3

616 20 0
                                    

Aku terbangun di ruangan ku. Aku terbiasa tidur tanpa menggunakan baju dan celana jadi aku hanya menggunakan celana dalam dan bra ku saja.
Aku merasakan ada yang memeluk perutku dan memegang salah satu dada ku
Aku terbangun dan yang pertama aku tatap adalah sebuah wajah cantik nan mempesona hatiku disini

Tunggu? Kenapa nyonya yuri ada di sini?

"A-ahhh!" Teriak ku karena nyonya yuri berada di hadapanku

"Ada apa fukami?"ucapnya terbangun

"K-kenapa a-anda ada di ruangan saya?!"

"Ya aku kan sudah jadi pacarmu kenapa tidak" ucapnya menggoda

"Tidak karena kita baru menjadi pasangan kita memerlukan privacy terlebih dahulu!"

"Baik baik tapi besok kau harus menerima nya paham!?" Ucapnya dingin

Aku hanya menganguk dan dia berada di depan pintu

"Warna hitam dan ada kucing putih" ucapnya lalu pergi

Muka ku memerah karena yang dia katakan adalah celana dalamku

"Yurii!" Teriak ku sembari menutup kamarku

Yuri pov

"Yuriii!" Teriak pacarku sekarang

Aku hanya terkekeh saja karena dia lebih imut daripada di sekolah dulu aku tidak menyangka kalau mendapatkan seseorang yang pernah memyelamatkan ku dulu

Flashback 3 tahun lalu

Saat itu sekolah kami sedang berada di pantai dan aku melihat kalau fukami adalah murid paling banyak memiliki teman tidak heran dia selalu di dampingi oleh siapa saja.

Aku sedang duduk di tepi jembatan pantai dan melihat lautan ombak. Aku tidak bisa berenang jadi aku tidak mau bermasalah tapi kakak ku menjaga ku sekarang tapi dia bersama teman nya

Saat aku sedang menikmati pemandangan seseorang mendorongku aku bisa melihat kalau anak laki laki lah yang mendorongku

Byur

Aku berada dalam air laut dan berusaha untuk naik

Toloong!
To...long!
To...blub blub!

Aku tenggelam dan aku tidak memiliki banyak nafas aku cuman bisa melihat pandanganku kabur dan aku takut mungkin ini adalah akhir hidupku. Dan aku pun tak sadarkan diri

"Uwah ugh ugh" batuk ku

Aku melihat sekitar dan banyak orang yang melihatku dan aku melibat seseorang yang menyelamatkan ku dia adalah fukami dia memegang mulutnya

"Maaf yah yuri-chan ciuman pertama mu aku ambil karena keselamatan mu" ucapnya sembari tersenyum kepadaku

Deg

Apa perasaan ini dia terlihat imut, baik dan juga cantik

"Apa kau masih terluka yuri-chan?" Ucapnya lagi

Aku menggeleng dan kakak ku tiba dan memeluk ku sembari menangis

"*Uwahh* yuri maafin kakak tidak bisa menjagamu *hiks*" ucap kakak ku sembari memeluk ku

Kakak ku lalu berdiri dan bersujud di kaki fukami chan

"Terima kasih" ucapnya

Fukami hanya memegang pundak kakak ku dan menyuruhnya berdiri

"Nyawa tidak bisa di ubah dengan apa pun, aku tidak keberatan kalau aku menyelamatkan nyawa seseorang maupun itu berbahaya bagiku" ucapnya yang membuat orang semakin menyukainya termasuk diriku

Dan mulai saat itulah aku jadi poseisif kepada fukami chan

Kakak ku menceritakan  yang aku alami saat itu

Dan orang tua ku pun mulai memberi tahukan apa yang bisa membuat perempuan jatuh cinta

Flashback of

Saat ini kami semua sedang sarapan dan fukami di sebelahku dia tidak memakan sandwhicnya lebih mementingkan diriku ternyata

"Kenapa kau tidak makan?" Ucap mama ke fukami.

"Gomen tapi tidak sopan kan kalau pelayan harus makan bersama tuanya terlebih dahulu" ucapnya

" baik lah nanti ke ruangan mama ya kalo mau" ucap mama ke fukami

"Baik nyonya"

"Mama saja jangan nyonya karena kamu kan pacar putri saya"

"Baiklah nyon- eh mama"

Hening hanya suara piring lagi aku tidak sengaja menjatuhkan pisau ku

"Biarkan saya ambil nyonya"

Dia membungkuk sehingg terlihat jelas celana dalam yang ia gunakan

"Ini nyonya" ucapnya sembari menaru pisau ke meja

"Warna pink volkadot" ucapku

Dia diam dan wajahnya memerah

"Yuriii!!"" Teriaknya lagi dan aku menyukai teriakan ini karena teriakan ini bisa membuatku bahagia

Tapi dia marah pada ku

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

my dangerous GirlfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang