Cover Boy

243 28 13
                                    

Siang itu cuaca sedang terik-teriknya, suara klakson yang bising serta hiruk-pikuknya ibukota membuat si pemuda cina tidak menghentikan langkahnya, jalannya terkesan sedikit terburu namun tetap terlihat tenang. Peluh membasahi dahi mulusnya, bahkan beberapa mili telah mengalir ke rahang tegasnya. Terkadang ia menahan senyum yang hampir merekah di bibir tipisnya. Ia tak menghiraukan debu yang berterbangan atau asap hitam yang mengepul dari kendaraan butut yang sedang lewat.

Ia takut tertinggal atau bahkan ia takut tak bisa mendapatkan apa yang dia mau. Ia melirik arlojinya yang menunjukan pukul 12 siang, pantas saja matahari sedang garang menyorot dan membakar jutaan manusia di muka bumi ini. Setelah sepersekian menit ia berjalan akhirnya ia sampai pada sebuah gerai toko buku yang terlihat kuno dari luar namun interior dalamnya masihlah sangat cantik. Tanpa basa-basi ia langsung membuka pintu tersebut yang disambut dengan lonceng atas pintu dan senyuman hangat dari seorang pegawai yang tengah berdiri di belakang meja kasir.

Tungkainya langsung berjalan ke deretan rak-rak buku, matanya menelisik dengan jeli namun setelah sekian sekon mencari terbesit rasa kecewa dalam hatinya, barang yang terpajang ternyata tidak ada. Wajahnya merengut kecewa, alis tebalnya menyatu. Ia kembali berkeliling barangkali ia melewatkan satu sudut. Hingga tepukan di bahunya mengejutkan dirinya yang tengah fokus mencari.

"Mencari ini tuan Zhang?" Tanya seorang pegawai perempuan yang memiliki tinggi semampai serta rambut panjang yang bergelombang dengan memamerkan sebuah majalah. Si tuan Zhang berbinar, senyuman lega terpatri di wajahnya yang tampan.

"Bagaimana kau bisa tahu?" Tanyanya tak percaya dengan apa yang ia dapatkan.

"Majalah edisi 12 di bulan terakhir tahun ini dengan cover seorang laki-laki bernama Sung Hanbin, ey... aku sudah tahu itu sejak kau menginjakkan kakimu disini" jelas perempuan dengan name tag Jang Wonyoung.

Zhang Hao tentu saja terkekeh, ya kedatangan dia kemari terlampau rutin dan dengan tujuan yang sama.

"Kukira aku sudah kehabisan".

Jang Wonyoung menggeleng lalu berjalan mendekat kearah rak dan meletakkan tumpukan majalah muda untuk ditata sedemikian rupa.

"Kau datang dengan cepat tuan Zhang, tak mungkin kehabisan, ey kau sudah lihat kan di akun sns milik agensinya, dia begitu manis juga tampan secara bersamaan" ucap Wonyoung sambil menata majalah tersebut.

Tentu saja Zhang Hao mengangguk setuju, ia melihat cover majalah tersebut dengan seksama. Zhang Hao si pendamba pemuda sampul yang menghiasi cover majalah itu setiap sebulan sekali, sudah setahun lamanya Zhang Hao mendambakannya.

Jang Wonyoung terkekeh pelan dan menggeleng melihat betapa fanatiknya Zhang Hao terhadap pemuda yang berada di majalah tersebut.

"Kau punya banyak uang tuan Zhang, dan kau pastinya punya banyak koneksi yang bisa terhubung dengannya, kenapa kau tak menggunakan itu semua untuk mendekatinya, lagipula ku dengar dia masih single" jelas Wonyoung.

"Aku akan menikmati proses ini meski pelan atau tidak berprogress tapi aku senang melakukannya" tukas Zhang Hao.

"Bilang saja kau ini budak cinta, ingatlah dia begitu manis, banyak diluaran sana yang ingin menggapainya menjadi pasangan bahkan menantu jika kau tak cepat, kau akan menyesal nantinya".

Zhang Hao tertegun mendengar pernyataan dari bibir Jang Wonyoung. Benar juga.

♥️

Zhang Hao berbaring di kasur queen size dengan melipat salah satu tangannya menjadi bantal dan satu tangannya ia gunakan untuk menscroll akun sns milik agensi tempat Hanbin bernaung. Ia menarik senyum  ketika ada post terbaru dari foto Hanbin yang menggunakan kemeja biru laut serta celana cream dengan latar belakang laut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cover Boy - NeulBinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang