Prolog

2 0 0
                                    

"tangkap,Penjarakan semua pengikut raja."

Ucap seorang ratu kepada prajurit,Para bawahan,dan pengikut ratu itu pun lalu bergegas dan menangkap para pengikut raja.

Namun, para pengikut raja tidak tinggal diam, mereka melawan semampu yang mereka bisa, Meraka terpojok, karena kalah jumblah.

"Bawa tuan putri! pastikan dia selamat, jangan sampai tertangkap, karena ia adalah penerus raja! Bawah menjau dari kerajaan ini!" Ucap seorang prajurit berzirah hitam.

Dua prajurit itu lalu menggendong putri antasera yang masih berusia 10 tahun.

Region, dan Jerry, itulah nama dua prajurit yang membawa antasera kabur, Meraka berdua bukan prajurit Baisa, melainkan tangan kanan dan orang kepercayaan raja, setalah kesatria berziarah hitam.

Dan Meraka mempunyai julukan masing-masing, yang terdengar hingga di seluruh penjuru daratan, taring harimau, julukan region yang tidak punya rasa takut sedikitpun,dan keahliannya saat menggunakan pedang.

Ular hitam,nama yang Jerry sandang, sebagai prajurit yang cerdik, serangannya sulit di tebak.

Sembari menggendong antasera Meraka menerobos semua prajurit ratu serakah itu,

"Jerry Kamu gendong tuan putri! Tetaplah berlari di belakangku!

Biar aku yang di depan dan membersihkan para tikus-tikus ini."

Ucap region sembari mengayunkan pedang ke arah musuh, Meraka trus berlari dari kejaran musuh, sesekali Meraka berpapasan dengan sekutu,dan bertarung bersama.

Tangga demi tangga mereka lewati di dalam kastil yang megah itu,tak terasa langkah Meraka sudah sampai di aula kastil yang megah.

Tak tak tak tak..

Suara langka kaki terdengar dari ara selatan dan memecah kesunyian,region dan Jerry langsung waspada, dan menoleh ke sana  kemari mencari keberadaan suara itu,lalu region menggapai tangan antasera dengan lembut,dan menyuruh untuk bersembunyi dibalik tubuhnya.

Hembusan angin menerpa mereka ber tiga,

Lampu kastil yang tergantung pun bergoyang hebat, kaca-kaca bergetar dan telinga Meraka merasa sakit kerana mendengar auman yang begitu keras.

Lalu harimau hitam melompat ke depan arah mereka,sambari menatap Meraka harimau itu mulai berubah menjadi wujud manusianya.

"Kalian tidak akan bisa berlari lagi, kalian akan binasa di tanganku,tapi aku punya kesepakatan yang yang menguntungkan, serahkan putri antasera, lalu aku akan memberikan kalian berdua pergi dari sini."

Ucap siluman harimau itu,"cih bedebah seperti kau tidak akan mampu melawan ku, kamu hanya anjing dia yang serakah ikar."

Ucap region,ikar tersenyum tipis menatap mereka.

Region lalu berlari sembari menarik pedang dari sabuknya,ia lalu melompat tinggi dan tepat di atas tubuh ikar,ia mengayunkan pedangnya dengan penuh setaminah, pedang itu menancap ke lantai kastil dengan suara yang keras, namun ikar berhasil menghindari.

Ia lalu menarik pedang tersebut dan mengayunkan sembari setengah berputar,ayunan pedang itu lalu mengenai mata ikar, ia pun mengaum merasa kesakitan,lalu sedikit demi sedikit kepalanya mulai berubah menjadi harimau,dan tubuhnya menjadi agak besar,ia dengan cepat mencekik leher region,lalu melemparnya ke arah dinding.

Jerry berlari dan langsung mengayunkan pedangnya, ke arah dadah ikar, ikar lalu menggapai tubuh Jerry dengan cakarnya, dengan lincah Jerry berlari,dan menggelincirkan tubuhnya ke bawa kaki ikar,lalu melompat di saat pedangnya ingin mengenai kepala ikar,ia terpental karena Aumanya yang menggema.

Region berlari untuk membantu Jerry,ia lalu melompat ke arah leher ikar dengan sekuat tenaga ia mencekik lehernya, dengan tubuhnya sendiri.

"Jerry cepat ambil pedang mu!" Ucap region,

Jerry lalu mendekati ikar yang sedang kesulitan bergerak,lalu Jerry menusuknya, namun ia salah menargetkan,ia malah menusuk mata ikar yang tadi sempat terluka,ikar pun merasa kesakitan dan mem babi buta menyerang mereka.

Region terpental,ikar sembari kesakitan meronta-ronta,ia mengambil salah satu pedang yang tertancap, dan mengayunkan pedang kesana  kemari,ia tak tentu arah, sampai tiba di saat Jerry lari menghampiri antasera,ia terkena hempasan pedang tersebut yang mengharuskan ia kehilangan tangan kirinya.

Region merasa murka,ia lalu mengambil pedangnya dan mengayunkan ke badan ikar,lalu ikar terjatuh di lantai dan tak sadarkan diri, Meraka lalu berkumpul dan memasang kuda-kuda saling melindungi, karena tak mudah bagi Mereka keluar, setalah melawan ikar kini Meraka di kepung puluhan pasukan musuh.

"Kita sudah kehabisan tenaga, dan setamina ku juga sudah tidak ada, apalagi aku hilang tangan kiri ku." Ucap Jerry dengan nafasnya yang berat.

Region melihat Jerry dan mengerti apa yang di ucapkannya,"tidak ada jalan lain,kita harus melompat." Entah kebetulan atau keberuntungan, yang ada di belakang Meraka ada kaca yang cukup besar.

Region lalu mengeluarkan kalung yang tertutup zirah, lalu ia mengangkat liontin kalung itu dan di arahkan di bibirnya,ia meniup liontin itu dengan keras yang ternyata adalah Pluit.

"Sekarang!" Ucap region, Meraka lalu melompat mundur kearah kaca,kaca itu pecah berkeping-keping, Jerry dengan satu tangan memeluk putri kecil itu, dan melindunginya.

Lalu burung besar menyambar mereka bertiga,dan ternyata burung itu memberikan tumpangan.

"Aku tidak tau kau mempunyai benda sihir,"ucap Jerry dengan nafas yang ter engah engah,"apa maksudmu benda sihir? Dia adalah temanku." Sembari tersenyum ia menjawab.

Lalu burung itu membawanya pergi menjauh dari kastil,dan jauh dari area kekuasaan ratu serakah itu.

"Region, Jerry, apa Kita sudah aman?" Ucap antasera sembari sedikit takut, lalu Jerry mengangguk sembari tersenyum, antasera lalu merobek sebagian kain dari bawah gaunya.

Kedua prajurit itu kebingungan,"berbaringlah!"

Ucap antasera kepada Jerry,lalu ia menuruti perkataan putri kecil itu, dengan menggunakan sobekan gaun antasera menutupi luka Meraka,dan membalut tangan Jerry yang terkena ayunan pedang.

Jerry dan region tersenyum,dan tertawa merasa bahagia,"hahaha anda memang mirip dengan raja putri." Ucap region, Jerry tersenyum dan mengangguk, antasera lalu tersenyum.

"Lalu,kemana kita akan pergi?" Ucap Jerry, region menatap Jerry sembari mengangguk,"kau tak usah cemas, beristirahat lah." Sembari berbaring Jerry menghela nafas.

Menit demi menit jam demi jam Meraka lalui,ragion terus melihat di sekitar pegunungan,dan kebawah,ia seakan sedang mencari sesuatu,entah rumah atau pemukiman,lalu Meraka turun di dalam hutan hijau dan rimbun,"tampat apa ini?" Ucap Jerry.

"Tak usah khawatir." Ucap region di depan sembari menggendong antasera yang tertidur.

Lalu Meraka lebih jauh masuk ke dalam hutan,mata Jerry pun mulai waspada melihat ke penjuru arah, karena ada gerakan dari satu semak ke semak lainnya.

Ia lalu mengambil pisau kecil yang ia taruh di samping kakinya, dengan satu tangan,ia memasang kuda-kuda.

"Region, bersiaplah!"

"Aku mengerti." Ucap region dan melihat kebelakang.

Antasera Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang