang bernama Refan. Lelaki dingin yang paling handal menghancurkan ekspektasi wanita akan dirinya.

"Kak Refan?"

"Giliran sama Refan manggilnya pake kak, giliran sama gue mana pernah." cibir Abi.

🌻🌻🌻🌻

Sera dan ketiga temannya—renatta, milen, dan chery sedang duduk di tribun tengah untuk menonton pertandingan basket SMA Airlangga dan SMA Merdeka.

"Cowok gue ganteng banget anjirrr!" pekik Renatta—gadis cantik dengan rambut ombre merahnya. Renatta sedang memperhatikan Samuel, pacarnya yang sedang men-dribble bola basket.

"Brisik lo bucin." sahut Chery, gadis cantik berwajah oriental.

"Eh Ser." panggil Milen—modelnya SMA Airlangga.

"Hmm?"

Sera sedang serius memperhatikan Refan yang tengah fokus men-dribble bola.

"Pilih kak Refan atau kak Abi?"

"Kak Refan lah." jawabnya tanpa pikir dua kali.

"Tapi Ser, udah setahun lo suka sama kak Refan. Selama itu juga lo gak pernah di notice sama dia." balas Milen lagi.

"Ya terus? usaha gak akan menghianati hasil kan?"

Renatta yang sedang serius menonton Samuel, kini ikut menoleh ke arah Sera.

"Gue lebih suka ngeliat lo sama kak Abi." ucap Renatta.

"Najis amit-amit."

"Biasanya yang ngomong kaya gitu, besoknya malah jodoh." balas Chery yang sedang men-scroll akun sosmednya.

"Nah bener banget." sahut Milen.

"Ck, ini kenapa malah jadi jodoh jodohin gue sama Abi sih."

"Lagian, capek banget gua ngeliat lo berantem terus sama kak Abi." ucap Renatta.

"Yaudah gak usah diliat.“

"Ish Ser! biasanya nih ya, yang awalnya berantem terus, akhirnya malah jadi bareng-bareng terus.“ ucap Chery. Sera menunjuk dirinya sendiri.

"Gue? sama Abi? gak deh makasih."

"Hati-hati Ser, nanti lo malah kemakan omongan lo sendiri." peringat Milen.

"Ya ya ya..."

🌻🌻🌻🌻

Sera menepikan mobil putihnya saat dirasa ada yang tidak beres. Benar saja ternyata bagian ban depannya bocor.

"Aduhhh, kenapa pake bocor segala sih?" monolognya. Gadis itu melihat jam tangan putihnya.

"Udah mau jam enam lagi." Sera melihat ke sekeliling yang mulai gelap. Sepi, tidak ada kendaraan umum yang lewat.

Sebuah motor ninja hitam berhenti tepat dihadapan Sera, lengkap dengan si pengemudi yang memakai helm fullface hitam nya. Tanpa dibuka pun, Sera tau siapa si pemilik motor hitam itu.

Mikael Abimanyu, lelaki itu membuka helmnya. "Ngapain berhenti dipinggir jalan? mau jadi tukang parkir lo?" ucap Abi.

"Mata lo buta?" ketus Sera.

Abi memperhatikan mobil putih milik gadis itu. "Ohh, bocor ban nya?"

"Hmm."

"Mau pulang bareng gue gak?" Sera terlihat berfikir.

"Kata orang-orang sini ya Ser, yang pernah gue denger. Kalo mau malem gini banyak preman-preman pasar yang pulangnya lewat jalan ini." lanjut Abi.

"Lo nakut nakutin gue?" muka gadis itu terlihat cemas, antara percaya atau tidak. Apalagi jalan raya sedari tadi terlihat sepi.

"Ya terserah sih mau percaya atau engga, yang penting gue udah kasih tau lo."

Sera menghela nafas, ia ingin cepat-cepat sampai rumah.

"Yaudah deh pesenin gue taxi, handphone gue mati." ucap Sera.

"Gak mau." jawab Abi tanpa berfikir.

"Kok lo nyebelin? terus lo tega gitu ngebiarin gue disini sampe tuh preman dateng terus gue di apa apain?"

"Lo tuli? gak denger tadi gue bilang apa?" ucap Abi.

"Mau pulang bareng gue gak?" ucap Abi lagi. Sera kembali berfikir, gadis itu gengsi.

"Pesenin gue taxi aja." ucapnya.

"Ribet ya cewe." balas Abi.

"Gue nawarin lo pulang bareng, kalo lo gak mau, yaudah gue pulang duluan." final Abi.

"Eh tunggu." Abi yang sudah memasang kembali helmnya, membuka kaca helm tersebut.

"Mau gak?" tawar Abi lagi.

"Iya mau." ucap Sera.

🌻🌻🌻🌻

Thanks for reading!!!

Don't forget to vote and comment, okey?

Thank u so much 🥰

ABISERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang