Happy reading
Seorang pemuda kini tengah menangis kencang sembari memeluk nisan seseorang. matanya begitu sembab karena terlalu banyak menangis.
"Baby Ayo pulang" seorang pemuda dengan badan seperti monster ini mendekat sembari berusaha melepaskan pelukan erat sang pemuda yg kini masih menangis.
"Hiks taetae tidak mau Hyung taetae masih mau disini nemenin bunda. nanti hiks kalau di tinggal bunda kesepian hiks bagaimana? " ucap pemuda manis itu sembari mengencangkan pelukan nya pada batu nisan bundanya yg telah tiada.
"Baby Hyung bilang pulang ya pulang. sebentar lagi akan turun hujan jadi ayo pulang" kata pemuda itu dengan penekanan sembari melepas pelukan adik nya pada nisan sangat bunda.
"Hiks tidak tidak mau tae masih mau disini. lepas Hyung lepas hiks buda tolong tae, tae masih mau sama bunda gk mau sama hyung" pemuda manis itu terus memberontak dalam gendongan kakak nya.
"Diam baby".
"Tidak tidak mau lepaskan tae tae benci Hyung lepaskan" pemuda itu terus memberontak sembari memukuli dada kakak nya dengan keras. namun pukulan itu bukan lah msalah besar bagi kakaknya.
"Diam kim taehyung mau Hyung hukum" mendengar kata hukuman taehyung langsung diam tanpa memberontak lagi seperti sebelumnya. karena jujur demi apapun taehyung tidak ingin masuk ruangan itu lagi.
Sekarang mereka tengah duduk didalam mobil, dengan taehyung yg beradi diatas pangkuan adik nya yaitu jeon jungkook. taehyung dengan tenang tertidur sembari menenggelamkan kepalanya pada dada bidang sangat adik.
Taehyung terlahir dalam keluarga yg kaya. namun tidak seperti banyak orang yg ingin kehidupan mewah justru taehyung membenci hal itu. sebenarnya taehyung tidak membenci kekayaan nya namun ia membenci ke 6 saudaranya, yang begitu posesif terhadap dirinya padahal dia bukanlah anak termuda namun semuanya selalu posesif terhadap dirinya.
Taehyung itu suka kebebasan namun hal itu begitu sulit ia dapatkan lantaran kekangan dari 6 saudaranya. tapi ia masih senang karena ada sang bunda yg terkadang mengajaknya jalan jalan keluar rumah hanya sekedar belanja atau membeli eskrim.
Namun seperti yg kita ketahui kini bunda taehyung telah tiada. Yang artinya 6 saudaranya ini akan bebas mengurung taehyung tanpa gangguan dari seng bunda. makanya taehyung bilang bahwa ia membenci Hyung nya.
Setelah perjalanan yg cukup memakan waktu kini mereka telah sampai didepan pintu monsion megah dengan taehyung yg digendong ala koala oleh adik nya.
"Jungkook segera bawa Hyung mu kekamar" ucap tegas Hyung tertua yaitu kim Seokjin kepada adik bungsunya.
"Baik Hyung " jungkook langsung melangkah menuju kamar Hyung nya yg berada di lantai 3, dimana lantai itu hanya diperbolehkan orang tertentu saja yg masuk bahkan masuk kesana harus menggunakan kartu khusus yg diberikan hanya pada orang terpercaya saja.
Setelah sampai pada kamar sang kakak jungkook segera membaringkan tubuh kurus kakak nya pada ranjang. lalu pergi ke walk in closet untuk mengambil pakaian tidur kakak nya
Selang beberapa menit jungkook kembali dengan membawa pakaian tidur. namun ia melihat kakak nya kini sedang bersandar dan melamun. tanpa pikir panjang jungkook segera menghampiri taehyung dan duduk di pinggir kasur menatap kakaknya.
"Kenapa bangun? " ucap jungkook dengan singkat sembari menatap mata indah kakak nya yg kini masih terlihat membengkak.
"Tidak papa hiks kookie" taehyung merentangkan tangannya tanda meminta di peluk oleh adik nya.
"Kenapa menangis hmm matamu sudah sangat bengkak berhentilah menangis" ucap jungkook sembari membawa tubuh kurus kakak nya pada pangkuan nya dengan sang kakak yg langsung menenggelamkan wajahnya pada dada bidang jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
posesif brother
FanfictionTaehyung hanya ingin kebebasan. namun sepertinya hal itu mustahil untuk ia wujutkan.