Angin Varsha, adalah seorang Mahasiswi jurusan Pertanian di Universitas Padang. Gadis berusia 19tahun ini barusaja menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) Dua-nya pada bulan Juli ini.
Angin adalah putri tunggal seorang ayah yang berasal dari Kota Batam dan Ibu dari Kota Riau.
Jarak Kampus yang jauh dari rumahnya, memaksa Angin untuk menyewa sebuah kamar kostan didaerah dekat dengan kampusnya.
Meskipun Angin anak satu-satunya, sifatnya tak seperti kebanyakan anak tunggal nan manja. Angin selalu berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri, walaupun tak jarang dari sekian masalah itu membuat Angin terpaksa meminta bantuan kedua orang tuanya, setidaknya ia akan berusaha dahulu sebelum meminta. Angin adalah anak yang periang, aktif, humoris, jujur dan manis. Tak sedikit mahasiswa disana jatuh hati padanya.
Dibilik 4x6 meter persegi, ia beristirahat bersama satu orang teman seperjuangan, menimba ilmu bersama di Kampus dan jurusan yang sama. Sebut saja ia Olin, seorang yang Angin kenal saat masa orientasi dulu.
Satu hobby membuat mereka lebih mudah mengenal satu sama lain.Hujan Pawana, adalah seorang Mahasiswa jurusan Psikologi di Universitas Riau. Hujan adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari keluarga asal Bukittinggi.
Hujan menyelesaikan Ujian Akhir Semester (UAS) Empat tepat pada usianya yang ke 20tahun. Namun seperti biasa tak ada yang merayakannya, dan iapun tak pernah peduli akan hal semacam itu.
Sifat Hujan yang lebih suka menyendiri, tak banyak bicara, dan lebih suka memperhatikan. Membuat ia tidak terlalu populer dikalangan anak Kampusnya. Meskipun begitu, Hujan juga memiliki beberapa teman yang dapat menerima sisi jenuhnya. Sebut saja ia Ronal dan Dani. Mungkin saja terpaksa karena memang mereka satu kostan.Sekarang adalah hari Libur akhir semester.
Biasanya dihari libur akhir semester yang berlangsung dua Bulan lamanya itu dimanfaatkan para Mahasiswa untuk melepas rindu pada kampung halaman masing-masing. Namun Angin tidak bisa pulang karena ia tergabung pada Organisasi Kampus yang mewajibkannya menjadi salah satu panitia acara Orientasi untuk mahasiswa-mahasiswa baru ditahun ini. Sebenarnya ada waktu satu minggu bagi Angin untuk pulang ke Riau, tetapi itu terlalu singkat untuknya. Pada akhirnya ia memutuskan untuk menghabiskan liburnya di-Padang dengan perasaan yang jenuh dan bosan.Sementara itu Hujan pulang ke-Bukittinggi.
Seminggu kemudian, keduanya dilanda bosan yang memuakkan. Hari demi hari dilalui dengan rasa suntuk, tanpa teman, hanya scroll-scroll media sosial, tanpa kegiatan-kegiatan yang menyenangkan layaknya orang lain dihari libur. Meskipun dipisah jarak dan tak saling mengenal, perasaan mereka saat ini persis sama. Hingga secara kebetulan mereka menemukan sebuah aplikasi pertemanan yang dapat mengawali kisah mereka setelah ini.
note : nama, latar, cerita hanya fiktif belaka. Demi menciptakan cerita yang indah bagi pembaca! Bila ada kesamaan, mohon dimaafkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Pintu Angin - Batas Vegetasi Antara Takdir dan Cinta
Teen FictionNovel ini menceritakan tentang dua manusia yang ditakdirkan bertemu dipuncak gunung. Mereka belum saling mengenal satu sama lain pada kehidupan nyata. Namun tanpa mereka sadari, mereka sudah saling kenal disebuah aplikasi pertemanan, walaupun salah...