kukira pertemuan kita itu takdir baik, ternyata berharap kepada takdir memang tidak seharusnya kita lakukan.
•••
"ayo semua duduk!"
Kelas yang awalnya sangat ramai bak pasar sedang ada diskon mendadak diam mendengar suara itu, berlarian menuju bangku masing masing. Kemudian semua pasang mata tertuju pada suara tersebut.
"okey, jadi disini kalian kedatangan murid baru. Sini nak" ucap bu nina sembari menyuruh lelaki yang ada di belakang nya untuk maju kedepan.
Lelaki bertubuh tegap itu maju ke samping bu nina, Sontak semua mata tertuju kepadanya. ya bagaimana tidak? ia memiliki tubuh yang tinggi, berkulit sawo matang, bulu mata yang lentik, juga gayanya yang ... ah siapapun pasti ingin melihat nya lebih lama.
"Ayo perkenalkan dirimu!" suruh bu nina
"Oke halo, perkenalkan nama gue Arthaya januar. Pindahan dari kota bali, kalian bisa panggil gue janu." sapa janu dengan senyuman
"nu emang bener ya di bali ada setan yang cuma ada kepala??" teriak cowok yang ada di bangku belakang berambut gelombang
"ngaco nih si acil" ucap cewek yang berada di depan cowok yang biasa di panggil acil atau lebih tepatnya azilo mahendra.
"apasi dre yakan gue nanya bjir bener apa hoax" ucap acil membela diri
"pertanyaan lo ga bermutu bgt tau ga" balas adrea sambil memutar bola mata malas
"Sudah sudah! Oke janu kamu bisa duduk di bangku yang masih kosong ya" perintah bu nina
"baik bu terimakasih" ucap janu sambil tersenyum tipis
"Sama sama, Oke ibu permisi dulu ya! Assalamu'alaikum" ucap bu nina sembari berjalan pergi meninggalkan kelas
"Waalaikumsalam" sahut seisi kelas
Janu mengedarkan pandangannya ke seisi kelas untuk mencari bangku yang masih kosong, pandangan nya jatuh kepada bangku di pojok kiri dekat jendela yang tidak jauh dari bangku azilo. perlahan ia jalan menghampiri bangku yang kosong itu dan menempatkan diri di sana.
•••
TETTTTT... TETTT..
bel istirahat berbunyi sangat nyaring. banyak anak berhamburan keluar kelas untuk menuju kantin mengisi perut yang sudah berbunyi sejak tadi, sebagian juga ada yang memilih untuk pergi ke beberapa tempat lain yang pastinya masih di dalam lingkungan sekolah.
"bro kantin??" ajak azilo a.k.a acil
"boleh deh ayo" sahut janu sambil berdiri
janu dan acil memasuki wilayah kantin yang cukup ramai, banyak mata melihat ke arah mereka sambil bertanya tanya siapa yang berjalan di samping acil. acil berjalan diikuti janu menuju ke meja pojok yang sudah berisi dua cowok.
"woi sialan uda makan duluan" seru acil merangkul bahu cowok berkacamata yang sedang asik memakan bakso
"njing keselek bego" ucap cowo berkacamata sambil berusaha melepaskan rangkulan acil
acil tertawa terbahak bahak "wakakaka mampus"
"eh iya sini nu duduk" ajak acil sambil menunjuk bangku di depannya
janu yang sedang berdiri menatap mereka pun mengangguk dan duduk di sebrang acil.
"alah siah anak baru kah, mau mau nya temenan sama acil bro, yg ada nanti ikut gila, btw kenalin gue gastara" ucap cowok berhodie abu abu
"gue erland" ucap si kacamata sambil mengulurkan tangan
janu terkekeh sambil menerima uluran tangan mereka "arthaya januar, janu aja"
lagi asik asiknya bercanda tiba tiba dua cewek dateng ke meja yang janu dkk duduki
BRAKK
"woi buset dah, uda akrab aja" ucap cewek berambut panjang hitam sambil terkekeh
"eryl kebiasaan dah, diliatin orang" ucap Adrea geleng geleng kepala
"tau tu cewek kok gak ada lembut lembutnya" sewot acil
"yeuu bacot cilok" balas eryl
"elu macan"
"eluuu komodo"
"kudaaa"
"udahhhh stop paansi tengkar mulu, tiati aja tuhan itu maha membolak-balikkan hati seseorang. sapa tau kalian tiba tiba saling suka" ucap gastara
"YEUU NAJISSS" ucap eryl bersamaan dengan acil, sontak yang lain tertawa mendengar jawaban mereka
"btw mana si Ale, tumben ga bareng?"
"ke toilet dulu katanya" sahut Adrea
janu mengangkat alis lalu bertanya "siapa Ale?"
"ituuuuu bocah nya muncul" tunjuk acil ke cewek yang sedang berjalan tergesa-gesa ke arah mereka
"aaaa laaaperrrr, ayo anterin pesen makan keburu Bel" ajak cewek yang baru saja tiba sambil merengek
"kebiasaan pesen gitu aja ga berani, ayo" sahut eryl sembari berdiri menghampiri Ale
"eh btw bentar deh personil mereka nambah nih, haiiii anak baru ya? kenalinn gue ale a.k.a aleesha not ale ale" ucap ale bersemangat menjulurkan tangan sambil terkekeh menatap janu
janu tersenyum melihat tingkah ale lalu meraih uluran tangannya "januar"
"buset dah si ale gercep amat kalo liat yang cakepan dikit" ucap acil sambil tertawa
"uda diem deh lu cimol"
"yeuuu si anyingg"
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
Dia
Teen Fictionaku, kamu dan juga takdir. jika kehidupan selanjutnya benar adanya, maka diri ini berharap dengan sangat, kita akan dipertemukan kembali. sebagai dua insan yang saling menaruh hati, dua insan yang memang ditakdirkan abadi, bukan hanya sekadar kisah...