1

116 9 0
                                    


Ayah, apakah ayah gila, bagaimana bisa mengirim anakmu ke tempat kotor seperti ini." First bergumam dengan wajah tidak menyenangkan sambil melihat sekeliling ke sekeliling yang tidak dikenalnya.

"Kamu perlu belajar bagaimana menjadi mandiri dengan bantuanku atau ibumu"
Tuan Kanaphan menjawab dengan suara tenang
"7 bulan di sini dan kamu siap berangkat, kamu beruntung aku membiarkan kamu membawa ponselmu. Kebanyakan orang di sini harus pergi ke kota untuk menggunakannya jadi jangan mengeluh" tambahnya

"Tolong ayah jangan tinggalkan aku di sini, aku bahkan tidak bisa bertahan satu jam pun di tempat ini" gerutu First

"Hentikan, apa pun yang kamu katakan atau lakukan tidak akan mengubah pikiran saya, pergilah bersama Tuan Schaphap ke rumah baru kamu" Tuan Kanaphan menegakkan

First menatap ayahnya dengan tatapan tidak percaya bahawa ayahnya akan meninggalkannya di tempat seperti ini tanpa berbicara lama, dia mengikuti Tuan Schaphap dari belakang tanpa berkata apa-apa lagi kepada ayahnya.

Pak Schaphap berjalan melewati bagian dalam rumah yang memiliki lorong yang sangat sempit sehingga menyulitkan First untuk berjalan dengan membawa tas yang besar. Saat berjalan sekitar 9 menit Pak Schaphap berhenti di sebuah rumah sederhana di sebelah kirinya

Tuan First, ini rumah anda yang akan anda tinggali, kata Tuan Schaphap

"Tidakkah kamu punya rumah yang lebih baik untuk aku tinggali, tempat ini terlihat seperti tempat pembuangan sampah" desis First

"Saya khawatir kamu tidak punya pilihan lain, Tuan, ayahmu telah memerintahkanku untuk membiarkanmu tinggal di sini" Schaphap menjelaskan lagi dengan suara tenang
"Jangan khawatir, saya pastikan keselamatan anda terjamin di sini" tambah Pak Schaphap

"Terserah, aku tinggalkan tasku di sini" kata First dengan suara tidak puas

Sebelum Schaphap bisa mengatakan apa pun, First sudah menghilang dari pandangannya

"Ayah" Sebuah suara yang familiar memanggil Pak Schaphap yang sedang binggung sendiri di tempat
Itu adalah putranya, Mix yang sedang memakan es krim stroberinya diikuti oleh Khaotung di sebelah kirinya

"Paman, apa yang kamu lakukan disini" ucap Khaotung dengan ekspresi bingung

"Ingat saat ayah bilang pada kalian berdua kalau anak temanku dari kota akan datang?" Jawab Schaphap dengan suara pelan.

Oh, dia datang hari ini? "Mix tanya balik kepada ayahnya

Ya, ini tasnya, bisakah kamu membantuku mengaturnya, punggungku sakit lagi

"Kenapa dia tidak bisa melakukannya sendiri "rungut Mix

"Simpan untuk nanti, ayo bantu ayahmu dulu "balas Khaotung

Beg nya berat banget emang bawa apa ujar Mix dengan wajah cemberut

Sini biar gue aja yang angkatinnya khaotung berkata sanbil mengangkat koper tu dari tangan Mix

Makasih ya Khaotung udah bantuin ucap Pak Schaphap sanbil berterima kasih

Oh,gak papa paman Khaotung seneng bantunya balas Khaotung tersenyum manis

Paman, Khaotung mahu nanya siapa sih temen paman kok anaknya kelihatan kayak dia orang kaya banget

Eh,iya paman lupa kasih tahu temen paman itu asalnya dari kota namanya Pak Kanaphan dia nitipin anaknya disini buat 7 bulan supaya dia mandiri kek gitu lah katanya

Emang orang kayak dia mahu ya tinggal di kampung kecil kayak gini

Yah,tentu saja tidak contohnya sekarang dia lagi pergi gak tau kemana

Khaotung sama Mix bantuin ayah ya awasin anak temen ayah itu ya khawatir takut kenapa napa dianya nanti

Baiklah ucap Khaotung dan Mix bersamaan

Lovesick Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang