XXI

431 55 2
                                    

"Kau mau makan apa?"

"Apa saja" Jawab Rose, masih sibuk dengan ponselnya.

Tangan Jungkook terulur untuk menyentuh kening Rose. "Kau sakit?"

"Ish jangan pegang aku." Tangan Jungkook ditepis oleh Rose.

Jungkook jadi penasaran apa yang sedang terjadi, Rose tidak menyambutnya saat Jungkook pulang dari agensi. Mereka memang sudah berjanji makan malam bersama di apartemen Jungkook, tapi Rose tiba tiba mengabaikannya sekarang.

"What's wrong? Kau tidak nyaman di apartemenku? Mau pindah ke apartemenmu?"

"Tidak."

"Kenapa?"

"Nothing."

"Sejak aku pulang kau sama sekali tidak menyapaku atau menjawab pertanyaanku. Ada masalah apa?"

"Tidak ada Jungkook." Namun ekspresi Rose berbeda dengan perkataannya.

"Bohong. Sudah terserah, kau mau makan atau tidak terserah."

Jungkook masuk ke kamar, kepalanya sangat penuh dan panas. Ia sedang tidak ingin bertengkar atau ia menghindari bertengkar lebih tepatnya. Jungkook sedang pusing dan lelah dengan pekerjaannya.

Sedangkan Rose yang masih berada di ruang tamu termenung, meratapi sikapnya yang mungkin sudah keterlaluan hingga menyebabkan Jungkook marah. Sebenarnya dia hanya cemburu dengan sebuah foto yang rilis tadi pagi. Foto Jungkook yang mengenakan kaos putih, menampakkan sebagian dadanya dan pria itu tersenyum girang menemui penggemarnya dengan kaos terbuka seperti itu.

Rose pun memilih pulang ke apartemennya sendiri, entah kenapa ia merasa sensitif setelah melihat foto Jungkook yang baru itu. Hingga tidak ia duga, air matanya menetes begitu sampai kamarnya sendiri. Ia menelepon Jennie setelahnya, ia sepertinya butuh tempat cerita.

"Hey yo! Ada apa?" Suara Jennie menyapa lembut di telinga Rose.

"Eonni... maaf mengganggu."

"Tunggu, kau menangis?"

"Eonni... aku sepertinya sudah keterlaluan pada Jungkook."

"Kalian bertengkar?"

"Tidak tahu...!"

"Ceritakan padaku cepat!" Lalu Rose mengirim foto yang membuatnya menangis dan menceritakan mengapa dirinya seperti ini.

"Astaga, kau cemburu Rosie.. how cute!"

"Eonni, aku sedang tidak bercanda. Dia tadi bahkan membanting pintu karena aku mengabaikannya terus."

"Jungkook ada disana?"

"Tidak, tadinya aku di apartemennya tapi sekarang aku sudah pulang."

"Astaga, lihat kalender sekarang. Tidak biasanya kau cemburu pada Jungkook. Apalagi dengan penggemarnya."

Rose menjauhkan ponsel dari wajahnya dan melihat lockscreen. Gotcha! Lalu Rose ingat sesuatu jika ia sedang datang bulan dan baru tadi pagi.

"Ah, i-iya eonni rupanya aku datang bulan eonni."

"Kau butuh tidur dan istirahat sekarang, atau perlu aku kesana?"

"I'm fine eonni, aku akan tidur."

"Siapa Kim? Rose?" Terdengar suara pria dari seberang telepon. "Ih sudah kubilang diam dulu."

"K-kau sedang bersama Tae oppa?"

"Hehe iya, kita makan malam bersama. Sumpah hanya makan malam saja."

"Tidak hanya makan malam pun tidak apa apa eonni, chill. Have fun eonni, bye!"

The Best Is Yet To ComeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang